Shop

Arrow Right

Kenali Apa Itu Komunikasi Verbal, Fungsi, Contoh, dan Bedanya dengan Komunikasi Non-Verbal

Komunikasi verbal adalah cara menyampaikan pesan menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Pelajari pengertian, fungsi, contoh komunikasi verbal, dan perbedaannya dengan komunikasi non-verbal dalam artikel ini!

MyEduSolve menyediakan ujian sertifikasi internasional dan pelatihan resmi untuk keperluan individu, perusahaan, serta institusi pendidikan.

Posted: Tuesday, Nov 29, 2022

Ditinjau oleh MyEduSolve

Share:

Kenali Apa Itu Komunikasi Verbal, Fungsi, Contoh, dan Bedanya dengan Komunikasi Non-Verbal cover

Di tengah kehidupan yang penuh dengan interaksi sosial, komunikasi menjadi salah satu aspek penting yang tidak bisa dilepaskan dari aktivitas sehari-hari.


Baik di rumah, sekolah, tempat kerja, maupun lingkungan masyarakat, komunikasi adalah jembatan utama untuk menyampaikan pesan, berbagi informasi, atau menjalin hubungan.


Salah satu bentuk komunikasi yang paling sering digunakan adalah komunikasi verbal, yaitu proses penyampaian pesan melalui kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan. Selain dianggap lebih praktis, komunikasi verbal juga dinilai lebih efisien karena mampu menyampaikan maksud secara langsung dan jelas.


Namun, komunikasi tidak hanya terbatas pada kata-kata. Ada juga komunikasi non-verbal yang melibatkan gerak tubuh, ekspresi wajah, dan elemen lainnya yang tanpa disadari sering melengkapi pesan yang ingin disampaikan. 


Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan komunikasi verbal? Apa perbedaannya dengan komunikasi non-verbal?


Pada artikel ini, MyEduSolve akan mengulas secara lengkap tentang kedua jenis komunikasi tersebut agar kamu lebih memahami perannya dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Komunikasi Verbal dan Contohnya?

Komunikasi verbal adalah cara kamu berkomunikasi menggunakan kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan, untuk menyampaikan pesan atau informasi.


Dalam komunikasi ini, bahasa menjadi alat utama untuk menyampaikan maksud dengan jelas dan langsung.


Komunikasi verbal secara lisan terjadi saat kamu berbicara langsung dengan orang lain, misalnya saat mengobrol, berdiskusi, atau memberikan presentasi. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan perantara seperti telepon atau pesan suara untuk berkomunikasi.


Sedangkan komunikasi verbal secara tertulis mencakup hal-hal seperti mengirim pesan teks, menulis email, membuat komentar di media sosial, atau bahkan menulis catatan kecil.


Jenis komunikasi ini sering digunakan karena mudah dipahami, baik oleh kamu sebagai pengirim pesan maupun orang yang menerimanya. Dengan penggunaan kata-kata yang tepat, pesan bisa tersampaikan dengan jelas dan mengurangi risiko salah paham.


Sebagai contoh, kamu bisa menggunakan komunikasi verbal lisan ketika berbincang dengan teman atau keluarga, dan komunikasi verbal tertulis saat mengirim pesan WhatsApp atau menulis laporan untuk tugas sekolah.


Semua ini menunjukkan betapa pentingnya kata-kata dalam kehidupan sehari-hari.


Baca juga: 4 Tipe Komunikasi yang Bisa Bantu Kamu Tingkatkan Karier

Apa Saja Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menggunakan Komunikasi Verbal?

Saat menggunakan komunikasi verbal, baik secara lisan maupun tulisan, ada beberapa situasi yang perlu kamu perhatikan agar pesan tersampaikan dengan tepat.


Berikut tiga hal penting yang bisa jadi panduan:

1. Formal vs Nonformal

Komunikasi lisan biasanya lebih bersifat nonformal, seperti saat kamu berbicara santai dengan teman atau keluarga.


