Shop

Arrow Right

Pembukuan Keuangan, Ini Jenis, Manfaat, dan Cara Mencatatnya Bagi Pelaku Bisnis!

Pembukuan keuangan adalah proses pencatatan, pengorganisasian, dan penyimpanan semua transaksi keuangan sebuah bisnis atau organisasi. Simak jenis, manfaat dan cara mencatatnya di artikel ini!

A journalism graduate now navigating the SEO landscape, I blend journalistic insight with a witty, engaging style, ensuring content is as captivating as it is search-optimized.

Posted: Monday, Jan 08, 2024

Ditinjau oleh Mentor MyEduSolve

Share:

Pembukuan Keuangan, Ini Jenis, Manfaat, dan Cara Mencatatnya Bagi Pelaku Bisnis! cover

Ketika sedang membangun bisnis, penting sekali membuat pembukuan keuangan. Tujuannya untuk mengetahui cash flow dan transaksi barang supaya terus terukur. Dengan begitu akan meminimalisir munculnya masalah keuangan pada bisnis. 

Apabila kamu masih awam dengan sistem pembukuan keuangan, artikel ini akan menjelaskan tentang ilmu dasar pembukuan dalam sistem akuntansi. Yuk, baca artikel ini sampai selesai, ya!

Apa yang Dimaksud dengan Pembukuan Keuangan?

Pengertian dari pembukuan keuangan adalah metode pendataan seluruh arus keuangan dalam proses transaksi bisnis. Berdasarkan ilmu dasar akuntansi, pemilik usaha wajib mencatat uang yang keluar dan masuk, kemudian dirangkum menjadi satu dalam pembukuan keuangan dengan bentuk laporan neraca.

Dalam menjalankan bisnis, terutama bisnis kecil-kecilan atau UMKM, setidaknya harus memiliki pembukuan keuangan sederhana. Pembuatan pembukuan keuangan menjadi hal esensial dalam bisnis karena semua catatan transaksi barang dapat diarsipkan secara sistematis.

Pembukuan keuangan nantinya berfungsi untuk mengontrol cash flow. Dari situlah pemilik usaha dapat mendeteksi kecurangan, mengetahui kondisi keuangan, serta mengurangi risiko kehilangan produk, aset, ataupun uang.

Di samping itu, melalui catatan di pembukuan keuangan, pemilik usaha juga dapat melihat laba kotor, laba bersih, hingga kerugian pada bisnisnya, sehingga dapat melakukan evaluasi, menentukan alokasi modal, dan menghitung pajak yang harus dibayar.

Lalu, apa saja isi pembukuan keuangan? Isi dari pembukuan keuangan meliputi modal, pendapatan, kewajiban, harta, pengeluaran, dan biaya operasional.

Baca juga: Rumus Excel untuk Mengatur Pemasukan dan Pengeluaran

Prinsip dalam Pembukuan Keuangan

Pada ilmu akuntansi, salah satu upaya agar bisa mengelola keuangan dengan membuat pembukuan. Namun, sebelum mulai mencatat pembukuan keuangan, kamu harus memahami dulu apa saja prinsip dasar pembukuan agar tidak salah dalam membuat pembukuan. Apa saja?

  1. Prinsip Pendapatan

Setiap pendapatan yang diperoleh harus dicatat ketika transaksi sedang berlangsung. Dengan kata lain, perusahaan baru dikatakan menerima pendapatan saat konsumen sudah memperoleh barang atau jasa secara sah, bukan ketika perusahaan menerima uang saat transaksi.

  1. Prinsip Biaya

Sementara itu, konsep pada prinsip biaya berkebalikan dengan prinsip pendapatan. Biaya baru bisa dinyatakan ketika perusahaan sudah memperoleh barang atau jasa dari pihak ketiga.

  1. Prinsip Pencocokan

Prinsip pencocokan adalah memeriksa dan memastikan setiap transaksi pendapatan dengan transaksi pengeluaran sudah sesuai dan seimbang.

  1. Prinsip Beban

Prinsip beban dalam pembukuan adalah penggunaan biaya historis dari sebuah barang, termasuk aset.

  1. Prinsip Objektivitas

Prinsip objektivitas adalah data yang faktual dan dapat diverifikasi kebenarannya dalam sebuah pembukuan.

Baca juga: 3 Cara Membuat Laporan Keuangan di Excel Bagi Pemula

Jenis-Jenis Pembukuan Keuangan

Secara umum pembukuan keuangan terbagi menjadi beberapa jenis. Adapun jenis-jenisnya terbagi sebagai berikut:

  1. Pembukuan Persediaan

Pembukuan persediaan adalah jenis pembukuan yang berfungsi untuk mengontrol aset supaya tetap terhindar dari praktek kecurangan. Isi dari pembukuan persediaan adalah riwayat pembelian setiap aset yang dimiliki.

