Shop

Arrow Right

Apa Itu Grit? Kenali Arti dan Manfaatnya untuk Perkembangan Karier

Grit adalah kombinasi ketekunan dan semangat untuk mencapai tujuan jangka panjang meskipun menghadapi tantangan. Pelajari arti, manfaat, dan cara mengembangkan Grit untuk kesuksesan karier dan kehidupan kamu!

MyEduSolve menyediakan ujian sertifikasi internasional dan pelatihan resmi untuk keperluan individu, perusahaan, serta institusi pendidikan.

Posted: Friday, Oct 28, 2022

Ditinjau oleh MyEduSolve

Share:

Apa Itu Grit? Kenali Arti dan Manfaatnya untuk Perkembangan Karier cover

Di dunia kerja yang semakin kompetitif, memiliki kepintaran saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan. Ada satu kualitas yang kini semakin diperhatikan oleh rekruter dan perusahaan, yaitu Grit.


Mungkin istilah ini terdengar baru bagi sebagian orang, namun Grit telah menjadi topik penting dalam pengembangan diri dan karier.


Konsep ini menggambarkan ketekunan, semangat, dan kegigihan seseorang dalam menghadapi tantangan demi mencapai tujuan jangka panjang.


Dengan memiliki Grit, seseorang tidak hanya lebih tangguh, tetapi juga lebih berpeluang meraih kesuksesan dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan kepintaran atau bakat.


Lalu, apa sebenarnya Grit dan mengapa begitu penting untuk karier? Yuk, kita bahas lebih dalam!


Baca juga: Pelajari Cara dan Strategi Analisis SWOT Diri Sendiri

Apa Itu Grit?

Mengutip dari Scoro, Grit adalah kemampuan untuk tetap gigih dan bersemangat dalam mengejar tujuan jangka panjang, meskipun menghadapi berbagai rintangan dan kegagalan.


Istilah ini diperkenalkan oleh psikolog Angela Duckworth, yang mendalami konsep ini dalam bukunya Grit: The Power of Passion and Perseverance. Menurut Angela, Grit adalah perpaduan antara ketekunan dan gairah untuk terus melangkah maju, tidak hanya dalam waktu singkat, tetapi selama bertahun-tahun.


Duckworth menjelaskan bahwa seseorang dengan Grit memiliki kemampuan untuk tetap termotivasi dan fokus pada tujuan mereka, bahkan saat situasi menjadi sulit.


Grit juga dianggap sama pentingnya, atau bahkan lebih, dibandingkan dengan bakat alami. Inilah mengapa istilah ini semakin sering digunakan dalam dunia profesional, terutama dalam menilai karakter calon karyawan.


Konsep Grit merupakan singkatan dari beberapa kata yaitu:


  1. Guts: Keberanian

  2. Resilience: Ketangguhan

  3. Initiative: Inisiatif

  4. Tenacity: Kegigihan


Keempat aspek ini mencerminkan kepribadian yang tidak mudah menyerah, selalu mencari solusi, dan mampu bangkit dari kegagalan. Dengan memiliki Grit, seseorang dapat menghadapi tantangan seperti menjalani maraton panjang, bukan sekadar lari cepat, untuk mewujudkan masa depannya.

Apa Saja Jenis-Jenis Grit?

Menurut Steven Kotler dalam bukunya The Art of Impossible: A Peak Performance Primer, Grit tidak hanya terdiri dari satu jenis, melainkan enam tipe berbeda.


Setiap jenis ini memiliki fokus dan peran khusus dalam membantu seseorang mengembangkan ketahanan diri. Berikut penjelasan masing-masing jenis Grit:

1. Grit untuk Bertahan (The Grit to Persevere)

Hal ini adalah kemampuan untuk terus berusaha mengejar tujuan besar meski menghadapi banyak kesulitan.


Jenis Grit ini membutuhkan kemauan yang kuat, pola pikir positif (positive mindset), dan semangat yang konsisten. Intinya, jangan mudah menyerah ketika jalan menuju tujuan terasa berat.

2. Grit untuk Mengendalikan Pikiran (The Grit to Control Your Thoughts)

Kemampuan ini melibatkan kontrol atas pikiran negatif (negative thoughts) yang sering muncul saat menghadapi tantangan.


