Budaya hustle culture saat ini sering banyak dibahas oleh pekerja. Yuk kita teliti lebih jauh pengertiannya dan cara menghindarinya!
Posted: Wednesday, Sep 28, 2022
Share:
Istilah hustle culture sekarang ini banyak dibahas oleh para pekerja. Banyak yang menganggap hal ini sangat wajar, namun tidak sedikit pula yang menentangnya. Atas dasar itu, MyEduSolve ingin menjelaskan pengertiannya, dampak buruk jika dilakukan, hingga tips untuk kamu bisa menghindarinya. Yuk kita simak lebih lanjut!
Apa itu hustle culture?
Menurut Forbes, hustle culture adalah sebuah aksi dari seseorang yang memposisikan pekerjaannya sebagai pusat kehidupan. Seseorang yang memuliakan dan memuji jam kerja yang panjang, kemudian mengasosiasikan orang yang mengambil istirahat sebagai pemalas itu bisa dikategorikan sebagai hustle culture.
Budaya ini lambat laun menjadi normal karena tidak ada batasan yang jelas antara kehidupan personal dan kerja. Hasilnya? Ingin sukses di bidang kerja, namun tidak memperhatikan aspek kesehatan fisik dan juga mental.
Baca juga: Fenomena Quiet Quitting, Apakah Itu dan Mengapa Bisa Terjadi?
Apa dampak buruknya?
Race to a Cure menjelaskan dampak yang akan terjadi jika melakukan hustle culture itu ada dua, yaitu secara fisik dan psikologis. Berikut detailnya:
Dampak Fisik
Meningkatnya probabilitas penyakit jantung dan pendarahan otak
Peningkatan tekanan darah karena stres yang berlanjut
Metabolisme glukosa yang terganggu dan bisa mengakibatkan diabetes
Menyebabkan gumpalan darah yang bisa berakhir gejala stroke
Dampak Psikologis
Gejala depresi
Kecemasan yang memburuk
Pikiran untuk bunuh diri
Penurunan kualitas hidup
Kalau ditanya apakah dampak hustle culture itu ada manfaatnya, sepertinya akan sedikit jawabannya. Pasalnya, banting tulang berpuluh-puluhan jam dalam seminggu dan membiarkan dirimu untuk istirahat sedikit saja dengan membuahkan hasil akhir yang sama saja adalah hal yang sia-sia menurut riset dari Forbes.
Bagaimana cara menghindarinya?
Kamu sudah mengetahui apa dampak yang akan terjadi jika melakukan hustle culture. Sekarang, mari kita bahas apa yang bisa dilakukan untuk menghindari budaya tersebut.
Semua orang punya pace-nya masing-masing
Mungkin ini bisa dibilang salah satu dampak negatif media sosial karena banyak pekerja muda saat ini memuliakan hustle culture lewat media sosial dengan memamerkan pekerjaannya yang sangat banyak hingga kerja pada weekend.
Jangan membandingkan dirimu dengan mereka dan membuat perkembanganmu terhambat karena setiap orang punya pace-nya tersendiri. Setiap orang ada waktunya masing-masing untuk mencapai posisi impian.
Mulai cari hobi di luar pekerjaan
Mencari waktu luang di luar pekerjaan akan membantu dirimu mencapai work life balance. Hal ini sangat penting dilakukan agar hidupmu makin seimbang, tidak hanya bekerja terus dalam menjalani hidupmu.
Mencari tahu batasan dirimu
Membuat batasan yang jelas antara profesional dan personal yang jelas adalah hal yang wajib untuk dilakukan. Berani untuk bilang “tidak” serta tahu tentang kapasitas badan kamu merupakan langkah agar budaya hustle culture bisa hilang.
Baca juga: Jarang Diketahui, Kenali 5 Tanda Kamu Mengalami Burnout
Itu dia penjelasannya tentang hustle culture, MESFriend! Jika kamu sekarang merasa resah dan perlu pertolongan mengenai karier dan kesehatan mental, MyEduSolve punya wadahnya nih bernama DIAN dan kamu bisa bertanya sekarang juga!
Posted: Wednesday, Sep 28, 2022
Updated: Friday, Dec 20, 2024
3,980
Pengembangan Diri
Apa Itu Gap Year dan Kegiatan yang Bisa Kamu Peroleh
Posted: 2 years ago
5 Min Read
Pengembangan Skill
5 Manfaat Ikut Kursus Bahasa Jepang Bagi Perkembangan Karier
Posted: 3 years ago
10 Min Read
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.