Shop

Arrow Right

My Cart

Arrow Right

Penulis Muda Ini Ingin Wujudkan Pendidikan Inklusif di Indonesia!

Aryadimas Suprayitno adalah seorang mahasiswa dan penulis muda yang bercita-cita untuk mewujudkan konsep pendidikan inklusif di Indonesia. Arya juga merupakan salah satu mahasiswa Studi Independen yang menjalani sertifikasi Microsoft Office Specialist. Ayo telaah kisah inspiratifnya dalam meraih pendidikan inklusif di Indonesia!

Posted: Wednesday, Dec 29, 2021

Share:

Penulis Muda Ini Ingin Wujudkan Pendidikan Inklusif di Indonesia! cover

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan anak-anak, bahwasanya mereka adalah generasi muda penerus bangsa yang perlu memahami beragam pengetahuan dan informasi agar bisa membuat keputusan yang bijak saat dewasa kelak.

Pendidikan yang inklusif atau setara di Indonesia masih menjadi suatu tujuan yang perlu dicapai demi anak-anak Indonesia. Salah satu orang yang ingin mewujudkannya adalah Arya yang merupakan seorang mahasiswa sekaligus penulis muda yang berbakat!

Ayo Berkenalan dengan Arya yang Ingin Menerapkan Konsep Pendidikan Inklusif!

Aryadimas Suprayitno, atau yang biasa akrab disapa Arya, merupakan mahasiswa S1 semester lima jurusan Ekonomi Pembangunan di Universitas Sumatera Utara. Meskipun berkuliah di Medan, Arya sebenarnya berasal dari Sanggau, Kalimantan Barat.

Selain itu, Arya juga merupakan salah satu mahasiswa yang menjalani sertifikasi Microsoft Office Specialist dalam program Studi Independen Kampus Merdeka di MyEduSolve.

Baginya, sertifikasi tersebut adalah langkah pertamanya dalam menjelajahi dunia teknologi untuk mewujudkan layanan pendidikan inklusif di Indonesia. Saat ini, Arya sudah mengantongi 2 dari 5 sertifikasi resmi Microsoft Office yang bertaraf internasional.

Sementara berkuliah dan mengikuti sertifikasi, Arya aktif dalam berorganisasi, menulis konten di situs web tentang ekonomi, membuat e-book, dan mengajar di dua komunitas.

Tapi, karena jadwalnya yang kian padat, Arya akhirnya memutuskan untuk mengurangi kegiatan organisasi dan menulis. Ia hanya fokus pada perkuliahan, program Studi Independen, dan menyelesaikan bukunya.

Baca juga: Cerita Menarik Studi Independen batch 1 versi Danu Ruliansah

Sudah Membuat Empat Buku

Sampai saat ini, Arya sudah membuat empat karya tulis, yaitu tiga buku antologi yang ia kembangkan bersama teman-temannya dan satu e-book. Buku pertamanya membahas tentang burnout sedangkan buku keduanya menjelaskan soal marketing, dan buku ketiganya mengulik soal kesenjangan dalam masyarakat dalam bentuk cerpen.

Sekarang, Arya sudah menyelesaikan naskah e-book miliknya yang berjudul ‘Sebagai Manusia’. E-book ini membahas soal keresahan anak-anak zaman now, seperti insecurity karena privilege, kekhawatiran soal masa depan, pemendaman emosi negatif, dan terlalu memikirkan perkataan orang lain.

Baca juga: Kenali Sertifikasi Microsoft Certified Educator bagi Tenaga Pendidik

Penulis Muda yang Mengajar Anak-Anak Muda Indonesia

Selain menulis, Mahasiswa jurusan Ekonomi ini juga mengajar di Komunitas GabungCita dan Ruang PTN. Kedua komunitas yang Arya ikuti tidak memungut biaya sepeserpun dari para muridnya.

Di Komunitas Gabung Cita, Arya mengajarkan ekonomi untuk anak kelas XII IPS. Ia termotivasi untuk bergabung dalam komunitas ini karena khawatir serta prihatin dengan kualitas pengajaran siswa saat pandemi.

Banyak siswa SMA yang hanya sekedar diberikan tugas atau video dari gurunya, padahal para pelajar tersebut belum memahami materi yang diajarkan.

Inilah yang menjadi cikal bakal dari impian Arya untuk mewujudkan layanan dan konsep pendidikan inklusif di Indonesia. Akhirnya, ia bergabung dengan Komunitas GabungCita untuk mengajar para siswa dengan lebih jelas dan detil.

Sementara itu di Ruang PTN, Arya mengajar materi UTBK SBMPTN. Sebenarnya, Arya merupakan lulusan SBMPTN dan dirinya pernah berjanji kalau dia akan mengajar UTBK SBMPTN jika lolos di ujian tersebut. Inilah yang membuatnya bergabung sebagai pengajar di komunitas Ruang PTN.