Dengan Grit ini, kamu tetap bisa fokus dan tidak terpengaruh oleh rasa ragu atau keinginan untuk menyerah.

3. Grit untuk Mengatasi Rasa Takut (The Grit to Master Your Fear)

Semua orang pasti pernah merasa takut ketika mencoba sesuatu yang baru. Namun, jenis Grit ini membantu kamu untuk menghadapi rasa takut tersebut dengan berani, sehingga kamu tidak terhambat untuk maju.

4. Grit untuk Tetap Optimal di Kondisi Buruk (The Grit to Be Your Best When You’re at Your Worst)

Jenis Grit ini mengajarkan kamu untuk tetap memberikan yang terbaik meski berada dalam situasi sulit.


Dengan latihan menghadapi tekanan, kamu bisa tetap tenang, percaya diri, dan produktif meskipun kondisi sedang tidak ideal.

5. Grit untuk Melatih Kelemahan (The Grit to Train Your Weaknesses)

Fokus pada kekuatan memang penting, tetapi Grit ini membantu kamu memperhatikan kelemahan yang perlu ditingkatkan.


Dengan melatih kelemahan, potensi diri kamu bisa berkembang lebih maksimal.

6. Grit untuk Pemulihan (The Grit to Recover)

Istirahat dan pemulihan sering kali dianggap sebagai waktu yang tidak produktif, padahal sebenarnya sangat penting.


Jenis Grit ini melibatkan kemampuan untuk pulih dengan baik setelah menghadapi tantangan, sehingga kamu bisa kembali dengan energi dan semangat yang lebih kuat.


Dengan memahami dan melatih keenam jenis Grit ini, kamu dapat membangun ketahanan diri secara menyeluruh dan siap menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan maupun karier.

Mengapa Grit itu Penting?

Grit memegang peranan penting dalam mencapai kesuksesan, terutama di dunia kerja yang penuh tantangan.


Ketangguhan ini tidak hanya membantu seseorang tetap fokus pada tujuan, tetapi juga memberikan dorongan untuk terus maju meski menghadapi rintangan.


Berikut beberapa manfaat dari Grit:

1. Bakat Tidak Menjamin Kesuksesan

Bakat alami memang penting, tetapi tanpa usaha dan ketekunan, bakat saja tidak cukup untuk mencapai tujuan.


Menurut Angela Duckworth, talenta hanya akan menjadi keterampilan jika didukung oleh usaha, dan keterampilan tersebut baru akan menghasilkan pencapaian jika terus diasah. Jadi, usaha adalah kunci utama, bukan sekadar bakat.

2. Memberikan Tujuan yang Bermakna

Memiliki Grit membantu seseorang bekerja dengan tujuan yang lebih mendalam, bukan sekadar menyelesaikan tugas karena kewajiban.


Dengan memahami nilai-nilai dalam diri, kita bisa menemukan makna di balik pekerjaan yang kita lakukan, sehingga motivasi untuk memberikan yang terbaik menjadi lebih kuat.

3. Mendorong Pola Pikir Berkembang (Growth Mindset)

Orang dengan Grit memiliki pola pikir yang fokus pada perkembangan. Mereka melihat setiap tantangan atau kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan menjadi lebih baik.


Pola pikir ini mendorong mereka untuk terus meningkatkan keterampilan dan kualitas diri.


Baca juga: Pentingnya Mempelajari Growth Mindset untuk Jadi Pribadi Tangguh

4. Menghadapi Kegagalan dengan Tangguh

Kegagalan adalah bagian dari perjalanan menuju sukses. Orang yang memiliki Grit melihat kegagalan bukan sebagai akhir, melainkan sebagai kesempatan untuk belajar dan mencoba lagi.


Dengan begitu, mereka lebih siap menghadapi rintangan dalam karier maupun kehidupan.


Dengan mengembangkan Grit, kita tidak hanya menjadi lebih tangguh, tetapi juga lebih mampu menjalani perjalanan panjang menuju tujuan jangka panjang dengan semangat dan ketekunan.

Apa Saja Manfaat Memiliki Grit Tinggi dalam Berkarier?

