Cerita Menarik Studi Independen batch 1 versi Danu Ruliansah

Buat teman-teman yang pengen tahu pengalaman menarik dari mahasiswa yang menjalani Studi Independen batch I di MyEduSolve, artikel kali ini merupakan kontribusi dari Danu Ruliansah sebagai salah satu peserta program Studi Independen batch I di MyEduSolve!

Perjalanan Awal Mengikuti Program Kampus Merdeka

Setelah Kemendikbud resmi meluncurkan program Kampus Merdeka, awalnya berpikir program ini adalah pertukaran pelajar. Setelah banyaknya informasi yang berseliweran di media sosial, dengan rasa penasaran saya mulai untuk mencari-cari info terkait Kampus Merdeka. Ternyata program Kampus Merdeka itu ada banyak sekali diantaranya, Indonesian International Student Mobililty Awards, Kampus Mengajar, Kementerian ESDM-GERILYA, Magang, Membangun Desa (KKN Tematik), Pejuang Muda Kampus Merdeka, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Proyek Kemanusiaan, Riset atau Penelitian, Studi Independen, dan Wirausaha.

Dari sekian banyak program kampus merdeka yang saya minati yaitu magang dan Studi Independen Bersertifikat. Untuk melamar cukup mudah seperti job portal pada umumnya. Pada awalnya banyak keraguan dalam diri saya karena baru pertama kali membuat CV dan tidak memiliki kualifikasi yang cukup sehingga akan sangat ketat persaingannya dengan kampus top di luar sana. Namun, saya cukup percaya diri untuk melamar mulai dari company ternama hingga yang belum pernah saya dengar sebelumnya.

Baca juga: MyEduSolve & Kampus Merdeka Buat Program Sertifikasi Studi Independen

Berbagai Macam Pilihan Pathway di MyEduSolve

Setelah melamar magang sana-sini, saya kemudian memutuskan untuk turut melamar pada program Studi Independen. Dengan kepercayaan diri tingkat penuh, saya melamar pada banyak mitra. Takdir membawa saya kepada Studi Independen di MyEduSolve, saya bahkan sangat terharu karena MyEduSolve memberikan saya kesempatan untuk dapat mengikuti program Kampus Merdeka yaitu Studi Independen. Banyak pilihan yang disediakan oleh MyEduSolve seperti Microsoft Office Master, Career Ready Pathway, Video dan Visual. Saya sendiri memilih Career Ready karena saya belum pernah sama sekali menggunakan Microsoft Excel dan tertarik untuk belajar Adobe Photoshop. Meskipun pada awalnya saya sempat berpikir bahwa sertifikasinya menggunakan bahasa Inggris, kemungkinan besar akan sangat sulit mengingat kemampuan saya dalam bahasa Inggris sangat kurang. Saat itu yang saya lakukan hanyalah membulatkan tekad dan percaya bahwa saya bisa melewatinya.

Hari itu tiba, hari dimana saya harus memulai kelas pertama di Microsoft Excel dan bertemu dengan seorang mentor bernama ka Agung. Beliau bahkan menanyakan siapa saja yang belum pernah dan tidak familiar dengan Excel. Dengan lugu, saya sendiri menjawab melalui kolom chat bahwa saya tidak pernah sama sekali menggunakan Excel. Di luar dugaan saya bahwa kak Agung menyambut saya dengan hangat, saat itu saya merasa memiliki secercah harapan baru untuk terus belajar hal baru. Hari demi hari saya lewati di kelas ini, tanpa rasa gugup dikemudian hari membuat saya terus bertanya kepada kak Agung. Saya harus jujur bahwa kak Agung merupakan sosok mentor yang ramah, baik hati, serta tidak pernah menjustifikasi apapun pertanyaan dari kami. Hal tersebut kemudian membuat kami merasa bahwa kak Agung adalah seorang yang benar-benar mengajar dari hati.

Perjuangan Lulus Ujian Sertifikasi

Setelah selama enam minggu melalui kelas ini, membuat saya merasa sangat khawatir untuk memulai ujian sertifikasi. Dengan penuh harapan, saya terus belajar untuk mempersiapkan diri melewati ujian ini. Ternyata saya harus puas dengan sebuah kegagalan, seketika badan ini mulai goyang dan melemah. Usaha yang dirasa sudah dilakukan ternyata belum cukup. Kagetnya lagi, banyak teman sekelas yang lulus dengan nilai diatas rata-rata. Sontak hal ini membuat saya minder, malu dan ingin segera mengakhiri semuanya. Akan tetapi, saya masih memiliki sedikit semangat yang berkobar sehingga saya harus memacunya untuk kembali memulai ujian ulang. Saya menyadari bahwa teman sekelas dan saya memulai di level yang berbeda sehingga wajar rasanya harus mengalami kegagalan pada ujian pertama kali. "Saya harus bangkit, saya pasti bisa!", gumam saya dalam hati saat itu. Saya mulai mencari referensi belajar di internet, bertanya kepada teman yang lulus dan segala daya upaya dikerahkan. Hasilnya saya lulus dengan nilai 750, rasa haru dan bangga menyelimuti perasaan saya saat itu, meskipun tidak terlalu tinggi nilainya tapi ini adalah hasil kerja keras saya selama ini. 

Saat ini saya telah berhasil mengantongi satu sertifikasi yaitu Microsoft Excel Specialist. Meskipun saya terbilang cukup tertinggal ataupun belum mengantongi banyak sertifikasi, saya tidak akan menyerah. Saya selalu percaya bahwa akan banyak kesempatan yang datang setelah ini. Sekali lagi, saya belum menyerah! 

Baca juga: Pahami Perbedaan dan Jenis Sertifikasi dan Sertifikat

Perubahan Setelah Mengikuti Studi Independen

MyEduSolve telah merubah arah pandangan saya melalui berbagai programnya yaitu sertifikasi, webinar, group mentoring, 1-on-1 mentoring hingga kelas tambahan yaitu intesif karier. Kini saya merasa semakin siap menghadapi dunia kerja, yang dulunya saya hanya mahasiswa biasa yang berkutat di kelas. Takut memulai sesuatu yang baru, enggan untuk keluar dari zona nyaman. Akan tetapi, setelah melewati tahapan program Studi Independen Kampus Merdeka di MyEduSolve, saya mengetahui tentang Microsoft Excel dan project management hingga persiapan intesif karier melalui 1-on-1 mentoring. Sebuah pencapaian lainnya, selama saya mengikuti Studi Independen di MyEduSolve, yaitu berhasil diterima intern di salah satu company. Ini berkat saya mengikuti kelas intensif karier di MyEduSolve, sehingga saya sangat berterima kasih kepada MyEduSolve dan Kampus Merdeka telah mercancang program yang sangat luar biasa dan bermanfaat bagi kami mahasiswa dari seluruh indonesia. Kini saya semakin siap mengadapi tantangan baru untuk memasuki dunia kerja. 

Baca juga: Pendaftaran Studi Independen Batch II Telah Dibuka!

Penulis: Danu Ruliansah, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat.