Project-based learning (PBL) adalah metode pembelajaran di mana siswa belajar dengan aktif mengerjakan proyek nyata yang relevan dengan dunia nyata.
Isi Artikel
Supaya proses belajar-mengajar efektif dan tidak membosankan bagi siswa, para guru biasanya akan menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi. Saat ini banyak guru sedang gencar menerapkan metode project based learning.
Secara singkat metode project based learning adalah metode belajar yang mendorong siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk menyelesaikan suatu masalah dengan tujuan mengembangkan skill problem solving di dunia nyata.
Nah, jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang project based learning, simak artikel berikut ini!
Mengutip dari laman resmi Universitas Boston, project based learning atau PBL adalah model pembelajaran yang berorientasi pada siswa. Jadi siswa lebih aktif dalam proses belajar-mengajar, guru akan meminta siswa membuat desain, mengembangkan produk, dan mencari solusi atas permasalahan di lapangan dengan menerapkan ilmu yang mereka pelajari.
Tujuan dari project based learning ini untuk membangun keterampilan problem solving, melatih kreativitas, mengasah kemampuan kolaboratif, serta membentuk mental siswa jadi lebih adaptif sehingga mereka dapat mengatasi situasi sulit dan fokus menemukan jalan keluarnya.
Pada dasarnya metode project based learning terdiri dari empat fase belajar. Dimulai dari mengidentifikasi masalah yang muncul, mendiskusikan bersama tim tentang alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut, kemudian mendesain dan menyusun prototipe produk sebagai solusi yang disepakati, dan mempresentasikan prototipe produk dan memperoleh umpan balik dari pihak ketiga untuk mengevaluasi produk dan mendefinisi solusi lebih tepat.
Umumnya guru hanya memberikan tugas yang sederhana, sebab tujuan utama guru mengaplikasikan metode PBL mengasah kreativitas dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi di dunia nyata.
Baca juga: Project Management di Era Digital
Kemudian, menyadur dari laman edukasi Universitas Boston, dalam perspektif pedagogis metode belajar PBL terdapat empat urutan penting yang harus dilalui yang meliputi:
Pada tahap ini guru akan memulainya dengan memberikan pertanyaan dalam bentuk studi kasus. Lalu, siswa akan melakukan identifikasi masalah untuk memahami akar masalah. Untuk memudahkan dalam identifikasi, siswa bisa mengawalinya dari membuat asumsi-asumsi.
Tahap kedua lebih banyak melibatkan diskusi para siswa dalam bentuk kelompok. Setiap kelompok akan mengumpulkan ide-ide yang realistis tetapi kreatif untuk diwujudkan sebagai solusi atas permasalahan yang sudah diidentifikasi sebelumnya. Melalui tahap pengumpulan ide ini, kreativitas siswa akan terasah.
Tahap selanjutnya, para siswa akan memulai proses membuat desain prototipe produk yang dapat berupa benda maupun jasa. Kemampuan kolaborasi siswa dengan kelompoknya sangat dibutuhkan pada tahap ini agar prosesnya berjalan lancar.
Di samping itu, tahap ini juga akan melatih kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan mengevaluasi proses yang kurang memuaskan hingga mencapai prototipe yang ideal. Oleh karena itu, umumnya tahap ini dilakukan dalam iterasi cepat.
Jenis-jenis prototipe cukup bervariasi. Bisa dalam bentuk visualisasi produk (mock-up product), papan cerita (storyboard), permainan peran (role play), atau contoh produk yang dibuat dari material yang sudah ada.
Jika tahap desain dan pembuatan prototipe sudah selesai, fase terakhir adalah pengujian prototipe yang disampaikan melalui presentasi kelompok. Guru akan menilai dan memberikan feedback, sehingga siswa dapat mengevaluasi dan mengembangkan prototipe produk yang sudah dibuat.
