Shop

Arrow Right

My Cart

Arrow Right

Internet of Things: Pengertian, Komponen, dan Cara Kerjanya

Internet of Things adalah konsep di mana perangkat sehari-hari terhubung ke internet dan bisa saling berkomunikasi untuk berbagi data dan menjalankan tugas otomatis.

A journalism graduate now navigating the SEO landscape, I blend journalistic insight with a witty, engaging style, ensuring content is as captivating as it is search-optimized.

Posted: Monday, Aug 19, 2024

Ditinjau oleh Mentor MyEduSolve

Share:

Internet of Things: Pengertian, Komponen, dan Cara Kerjanya cover

Istilah internet of things atau yang kerap disingkat IoT akhir-akhir ini semakin populer. Dalam dunia IT internet of things merujuk pada sebuah konsep jaringan perangkat yang saling berhubungan dan bertukar data dengan perangkat lainnya.

Sebenarnya apa yang dimaksud internet of things, bagaimana cara kerjanya, dan apa saja komponennya? Semua jawabannya akan dirangkum dalam artikel berikut. Simak sampai akhir, ya!

Pengertian Internet of Things

Internet of things memiliki pengertian sebagai jaringan perangkat fisik yang disertai dengan teknologi sensor, sistem software, dan konektivitas jaringan sehingga memungkinkan terjadi proses pengumpulan data dan berbagi data dengan perangkat lain.

Melalui perangkat IoT, data bisa dibagikan langsung melalui jaringan internet tanpa perlu interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer.

Contoh perangkat internet of things bisa beragam, mulai dari implan monitor jantung, biochip yang disematkan pada hewan peliharaan, chip GPS yang dipasang di mobil, hingga thermostats otomatis yang dapat mengirimkan data dan alamat protokol internet ke pengguna hanya melalui jaringan.

Baca juga: Jenis-jenis Pengembangan Aplikasi yang Sedang Tren di 2024

Bagaimana Cara Kerja Internet of Things?

Untuk bisa bekerja dengan baik, sistem IoT akan melibatkan tiga komponen utama, yakni sensor, gateway, dan cloud.

Sistem internet of things bekerja dengan cara mengumpulkan data dari sensor yang tertanam di perangkat. Kemudian, kumpulan data tersebut dikirimkan melalui gateway IoT untuk dianalisis oleh sistem back-end atau aplikasi.

Sensor yang tersemat di perangkat IoT bisa berbentuk macam-macam, termasuk sensor gerak ataupun sensor cahaya. Sensor berfungsi sebagai pengumpulan data dari objek fisik yang terhubung ke internet.

Apabila sensor sudah selesai memproses pengumpulan data, kemudian data ditransfer oleh komponen gateaway ke cloud atau internet. Gateaway juga berfungsi untuk memproses data dan melaksanakan perintah otomatis pada data yang sudah terkumpul. Untuk memaksimalkan kerjanya, biasanya komponen gateaway menerapkan teknologi AI.  

Data yang sudah ditransfer oleh gateaway akan dikirim ke server cloud yang sudah terhubung dengan jaringan internet, sehingga nantinya pengguna langsung terkoneksi dengan layanan aplikasi cloud yang dibutuhkan dalam mengatur sistem IoT. Dengan mengakses data yang ada di cloud, pengguna dapat memberikan perintah langsung untuk mengelola data-data tersebut.

Baca juga: Kenal Lebih Dekat dengan Teknologi Artificial Intelligence yang Sedang Hits di Tahun Ini

Komponen Internet of Things

Komponen internet of things terdiri dari tiga komponen utama yang meliputi sensor, konektivitas, dan platform cloud computing, ditambah satu komponen tambahan, yaitu artificial intelligence. Berikut ini penjabarannya.

  1. Sensor

Dalam ekosistem IoT, sensor menjadi komponen penting yang harus ada dalam sistem internet of things. Sensor ini punya peran untuk mengumpulkan data.

  1. Konektivitas

Perangkat IoT bisa saling mengirimkan data karena adanya konektivitas jaringan, sehingga konektivitas juga termasuk komponen penting dalam sistem IoT. Konektivitas jaringan ini berperan untuk menghubungkan sensor dengan gateaway sebagai perantara transmisi data dari sensor ke cloud atau aplikasi.