Setelah memahami pentingnya Grit secara umum, berikut adalah beberapa manfaat yang dapat kamu rasakan ketika memiliki Grit yang tinggi dalam dunia kerja:

1. Ketekunan dalam Pekerjaan

Memiliki Grit tinggi berarti kamu siap untuk terus berjuang meskipun menghadapi berbagai rintangan. Misalnya, jika kamu bekerja di bidang yang kompetitif dan menemui kegagalan, kamu tidak mudah menyerah dan tetap bekerja keras untuk mencapai tujuan.


Ketekunan ini akan membantumu tetap fokus pada pekerjaanmu meskipun menghadapi hambatan.

2. Kemampuan Mengatasi Kegagalan

Grit membantu kamu untuk melihat kegagalan sebagai pelajaran, bukan akhir dari segalanya.


Misalnya, jika kamu gagal dalam sebuah proyek atau presentasi penting, kamu akan belajar dari kesalahan tersebut dan tidak membiarkan kegagalan itu menghentikan langkahmu. Grit membuatmu terus mencoba lagi dan memperbaiki dirimu.

3. Hasrat yang Membakar

Ketika kamu memiliki Grit, kamu akan merasa sangat bersemangat dan memiliki hasrat besar untuk mencapai tujuanmu. 


Hal ini bisa terlihat, misalnya, saat kamu memilih pekerjaan yang benar-benar kamu cintai dan merasa termotivasi untuk terus belajar dan berkembang di bidang tersebut, meskipun pekerjaan tersebut penuh tantangan.

4. Konsistensi dalam Perkembangan Pribadi

Orang dengan grit tinggi selalu berusaha untuk berkembang. Jika kamu memiliki grit, kamu akan secara konsisten mencari cara untuk meningkatkan keterampilan kamu.


Misalnya, jika kamu bekerja di bidang teknologi, kamu akan selalu memperbarui pengetahuanmu tentang tren terbaru untuk tetap relevan di industri tersebut.

5. Kesadaran Akan Tujuan Jangka Panjang

Memiliki Grit berarti kamu fokus pada tujuan jangka panjang. Misalnya, jika kamu bekerja di perusahaan besar dan memiliki ambisi untuk naik jabatan, kamu akan mengingat tujuan tersebut setiap hari, meskipun harus melalui proses yang panjang dan penuh tantangan.


Grit membuatmu tetap termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut.

6. Kesediaan untuk Mengambil Risiko yang Terukur

Grit tidak hanya tentang kerja keras, tetapi juga keberanian untuk keluar dari zona nyaman. Jika kamu bekerja di dunia yang penuh ketidakpastian, misalnya dalam dunia startup, kamu akan lebih berani mengambil langkah besar meskipun risiko yang dihadapi cukup besar.


Grit mendorongmu untuk tidak takut mencoba hal-hal baru demi mencapai tujuan.

7. Kemampuan Mengatasi Kelelahan dan Keterbatasan

Dunia kerja seringkali memberikan tekanan yang besar, tetapi dengan Grit, kamu akan bisa terus maju meskipun merasa lelah atau tertekan.


Misalnya, jika kamu bekerja dalam deadline ketat atau menghadapi tugas yang berat, Grit membantumu tetap tenang dan fokus, bahkan saat kondisi fisik dan mental sedang menurun.


Memiliki Grit tinggi dalam karier akan membuatmu lebih tangguh dan siap menghadapi segala tantangan yang ada, sehingga kamu bisa mencapai kesuksesan jangka panjang.

Bagaimana Mengembangkan Grit dalam Diri?

Kabar baiknya, Grit bukanlah sesuatu yang hanya dimiliki sebagian orang, melainkan bisa dilatih dan dikembangkan oleh siapa saja.


Berikut beberapa cara sederhana untuk mulai membangun Grit dalam diri kamu:

1. Miliki Pola Pikir Berkembang (Growth Mindset)

Pola pikir berkembang adalah keyakinan bahwa kemampuan kita dapat ditingkatkan melalui usaha. Jika menghadapi kegagalan, anggaplah itu sebagai kesempatan untuk belajar, bukan akhir dari segalanya.


Dengan terus beradaptasi dan mencari solusi, kita bisa lebih tangguh dalam menghadapi tantangan.

2. Jangan Takut Gagal

Ketakutan adalah hal yang wajar, tetapi jangan biarkan itu menghalangi kamu untuk mencoba.