Supaya proses belajar-mengajar lebih optimal, guru biasanya akan membuat peraturan, jadwal aktivitas, dan ketentuan presentasi yang perlu dipatuhi siswa selama kelas berlangsung.
Baca juga: 5 Tugas Project Manager Dalam Bisnis
Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, model pembelajaran berbasis proyek ini memiliki tujuan yang jelas, yakni mengasah kreativitas, melatih kolaborasi, membentuk mental adaptif, serta mempertajam critical thinking dan problem solving.
Tidak heran banyak guru menerapkan metode project based learning dalam silabus pendidikan. Meski begitu, project based learning juga tetap memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini penjelasannya, simak, yuk!
Mendorong ketekunan siswa selama proses belajar.
Membangun suasana kelas yang tidak membosankan, sebab model pembelajarannya interaktif dan siswa lebih banyak terlibat daripada guru.
Dapat melatih keterampilan siswa karena memberikan kesempatan pada siswa untuk mempraktekkan pengetahuan dan teori yang mereka ketahui.
Kemampuan komunikasi dan kolaborasi siswa menjadi lebih terasah.
Mempertajam kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan menyelesaikan masalah.
Proses belajar-mengajar membutuhkan bantuan peralatan yang lebih kompleks.
Waktu yang dibutuhkan lebih banyak, sehingga guru perlu menetapkan jadwal aktivitas secara ketat agar siswa dapat menyelesaikan proyek tepat waktu.
Terdapat kemungkinan pekerjaan siswa terhambat apabila mereka pasif, tidak mendapatkan sumber data untuk dianalisis, atau kesulitan memperoleh material bahan produk.
Baca juga: Mau Jadi Project Manager? Kenali Apa Itu Sertifikasi Project Management Ready
Nah, setelah mengetahui pengertian, alur, kelebihan, dan kekurangan dari metode pembelajaran project based learning, di bawah ini akan disebutkan contoh-contoh project based learning. Apa sajakah itu?
Belajar membuat dan mendesain website sendiri yang atraktif sehingga menarik minat konsumen untuk mencari tahu dan membeli produk.
Membuat proyek video untuk mempromosikan rumah makan tradisional supaya ramai pengunjung.
Membuat aplikasi yang dapat menjadi perantara antara petani dengan konsumen, sehingga petani memperoleh penghasilan layak dan konsumen mendapatkan hasil tani yang segar.
Membuat komunitas filantropis untuk menolong anak-anak putus sekolah.
Menginisiasi program podcast mingguan yang membahas topik-topik terkini bersama dengan narasumber ahli untuk mengedukasi generasi muda.
Jadi, project based learning adalah metode pembelajaran yang melibatkan partisipasi aktif dari siswa dengan membuat sebuah produk yang dapat menyelesaikan permasalahan di dunia nyata berdasarkan pengetahuan yang mereka dimiliki. Metode ini penting diterapkan di sekolah supaya proses belajar-mengajar lebih optimal. Di samping itu, metode ini bisa menggali potensi siswa.
Apabila kamu suka bekerja dalam tim dan ingin melatih kemampuan problem solving, yuk, ikuti kelas sertifikasi Program Corporate Training dari MyEduSolve yang akan membantu kamu memiliki keterampilan unggul dalam problem solving, critical thinking, berpikir kreatif, dan kolaboratif. Info lebih lanjut bisa diakses di MyEduSolve.
Sumber:
Project-Based Learning https://www.bu.edu/ctl/ctl_resource/project-based-learning-teaching-guide/https://www.bu.edu/ctl/ctl_resource/project-based-learning-teaching-guide/ (Diakses Agustus 2024)
Posted: Monday, Sep 02, 2024
Updated: Thursday, Dec 19, 2024
608
Sertifikasi
Simak Kisi-kisi Materi Ujian Sertifikasi Adobe Certified Professional: Adobe Premiere Pro
Posted: 8 months ago
13 Min Read
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.