  1. Pembukuan Kas

Pembukuan kas merupakan jenis pembukuan yang memuat riwayat transaksi pendapatan dan pengeluaran. Pencatatan pembukuan kas ini dapat memudahkan pemilik bisnis untuk mengatur cash flow, menetapkan target penjualan, menghitung modal usaha, dan mengontrol biaya usaha.

  1. Pembukuan Inventaris

Jenis pembukuan inventaris adalah pencatatan daftar aset milik perusahaan dengan tujuan mengontrol dan menjaga aset perusahaan. Melalui pembukuan inventaris ini, perusahaan dapat mengawasi dan memeriksa aset. Di samping itu, pendataan aset seperti mutasi, penghapusan, serta pertanggungjawaban barang jadi lebih mudah.

Manfaat Membuat Pembukuan Keuangan

Jika badan usaha membuat pembukuan keuangan secara teratur, akan merasakan beberapa manfaat, yaitu:

  1. Mengetahui angka laba dan rugi pada bisnis.

  2. Sebagai acuan untuk melihat semua data transaksi barang.

  3. Dapat mengatur cash flow.

  4. Menjadi data acuan dalam menetapkan alokasi modal.

  5. Bisa menjadi bahan evaluasi demi pengembangan bisnis.

  6. Menjaga produk, aset, dan uang dari tindakan kecurangan.

Baca juga: Ini Dia Profesi yang Paling Banyak Diminati oleh Gen Z

Cara Mencatat Pembukuan Keuangan

Dalam membuat catatan pembukuan keuangan, terdapat dua metode yang sering digunakan, yaitu sistem pembukuan masukan tunggal dan sistem pembukuan berpasangan.

Sistem pembukuan masukan tunggal adalah metode pembukuan yang memakai catatan transaksi sebagai data primer. Sistem pembukuan masukan tunggal lebih cocok diterapkan untuk usaha kecil atau UMKM dengan jumlah transaksi yang cenderung sedikit.

Kemudian, sistem pembukuan berpasangan adalah metode pembukuan yang memiliki dua tabel entri, yaitu tabel kredit dan tabel debit. Sistem pembukuan satu ini paling cocok diterapkan pada perusahaan besar dengan volume transaksi yang banyak dan kompleks.

Nah, setelah mengetahui dua metode yang umum dipakai oleh para akuntan dalam membuat pembukuan. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah membuat pembukuan keuangan

  1. Merancang rencana dan anggaran keuangan. Misalnya dengan menghitung pengeluaran tetap yang harus dibayarkan perusahaan setiap bulannya yang meliputi gaji karyawan, cicilan, tagihan listrik, tagihan air, tagihan internet, biaya pemeliharaan, biaya pemasaran, dan sebagainya.

  2. Buatlah tabel sederhana untuk memasukkan data keuangan. Bisa menggunakan software Microsoft Excel ataupun software pendukung lainnya.

  3. Masukkan daftar aset yang dimiliki serta masukkan nominalnya. Benda yang bisa dimasukkan ke dalam aset adalah bangunan, kendaraan, uang simpanan secara tunai atau yang disimpan di bank, produk jadi yang dijual, bahan baku, dan saham.

  4. Masukkan kekayaan bersih yang dihitung dari total nilai aset dikurangi nilai pengeluaran tetap setiap bulan.

  5. Masukkan transaksi jual-beli barang atau jasa setiap hari. Berdasarkan catatan transaksi jual-beli tersebut, kamu dapat menghitung laba-rugi perusahaan. Caranya hitung total pendapatan dan total pengeluaran. Kemudian, total pendapatan dikurangi total pengeluaran. Apabila hasilnya plus, artinya usaha kamu sudah untung. Sebaliknya, jika hasil minus, artinya usaha kamu masih mengalami kerugian.

Itu dia rangkuman lengkap tentang pembukuan keuangan yang perlu kamu pahami, terlebih jika ingin terjun ke dunia usaha. 

Supaya kamu bisa membuat pembukuan keuangan lebih baik lagi, yuk ikuti kelas sertifikasi Intuit Certified Bookkeeping Professional dari MyEduSolve. Dapatkan info menarik lainnya dengan akses laman MyEduSolve.

Sumber:

Pentingnya Pembukuan Keuangan Untuk UMKM https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-semarang/baca-artikel/16388/Pentingnya-Pembukuan-Keuangan-Untuk-UMKM.html (Diakses Desember 2023)


Tags terkait

pembukuan keuangan
finance
bisnis

797

Sertifikasi Untukmu

Suggest a Topic

What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.