Belajar bersahabat dengan rasa takut akan membantu kamu lebih berani mengambil langkah, meskipun ada risiko gagal. Setiap pengalaman, baik sukses maupun gagal, adalah bagian penting dari proses belajar.

3. Fokus pada Tujuan Jangka Panjang

Angela Duckworth mengibaratkan Grit seperti maraton, bukan lari cepat. Proses untuk mencapai tujuan besar membutuhkan waktu dan usaha yang konsisten.


Selalu ingat visi jangka panjang kamu dan gunakan itu sebagai motivasi untuk tetap bersemangat, bahkan saat proses terasa melelahkan.

4. Bangun Kebiasaan Bertahap

Mulailah dengan langkah kecil yang mendukung tujuan kamu. Kebiasaan kecil seperti menjaga disiplin, menetapkan prioritas, dan mengelola waktu dengan baik akan membantu kamu mengembangkan ketekunan dan semangat secara bertahap.

5. Berpikir Positif dan Optimis

Saat menghadapi masalah, cobalah melihatnya dari sudut pandang yang lebih luas. Akui hal-hal baik yang telah kamu capai dan gunakan itu untuk mendorong diri sendiri.


Optimisme bukan berarti mengabaikan kesulitan, tetapi lebih kepada menemukan peluang di setiap tantangan.


Dengan melatih pola pikir dan kebiasaan ini, kamu bisa membangun Grit yang kuat, membantu kamu tetap gigih dalam mengejar tujuan jangka panjang, serta menghadapi rintangan dengan percaya diri.

Apa Saja yang Harus Dihindari Kalau Ingin Mengembangkan Grit?

Mengembangkan Grit tidak hanya soal apa yang perlu dilakukan, tetapi juga memahami hal-hal yang sebaiknya dihindari agar proses ini lebih efektif.


Berikut beberapa pola pikir dan kebiasaan yang perlu dijauhi:

1. Jangan Hanya Fokus pada "Menang"

Keinginan untuk menang, seperti mendapatkan posisi impian atau menjadi juara, memang wajar. Namun, terlalu fokus pada hasil akhirnya bisa menghambat pengembangan ketekunan.


Jika hasil tidak sesuai harapan, kamu mungkin mudah menyerah. Sebaliknya, fokuslah pada proses dan pelajaran yang bisa diambil, karena ketahanan jangka panjang lebih penting daripada kemenangan sesaat.

2. Hindari Pola Pikir Tetap (Fixed Mindset)

Pola pikir tetap adalah keyakinan bahwa kemampuan kamu sudah mentok dan tidak bisa berkembang. Orang dengan fixed mindset sering merasa tidak perlu berusaha karena mereka yakin bakat bawaan sudah cukup.


Hal ini berbahaya karena tanpa usaha, perkembangan menjadi terhambat. Beralihlah ke pola pikir berkembang yang percaya bahwa setiap kemampuan bisa diasah melalui kerja keras.

3. Jangan Terlalu Bergantung pada Imbalan

Meskipun hadiah atau penghargaan dapat memotivasi di awal, efeknya biasanya tidak bertahan lama. Jika kamu terlalu fokus pada imbalan, motivasimu mungkin hilang ketika tidak ada hadiah yang ditawarkan.


Sebagai gantinya, coba hubungkan pencapaian kamu dengan tujuan yang lebih bermakna, seperti tanggung jawab baru atau kontribusi positif bagi orang lain.


Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan ini, kamu dapat fokus pada pengembangan diri secara lebih efektif dan membangun Grit yang kokoh untuk mendukung perjalanan menuju tujuan jangka panjang.


Baca juga: Pahami Product Life Cycle dan Penerapannya dalam Karier


Demikian penjelasan mengenai Grit, sebuah kombinasi antara ketekunan dan semangat yang dapat membantumu mencapai tujuan jangka panjang serta menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.


Jika kamu memiliki keresahan mengenai pengembangan diri dan karier, kamu bisa ceritakan ke HR Profesional dan Psikolog MyEduSolve secara anonim di #TalkToDIAN!


Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web MyEduSolve. Semoga bermanfaat!

Tags terkait

grit adalah

6,678

Suggest a Topic

What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.