  1. Artificial Intelligence

Sistem IoT mengadopsi teknologi AI, lebih tepatnya machine learning agar bisa melakukan automasi dan mengerjakan perintah secara akurat seperti manusia. AI berperan membantu sistem mengumpulkan data, menyusun algoritma, dan memasang jaringan.

  1. Platform Cloud Computing

Platform cloud computing menjadi media bagi pengguna untuk mengelola data yang sudah ditransmisikan.

Baca juga: 10 Cara Mengembangkan Potensi Diri di Masa Pandemi

Manfaat Internet of Things

Sistem internet of things digunakan berbagai kalangan karena dinilai memberikan banyak keuntungan. Kira-kira apa sajakah manfaat internet of things? Yuk, simak penjelasan berikut.

  1. Hemat Energi

Ekosistem IoT bisa diterapkan di berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk keperluan di bidang pendidikan, kesehatan, perusahaan, dan rumah tangga.

Jika menggunakan sistem internet of things, pengguna dapat menghemat energi lantaran dapat menekan biaya pengeluaran dan konsumsi energi. Di samping itu, sistem internet of things bisa membantu pengguna dalam mengontrol aktivitas perangkat seperti mengatur batas sumber daya yang digunakan.

  1. Hemat Pengeluaran

Internet of things dapat menghemat anggaran pengeluaran karena pengguna dapat memantau dan menganalisis data secara real time untuk pemeliharaan perangkat. Jadi, pengguna tidak lagi mengeluarkan anggaran untuk membeli perangkat baru akibat kelalaian dalam penggunaan.

  1. Menambah Tingkat Produktivitas

Sensor yang ada dalam sistem internet of things membantu pengguna untuk memberikan perintah dan menyelesaikan tugas. Di samping itu, sensor juga dapat memberikan data yang akurat dan terkini, sehingga pengguna bisa membuat keputusan yang tepat dan produktivitas pun meningkat.

Baca juga: Pelajari Rangkuman Materi Ujian Sertifikasi CCST Networking

Kekurangan Internet of Things

Walaupun internet of things menawarkan banyak keuntungan, tetapi tak bisa dipungkiri sistem ini juga masih memiliki kekurangan. Kelemahan internet of things beberapa di antaranya:

  1. Privasi dan Keamanan

Sistem internet of things terhubung langsung dengan jaringan internet, sehingga terdapat celah bagi hacker untuk melancarkan aksi peretasan. Jika perangkat IoT tidak memiliki sistem privasi dan keamanan yang mumpuni, bisa saja terjadi pencurian data sensitif oleh hacker. Oleh karena itu, pengguna perlu memperkuat keamanan sistem mereka demi melindungi data-data sensitif, misalnya menerapkan sistem enkripsi.

  1. Belum Ada Regulasi Hukum

Setiap negara memiliki regulasi yang berbeda-beda terkait teknologi IoT. Tujuannya untuk melindungi pengguna dan menjamin adanya keterikatan hukum jika seandainya terdapat kendala di masa depan.

Sayangnya tidak semua negara memiliki regulasi yang jelas terkait sistem IoT. Dengan kata lain, belum ada perlindungan hukum bagi pengguna IoT jika suatu saat menemui suatu kendala.

Itu dia rangkuman internet of things yang wajib kamu ketahui. Istilah IoT memang belum terlalu populer di Indonesia. Meski begitu, tak ada salahnya untuk mempelajarinya terutama jika kamu memang ingin berkecimpung di industri IT. Bekerja di dunia IT memang harus terus belajar dan up to date dengan istilah-istilah baru. Kamu bisa mempelajarinya di kelas sertifikasi English for IT yang ditawarkan MyEduSolve. Untuk dapatkan info menarik lainnya bisa akses di MyEduSolve.

Sumber:

internet of things (IoT) https://www.techtarget.com/iotagenda/definition/Internet-of-Things-IoT (Diakses Agustus 2024)

What is IoT? https://www.oracle.com/id/internet-of-things/what-is-iot/ (Diakses Agustus 2024)

Apa itu Internet of Things? Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya https://www.linknet.id/article/internet-of-things  (Diakses Agustus 2024)

Related Tags

internet of things
english for IT

215

Relevant Certifications

Suggest a Topic

What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.