Shop

Arrow Right

My Cart

Arrow Right

Belajar Tentang Standar Deviasi dan Cara Menghitungnya dengan Microsoft Excel

Standar deviasi merupakan metode penghitungan statistik yang biasa digunakan pada laporan keuangan. Simak cara menghitung, jenis-jenis rumusnya di artikel ini!

A journalism graduate now navigating the SEO landscape, I blend journalistic insight with a witty, engaging style, ensuring content is as captivating as it is search-optimized.

Posted: Wednesday, Feb 28, 2024

Ditinjau oleh Mentor MyEduSolve

Share:

Belajar Tentang Standar Deviasi dan Cara Menghitungnya dengan Microsoft Excel cover

Microsoft Excel mempunyai beragam jenis fungsi untuk mempermudah kalkulasi dalam laporan statistik dan laporan keuangan. Menariknya program Microsoft Excel juga memungkinkan pengguna untuk menghitung standar deviasi. Yuk, ketahui apa itu standar deviasi dan cara menghitung standar deviasi di Excel yang akan diulas di artikel berikut ini. Simak sampai akhir artikel, ya!

Pengertian Standar Deviasi

Standar deviasi atau simpangan baku adalah salah satu metode statistik untuk menghitung seberapa jauh dan dekat persebaran data dengan nilai rata-ratanya melalui sebuah sampel data. Semakin besar nilai standar deviasi, maka data-datanya semakin jauh tersebar dari nilai rata-rata (mean).

Namun, istilah standar deviasi tidak hanya terdapat di lingkup ilmu statistika saja. Dalam bidang investasi juga terdapat istilah standar deviasi yang memiliki arti perhitungan fluktuasi harga.

Dalam bidang investasi semakin besar angka standar deviasi, berarti investasi tersebut berisiko tinggi. Sebaliknya, jika standar deviasi suatu instrumen investasi terhitung rendah, artinya risiko dan fluktuasi investasinya juga rendah.

Baca juga: Belajar Rumus IF dan Rumus Predikat Microsoft Excel Dalam Waktu Singkat

Industri yang Menggunakan Penghitungan Standar Deviasi

Metode penghitungan data dengan standar deviasi kerap digunakan untuk mencari varian-varian lain dalam sebuah kumpulan data.

Selain itu, penghitungan standar deviasi juga biasa dipakai sebagai metode efektif untuk mendapatkan data yang akurat dalam sebuah populasi besar. Caranya dengan mengambil sampel data dari berbagai varian yang dianggap sebagai perwakilan populasi.

Metode standar deviasi ini dapat membantu para profesional menghitung dan memprediksi hal-hal seperti peluang yang mungkin diperoleh di masa depan, menghitung kisaran pendapatan yang akan didapat beberapa tahun ke depan, dan memperkirakan kemungkinan adanya kesalahan margin pada sebaran data.

Banyak industri dan profesional yang menggunakan metode standar deviasi dalam menghitung data untuk kebutuhan pekerjaan mereka. Seperti konsultan investasi, ahli statistika, analis asuransi, agen real estate, riset pemasaran, manajer SDM, saintis, ahli meteorologi, dan sebagainya.

Baca juga: 7 Rumus Excel yang Wajib Dikuasai di Dunia Kerja

Jenis-Jenis Rumus Standar Deviasi

Penghitungan standar deviasi bisa dikalkulasikan manual atau dengan bantuan program Microsoft Excel. Berdasarkan jenis-jenisnya, rumus standar deviasi terdapat dua macam, yaitu:

  1. Standar Deviasi Data Tunggal

Standar deviasi data tunggal merupakan data sederhana yang belum dikategorikan ke kelas-kelas interval. Jika dihitung secara manual, kamu dapat menghitungnya dengan rumus di bawah ini.

keterangan:

  • xi adalah nilai tunggal dalam data set

  • x adalah nilai rata-rata dari semua nilai x

  • n adalah jumlah total dari nilai x values dalam data set


  1. Standar Deviasi Data Kelompok

Standar deviasi data kelompok adalah data yang kerap muncul pada tabel frekuensi dan sudah dipisahkan berdasar kategori dalam kelas interval. Kamu pun dapat menghitungnya secara manual menggunakan rumus ini.

keterangan:

  • xi adalah nilai tunggal dalam data set

  • x adalah nilai rata-rata dari semua nilai x

  • n adalah jumlah total dari nilai x values dalam data set

Rumus-Rumus Standar Deviasi di Microsoft Excel

Sebelum mulai menghitung standar deviasi di Microsoft Excel, sebaiknya kamu ketahui dulu macam-macam formula standar deviasi yang bisa dipakai beserta kegunaannya. Berikut penjelasan singkatnya.

