Shop

Arrow Right

My Cart

Arrow Right

User Persona: Pengertian, Manfaat, dan Proses Pengembangannya

User persona digunakan sebagai sebuah tokoh fiksi yang digunakan sebagai bagian dari riset dalam bidang user experience atau UX. Simak selengkapnya di artikel ini!

Posted: Wednesday, Oct 11, 2023

Share:

User Persona: Pengertian, Manfaat, dan Proses Pengembangannya cover

Apakah kamu pernah mendengar istilah user persona? Jika kamu bekerja sebagai UX designer, mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut. User persona atau tokoh fiksi dalam dunia UX design memiliki peran penting untuk mengumpulkan riset dari pengalaman pengguna dan mencari solusi atas masalah yang dialami pengguna.

Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai user persona, yuk baca artikel ini sampai habis!

Pengertian User Persona

User persona adalah karakter fiksi atau representasi fiksi dari seorang konsumen yang dianggap ideal. User persona dibuat berdasarkan riset pengguna dengan menggabungkan kebutuhan, tujuan, keterampilan, sikap, pola perilaku, masalah, dan informasi latar belakang yang telah diobservasi melalui target audiens secara umum.

Di samping itu, user persona juga dianggap mewakili keinginan dan kebutuhan segelintir orang yang menjadi target audiens perusahaan.

Biasanya user persona digunakan oleh UX designer untuk memantau hasil riset terhadap pengalaman user ketika memakai produk yang dibuat. Dari situlah UX designer akan melakukan evaluasi jika terjadi kendala dan mencari solusinya.

Melalui user persona, UX designer dapat mengidentifikasi hal-hal apa saja yang menjadi masalah pelanggan dan apa saja yang dibutuhkan oleh pelanggan sebagai jalan keluarnya.

Dengan begitu, user persona dapat membantu UX designer untuk mendapatkan informasi dan mengidentifikasi tema serta pola pikir target audiens, sehingga UX designer bisa membuat produk yang lebih baik lagi sesuai kebutuhan target pasar.

Baca juga: Workshop: Pengertian, Manfaat, dan Jenis-Jenisnya 

Kenapa UX Designer Membutuhkan User Persona?

Dalam menciptakan sebuah produk atau layanan seperti aplikasi yang responsif, UX designer harus bisa memahami kemauan pengguna yang nantinya akan memakai produk tersebut.

Demi meraih keberhasilan dalam mengembangkan sebuah produk, sangat penting untuk mengerti kebutuhan dan keinginan pengguna. Oleh karena itu, user persona harus bisa terdefinisi dengan baik agar UX designer bisa mengidentifikasi kebutuhan pengguna secara efisien.

Maka, user persona dibuat serealistis mungkin dengan orang asli yang mewakilkan subgroup dari target audiens. Tujuannya sebagai panduan UX designer dalam membuat produk. Selain itu, dengan menciptakan user persona, perusahaan juga dapat memutuskan strategi pemasaran yang tepat ketika memperkenalkan produk mereka.

Lalu, bagaimana caranya membuat user persona yang realistis? UX designer harus memastikan jika user persona memuat empat informasi penting berikut:

  1. Header

Header memuat informasi seperti nama, foto, serta kutipan yang dapat merangkum hal yang paling penting pada ‘orang’ tersebut dan berkaitan dengan produk yang ditawarkan perusahaan.

Akan tetapi, informasi pada header ini dibuat fiktif, karena fungsi header hanya untuk membantu UX designer dalam mengingat karakter dari target audiens. Dengan begitu tim akan tetap fokus membuat produk khusus untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna tersebut.

  1. Profil Demografis

Meskipun informasi pada header merupakan data fiksi, tapi profil demografis user persona dibuat berdasarkan data hasil riset yang dilakukan UX designer.

Profil demografis akan memuat informasi berikut: latar belakang personal, latar belakang profesi, lingkungan, cara berpikir, dan pola perilaku.

Latar belakang personal yang akan dicari UX designer adalah informasi mengenai usia, jenis kelamin, etnis, pendidikan, pekerjaan, dan status.

Kemudian, latar belakang profesi akan memuat informasi detail seputar pekerjaan user, seperti jenis pekerjaan, besaran gaji, dan pengalaman kerja.