Usahanya membuahkan hasil saat para siswa di komunitas GabungCita dan Ruang PTN memberikan respon yang positif. Anak-anak yang dibimbing oleh Arya menjadi lebih paham dengan materi sekolahnya setelah diajari oleh penulis muda tersebut.

Arya ingin semua siswa mendapatkan layanan pendidikan yang inklusif dan seimbang karena mereka memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Baca juga: Sempat Gagal, Gina Berhasil Raih Juara 3 ACA World Championship 2021

Perjalanan untuk Mencapai Pendidikan Inklusif di Indonesia

Perjalanan Arya untuk mewujudkan konsep pendidikan inklusif di Indonesia dimulai dengan menjalani sertifikasi dalam program Studi Independen.

Awalnya, Arya secara tidak sengaja melihat postingan MyEduSolve di Instagram mengenai sertifikasi berskala internasional. Setelahnya, dia tertarik untuk mengikuti program Studi Independen di Kampus Merdeka yang ternyata juga diselenggarakan oleh MyEduSolve. Arya akhirnya memutuskan untuk mengambil sertifikasi Microsoft Office Specialist.

Arya sempat merasa insecure dengan perkembangan teknologi yang makin pesat. Banyak orang yang sudah mulai menggeluti bidang-bidang teknologi seperti bahasa pemrograman dan cloud computing.

Oleh karena itu, Arya memutuskan untuk mengambil sertifikasi Microsoft Office Specialist sebagai dasar persiapannya untuk belajar lebih jauh tentang teknologi. Menurutnya, semua orang wajib belajar Microsoft Office.

Baca juga: 5 Kompetensi dan Skill Penting Guru di Abad 21

Dampak Studi Independen dalam Hidup Arya

Pembelajaran yang Arya dapatkan selama Studi Independen sangat membantunya dalam kehidupan sehari-harinya, khususnya untuk mewujudkan layanan dan konsep pendidikan inklusif di Indonesia.

Dia bisa menerapkan ilmu Microsoft Office yang sudah dipelajari untuk membuat layout bukunya, merancang modul materi pembelajaran PowerPoint untuk siswa di komunitasnya, dan meracik materi seputar kesehatan mental melalui career mentoring yang ia dapatkan di Studi Independen.

Arya juga belajar tentang dirinya melalui career mentoring. Hal paling berkesan yang dia dapatkan selama mentoring adalah jurnal self-awareness, dari sana Arya bisa mengenal dirinya dengan lebih dalam lagi.

Adanya mentor yang mengajarkan materi sertifikasi membuat kegiatan Studi Independen terasa menyenangkan dan tidak membosankan. Menurut Arya, kehadiran mentor sangat penting untuk evaluasi supaya ia bisa tahu bagian mana yang sudah baik dan mana yang perlu diperbaiki.

Baca juga: Lomba, Mapres, dan Studi Independen: Pengembangan Diri Ala Dian Tri Larasati

Mimpi Besar Seorang Penulis Muda

Arya ingin menerapkan layanan dan konsep pendidikan inklusif atau pendidikan yang terbuka di Indonesia untuk siapa saja. Ia ingin semua orang bisa belajar bersama dimana saja. Ia lebih fokus mengejar ilmu ketimbang sertifikasi. Baginya, sertifikasi adalah bonus.

Mencapai pendidikan inklusif di Indonesia bukan satu-satunya impian Arya. Penulis muda ini juga memiliki keinginan untuk bisa berkolaborasi dengan komunitas-komunitas lain untuk belajar bersama mengenai Microsoft Office.

Selain itu, ia juga ingin bisa mengajarkan Microsoft Office pada anak-anak daerah terpencil agar mereka tidak hanya menggunakan komputer untuk bermain game saja.

Bagi Arya, sharing is everything. Ketika ia memberikan atau mengajarkan sesuatu ke orang lain, sebenarnya secara tidak langsung Arya juga ikut belajar.

Pesan dari Arya

Be hungry and be foolish. Tetap lapar, tetap mengejar ilmu, dan tetaplah menjadi bodoh. Kalau sudah kenyang, kita tidak akan tertarik untuk tahu ilmu baru dan kalau sudah merasa pintar, kita akan ketinggalan karena merasa tidak memerlukan ilmu baru”

Tertarik mengikuti sertifikasi Microsoft Office seperti Arya?

Ambil sertifikasimu di situs web MyEduSolve sekarang juga!

Related Tags

Pendidikan inklusif
layanan pendidikan inklusif
pendidikan inklusif di Indonesia
konsep pendidikan inklusif

4,577

Suggest a Topic

What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.