Deadliner adalah istilah yang disematkan pada seseorang yang memiliki kebiasaan mengerjakan sesuatu saat tenggat penyelesaian tugas sudah sangat dekat.
Isi Artikel
Seberapa sering kamu menunda-nunda mengerjakan sesuatu hingga pekerjaan itu menumpuk sampai batas waktu penyelesaiannya semakin dekat? Kebiasaan mengerjakan sesuatu saat tenggat sudah dekat seperti ini sering dilakukan oleh seorang deadliner.
Apakah kamu salah satunya? Jika iya, sudah saatnya kamu mulai mengubah kebiasaan ini karena mempertahankan kebiasaan menjadi seorang deadliner akan berpotensi memicu munculnya stres.
Kamu bisa mulai dengan membangun kebiasaan baik seperti membuat jadwal rutin untuk mengerjakan pekerjaan yang ingin diselesaikan dengan cara mencicil.
Baca juga: Impostor Syndrome Adalah: Apa Itu dan Bagaimana Cara Mengatasinya
MyEduSolve akan menjelaskan lebih lanjut tentang apa itu deadliner dan bagaimana cara untuk menghindari menjadi seorang deadliner. Yuk, simak sampai akhir!
Deadliner person adalah istilah yang disematkan pada seseorang yang memiliki kebiasaan mengerjakan sesuatu saat tenggat penyelesaian tugas sudah sangat dekat. Kebiasaan ini tidak hanya berasal dari golongan mahasiswa, tapi bisa juga berasal dari berbagai profesi lainnya.
Orang-orang yang sering menunda-nunda pekerjaan mereka hingga mendekati batas waktu dapat dikategorikan sebagai deadliner.
Ketika membahas deadliner, kita sering menemui istilah procrastination atau prokrastinasi. Prokrastinasi adalah kebiasaan menunda-nunda atau menunda pekerjaan yang harus dilakukan dengan melakukan kegiatan lain yang lebih menyenangkan atau kurang penting.
Perbedaannya adalah prokrastinasi terjadi ketika seseorang menundah pekerjaan tanpa memperhatikan batas waktu, sedangkan deadliner secara spesifik menunda pekerjaan hingga mendekati batas waktu penyelesaian.
Deadliner cenderung menunda pekerjaan mereka hingga mendekati batas waktu penyelesaian atau deadline. Mereka sering baru mulai bekerja secara serius ketika waktu hampir habis.
Para deadliner seringkali tidak membuat jadwal atau rencana yang baik untuk menyelesaikan tugas mereka dengan tepat waktu. Mereka lebih mengandalkan dorongan terakhir untuk menyelesaikan pekerjaan.
Ketika batas waktu semakin dekat, para deadliner biasanya baru menyadari tugas-tugas yang harus diselesaikan, yang kemudian menyebabkan mereka merasa tertekan karena tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Selain dalam pekerjaan atau tugas, deadliner juga cenderung menunda-nunda hal-hal lain dalam hidup mereka, seperti saat membuat keputusan penting atau menyelesaikan urusan pribadi.
Deadliner sering berada dalam siklus yang berulang. Mereka menunda pekerjaan, mengalami tekanan waktu, menyelesaikan tugas dengan tergesa-gesa, dan kemudian mengulangi siklus yang sama untuk tugas atau pekerjaan berikutnya.
Baca juga: Overthinking: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya
Terdapat beberapa dampak negatif yang bisa ditimbulkan saat kamu terbiasa menjadi seorang deadliner, yaitu:
Memicu stres dan kecemasan yang berdampak buruk pada kesehatan mental.
Kualitas pekerjaan menjadi tidak maksimal.
Kesehatan secara fisik juga bisa menurun karena dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.
Kurang produktif karena terjebak dalam siklus menunda-nunda, yang mengakibatkan kinerja yang kurang efisien.
Membuat kita jadi meremehkan waktu dan tidak memanfaatkannya dengan baik.
Selalu ada jalan untuk mengatasi kebiasaan buruk dan beralih ke kebiasaan yang lebih baik. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk menghindari menyelesaikan pekerjaan di saat deadline mendekat:
Menyusun skala prioritas
Kerjakan sesuatu dengan skala prioritas menggunakan “Time Management Matrix”. Tetapkan mana kegiatan sesuai dengan empat kuadran Time Management Matrix seperti pada gambar di bawah ini.
Source: Facilethings.com
Menetapkan deadline palsu
Dengan membuat deadline palsu yang berjarak beberapa hari sebelum batas waktu sebenarnya akan mendorong kamu untuk segera menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari batas waktu yang sebenarnya.
Susun target yang realistis
Terkadang target yang terlalu tinggi membuat kita merasa terbebani untuk mulai bekerja. Kamu bisa memulai dengan menetapkan target-target kecil yang realistis untuk dicapai yang menuju pada satu goals besar.
Menerapkan aturan 5 menit
Small progress is still progress. Meluangkan waktu selama 5 menit setiap hari untuk mengerjakan tugas akan membuat pekerjaan terasa lebih ringan karena tidak menumpuk.
Ciptakan lingkungan yang mendukung
Buatlah lingkungan kerja yang nyaman dan bebas dari gangguan yang dapat menghalangi produktivitasmu. Mulailah dengan membersihkan kamar, meja belajar atau ruang kerjamu. Kamu juga dapat menggunakan aromaterapi jika suka aroma wewangian untuk menciptakan suasana kerja yang lebih nyaman.
Baca juga: Teknik Pomodoro: Mengenal Pengertian dan Manfaatnya
Untuk menghentikan kebiasaan menjadi seorang deadliner, kamu perlu membentuk rutinitas kecil yang dilakukan setiap hari agar pekerjaanmu tidak menumpuk dan menyebabkan stres.
Jika kamu masih mengalami kendala, kamu bisa menceritakan masalah-masalah yang kamu hadapi sebagai seorang deadliner secara anonim di #TalktoDIAN.
Semoga bermanfaat, ya!
Posted: Friday, Nov 04, 2022
Updated: Thursday, Nov 21, 2024
6,851
Pencarian Kerja
7 Alasan Resign yang Masuk Akal dan Profesional
Posted: a year ago
12 Min Read
Literasi Digital
Apa Itu Algoritma Naive Bayes dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Posted: a day ago
26 Min Read
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.