Selanjutnya, UX designer juga akan melakukan riset terkait lingkungan tempat tinggal target audiens. Hasil riset akan mendapatkan informasi seperti kondisi tempat tinggal dan sosialnya.

Supaya dapat menciptakan user persona yang semakin nyata, UX designer pun harus melakukan riset terkait cara berfikir, pola perilaku, ketertarikan, dan motivasi dari target audiens. Dengan mengumpulkan informasi-informasi tersebut, UX designer dapat menambah lapisan realisme pada user persona dan meningkatkan empati pada saat mengeksplorasi kebutuhan dan keinginan pengguna.

Baca juga: 5 Skill ini Membantu Kamu Untuk Bekerja Profesi Sebagai IT 

  1. Tujuan

Dalam membuat user persona, UX designer harus memasukkan informasi terkait tujuan pengguna. Sebab, tujuan merupakan faktor motivasi yang pada akhirnya mendorong tindakan pengguna untuk menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan.

Untuk mengetahui tujuan target audiens, UX designer harus dapat menentukan apa saja keinginan dan kebutuhan yang perlu dipenuhi pengguna.

  1. Skenario

Informasi terakhir yang harus dimiliki user persona adalah skenario. UX designer harus membuat skenario dengan narasi keseharian pengguna saat berinteraksi dengan produk. UX designer perlu menentukan kapan, di mana, dan bagaimana narasi tersebut berlangsung dengan memakai sudut pandang pengguna.

Langkah-Langkah Membuat User Persona

Ketika hendak membuat user persona, UX designer tidak serta merta membuat cerita dan karakter user persona secara sembarang sesuai imajinasi mereka. Berikut ini langkah-langkah yang harus dilalui UX designer dalam membuat user persona yang ideal.

  • Melakukan riset dan mengumpulkan data yang diperlukan.

  • Membuat hipotesis dari hasil riset.

  • Membuat kesepakatan hipotesis.

  • Menetapkan jumlah user persona yang ingin dibuat.

  • Membuat karakter user persona.

  • Menyiapkan outline skenario user persona.

  • Berdiskusi dengan tim terkait validitas karakter user persona yang sudah dibuat.

  • Membuat pengumuman tentang karakter user persona yang disepakati.

  • Mulai menyusun skenario user persona.

  • Membuat penyesuaian karakter.

Baca juga: 3 Cara Cepat Membuat Mind Map Sederhana Di Microsoft Word 

Alasan Pentingnya Menciptakan User Persona

Mungkin banyak yang bertanya-tanya untuk apa UX designer repot-repot menciptakan karakter fiksi dalam proses pengembangan suatu produk. Tanpa disangka ada beberapa alasan UX designer perlu membuat user persona. Apa sajakah itu?

  1. Demi Memahami Pengguna dengan Baik

UX designer perlu menciptakan user persona dengan tujuan membangun empati dan lebih memahami user. Dengan begitu UX designer akan lebih terbantu dalam mengembangkan produk atau layanan yang menjadi kebutuhan pengguna.

  1. Sebagai Pedoman

Ketika sedang mengembangkan sebuah produk, UX designer memerlukan user persona sebagai pedoman agar mereka dapat membuat produk berdasarkan keinginan dan kebutuhan pengguna secara tepat.

  1. Mewujudkan Data Riset

User persona menjadi model atau contoh yang realistis dari target audiens karena karakter dibuat berdasarkan data riset. Adanya user persona ini dapat membantu UX designer dalam menggambarkan karakter pelanggan dengan lebih jelas, sehingga mereka bisa semakin memahami pelanggan.

  1. Meningkatkan Kerja Sama

Terciptanya user persona dapat meningkatkan kerja sama antar divisi perusahaan, karena data user persona juga bermanfaat bagi divisi lain, misalnya divisi pemasaran.

Itu dia penjelasan lengkap mengenai user persona yang menjadi bidang pekerjaan UX designer. Bagaimana? Apakah kamu tertarik menjadi UX designer? Jika kamu masih memiliki kebingungan terhadap jenjang karir dan masa depan, kamu bisa menceritakan kegelisahanmu di #TalkToDIAN secara anonim.

Sumber:

https://maze.co/guides/

https://careerfoundry.com/en

https://www.interaction-design.org/literature/

Related Tags

Teknologi
User Persona

1,519

Relevant Certifications

Suggest a Topic

What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.