  1. STDEV.S

Formula ini digunakan jika kamu ingin menghitung sampel standar deviasi berdasarkan data numerik saja tanpa memasukkan nilai teks dan logika (TRUE dan FALSE).

  1. STDEV.P

Formula ini bisa dipakai untuk menghitung standar deviasi seluruh populasi berdasarkan data numerik tanpa menghitung nilai teks dan logika.

  1. STDEVA

Formula Excel ini dipakai kalau kamu hendak mengkalkulasikan standar deviasi dari sebuah sampel data dengan memasukkan nilai teks dan nilai logika. Semua nilai FALSE diwakilkan 0 dan nilai TRUE diwakilkan angka 1.

  1. STEVPA

Rumus ini digunakan untuk menghitung standar deviasi di seluruh populasi dengan memasukkan nilai teks dan nilai logika. Seluruh nilai FALSE diwakilkan 0 dan nilai TRUE diwakilkan 1.

  1. STDEV

Formula STDEV merupakan versi lama dari STDEV.S yang bisa dipakai untuk menghitung standar deviasi pada sampel data. Meski sudah jarang digunakan lagi, tapi kadang rumus ini tetap dipakai hanya sebagai data pembanding.

  1. STDEVP

Formula STDEVP menjadi formula lama dari STDEV.P dan hanya digunakan dalam rangka membandingkan data saja.

Baca juga: 5 Tips Cara Belajar Excel Dengan Cepat dan Tepat

Cara Menghitung Standar Deviasi di Microsoft Excel

Nah, di bawah ini akan dijelaskan beberapa cara menghitung standar deviasi menggunakan program Microsoft Excel. Yuk, simak.

  1. Menghitung Standar Deviasi Berdasarkan Data Populasi

Kalau kamu ingin menghitung nilai standar deviasi pada seluruh populasi, kamu dapat memasukkan rumus-rumus di bawah ini.

  • =STDEV(number1,[number2],…)

  •  =STDEV.P(number1,[number2],…)

  • =STDEVPA(value1,[value2],…)

 

  1. Menghitung Standar Deviasi Berdasarkan Data Sampel

Jika kamu akan mencari nilai standar deviasi dengan menggunakan sampel data sebagai perwakilan populasi, kamu dapat menggunakan rumus-rumus berikut.

  • =STDEV(number1,[number2],…)

  •  =STDEV.S(number1,[number2],…)

  • =STDEVA(value1,[value2],…)

 

  1. Menghitung Standar Deviasi Tertimbang

Tidak semua data yang kamu kumpulkan memiliki bobot yang sama. Sejumlah data mungkin mempunyai bobot kontribusi yang lebih besar pada hasil perhitungan dengan data lainnya.

Sayangnya, untuk menghitungnya kamu tidak dapat menggunakan formula yang sudah disediakan Excel tapi harus memasukkannya sendiri secara manual. Nah, kamu bisa memasukkan rumus berikut:

=SUMPRODUCT(array1,[array2],[array3],…)

Catatan: rumus SUMPRODUCT dipakai untuk mengalikan masing-masing angka dengan bobotnya sebelum akhirnya menjumlahkan semuanya. Lalu, setelah menghitung hasilnya, kamu bisa membaginya lagi dengan hasil SUM dari semua bobot data.

Itu dia penjelasan mengenai pengertian standar deviasi dan cara menghitung standar deviasi di Excel. Bagaimana? Cukup simpel, bukan? Kalau kamu tertarik mengasah kemampuanmu dalam Microsoft Excel, yuk segera daftarkan diri ke kelas sertifikasi Microsoft Excel Associate Certificate dari MyEduSolve. Dapatkan program sertifikasi dan info menarik lainnya di laman resmi MyEduSolve.


Sumber:

4 Cara Cepat Menghitung Deviasi Excel https://dqlab.id/4-cara-cepat-menghitung-deviasi-excel (Diakses Februari 2024)

How To Use Excel To Calculate Standard Deviation (With Example) https://www.indeed.com/career-advice/career-development/how-to-use-excel-to-calculate-standard-deviation (Diakses Februari 2024)

How to calculate standard deviation in Excel https://www.ablebits.com/office-addins-blog/calculate-standard-deviation-excel/ (Diakses Februari 2024)


Related Tags

Standar Deviasi
Microsoft Excel
Pengembangan Skill

1,054

Relevant Certifications

Suggest a Topic

What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.