Memahami Duck Syndrome dan Cara Mengatasinya

Apakah kamu pernah melihat seseorang yang menurutmu sudah sukses dan telah menikmati hidupnya, namun ternyata memiliki segudang masalah atau tekanan yang ditutupi agar terlihat biasa saja?

Jika kamu sering melihatnya, maka kamu sudah melihat sebuah kondisi yang disebut duck syndrome.

Jika tidak diatasi segera, duck syndrome memiliki dampak negatif bagi kesehatan mental dan dapat mempengaruhi kehidupan sosial kamu.

Maka dari itu, kali ini MyEduSolve akan menjelaskan kepadamu pengertian, penyebab, dan cara mengatasi duck syndrome.

Simak penjelasannya berikut ini, ya!

Apa Itu Duck Syndrome

Menurut BetterHelp, sindrom bebek atau duck syndrome adalah sebuah kondisi saat seseorang sedang dihadapi banyak tekanan atau masalah tapi tetap tampak baik-baik saja dari luar.

Kondisi ini pertama kali dikemukakan di Stanford University, Amerika Serikat, untuk menggambarkan persoalan yang dihadapi mahasiswanya.

Kamu pasti bertanya, kenapa harus bebek? Hal ini dianalogikan karena bebek saat berenang seolah-olah sangat tenang, namun di bawah air kakinya berjuang keras agar tubuhnya tetap mengapung di atas air.

Seseorang yang mengalami duck syndrome sering dihadapkan berbagai tekanan atau masalah seperti lulus cepat, nilai bagus, hidup yang mapan, dan memenuhi ekspektasi orang tua serta sekitarnya.

Akibatnya, kebanyakan yang mengalami kondisi ini masih berusia muda dan para mahasiswa.

Baca juga: Emotional Numbness: Apa Itu, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Penyebab Duck Syndrome

Walaupun dihadapkan oleh banyak tekanan dan masalah, seseorang yang mengalami duck syndrome masih bisa beraktivitas serta produktif dengan baik.

Namun, tentu saja jika tidak diatasi segera akan berdampak kepada kesehatan mental seperti gangguan kecemasan dan depresi.

Untuk lebih detailnya, berikut adalah faktor penyebab duck syndrome:

1. Tuntutan akademik yang berlebihan

2. Ekspektasi terlalu berlebihan dari keluarga dan teman

3. Pengaruh media sosial yang mengakibatkan sering membandingkan dengan orang lain

4. Perfeksionisme

5. Pernah mengalami kejadian traumatis seperti kehilangan orang yang disayang hingga pelecehan seksual

6. Memiliki self esteem yang rendah

Cara Mengatasi Duck Syndrome

Kondisi duck syndrome bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari stres yang berkepanjangan hingga gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.

Oleh karena itu, jika tidak diatasi segera akan bisa berdampak negatif kepada kesehatan mental seperti depresi berat bahkan memiliki pemikiran untuk bunuh diri.

Alodokter menjelaskan, langkah pertama yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya adalah melakukan konsultasi dengan Psikolog dan Psikiater.

Jika sudah mendapatkan diagnosis dari Psikolog atau Psikiater, langkah berikutnya adalah dengan mendapatkan obat-obatan serta psikoterapi.

Selain langkah-langkah tersebut, kamu bisa melakukan cara berikut ini untuk mengatasi duck syndrome:

1. Melakukan konseling dengan pembimbing akademik atau konselor di sekolah atau kampus

2. Mengenali kapasitas diri untuk mengetahui kemampuan diri

3. Belajar untuk mencintai diri sendiri

4. Menjalani hidup sehat seperti mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, serta hindari merokok dan minuman beralkohol

5. Meluangkan waktu untuk me-time untuk mengurangi stres

6. Jauhi media sosial agar tidak membandingkan diri dengan orang lain

Baca juga: Overthinking: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya

Demikian penjelasannya, MESFriend! Jika kamu punya pertanyaan seputar tips karier dan kesehatan mental namun bingung harus bertanya siapa, bisa kamu ceritakan ke HR Profesional dan Psikolog MyEduSolve lewat #TalkToDIAN, ya!