Sebaliknya, komunikasi tertulis cenderung lebih formal, seperti saat kamu menulis surat resmi, laporan, atau email kerja. Namun, selalu sesuaikan dengan konteks dan keadaan agar pesanmu tetap sesuai.

2. Langsung vs Tidak Langsung

Komunikasi lisan umumnya dilakukan secara langsung, seperti saat berbicara tatap muka atau melalui telepon.


Sementara itu, komunikasi tertulis seringkali bersifat tidak langsung, seperti saat kamu mengirim pesan teks atau email.

3. Terdokumentasi dan Tidak Terdokumentasi

Komunikasi lisan biasanya tidak terdokumentasikan karena hanya berlangsung secara langsung dan tidak meninggalkan bukti fisik.


Sebaliknya, komunikasi tertulis akan selalu terdokumentasikan, sehingga bisa menjadi referensi di kemudian hari, seperti surat, catatan, atau laporan.


Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa memilih bentuk komunikasi verbal yang paling sesuai dengan situasi dan kebutuhanmu.

Apa Saja Jenis Komunikasi Verbal?

Komunikasi verbal adalah proses pertukaran informasi menggunakan kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan.


Berdasarkan cara penyampaiannya, komunikasi verbal terbagi menjadi dua jenis:

1. Dari Sisi Komunikator: Berbicara dan Menulis

Komunikasi verbal oleh komunikator (pemberi informasi) bisa dilakukan dalam dua bentuk yaitu percakapan atau berbicara dan menulis.


Berbicara adalah bentuk komunikasi verbal yang paling sering kamu gunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti saat berbicara langsung dengan teman, keluarga, atau kolega. Hal ini disebut komunikasi vokal karena menggunakan suara untuk menyampaikan pesan.


Sedangkan menulis adalah bentuk komunikasi non-vokal, di mana kamu menggunakan tulisan, seperti pesan teks, email, atau surat, untuk menyampaikan informasi tanpa harus berbicara secara langsung.

2. Dari Sisi Komunikan: Mendengar dan Membaca

Komunikasi verbal yang dilakukan oleh komunikan (penerima informasi) dilakukan dengan cara membaca dan mendengarkan. 


Mendengar adalah cara kamu menerima informasi secara langsung melalui percakapan, presentasi, atau media audio lainnya.


Begitu juga dengan membaca, kamu bisa mendapatkan informasi melalui teks, seperti buku, artikel, atau pesan tertulis. Keduanya merupakan bagian dari komunikasi verbal karena melibatkan pemahaman kata-kata yang disampaikan.

Apa Saja Karakteristik Komunikasi Verbal?

Komunikasi verbal memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis komunikasi lainnya. Berikut adalah karakteristik utamanya:

1. Disampaikan Secara Lisan atau Tertulis

Komunikasi verbal bisa dilakukan dengan berbicara langsung, seperti saat kamu mengobrol dengan teman atau berbicara melalui telepon.


Selain itu, kamu juga bisa menyampaikan informasi secara tertulis, misalnya dengan mengirim pesan di aplikasi chat, email, atau surat.

2. Menggunakan Kata-Kata dalam Bahasa

Komunikasi verbal selalu melibatkan penggunaan bahasa untuk menyampaikan pesan. Kamu bisa menggunakan satu bahasa atau bahkan mencampurkan dua bahasa dalam percakapan, tergantung pada situasi.


Contohnya, banyak orang di daerah menggunakan kombinasi bahasa Indonesia dan bahasa daerah saat berbicara.


Source: Pexels

3. Bersifat Dua Arah

Komunikasi verbal melibatkan interaksi timbal balik antara dua pihak, yaitu pembicara dan pendengar.


Setelah satu orang berbicara, lawan bicara akan merespons, misalnya dengan memberikan pertanyaan, menyetujui, membantah, atau menyampaikan pendapatnya. Hal ini menciptakan dialog yang aktif dan dinamis.

Apa Fungsi Komunikasi Verbal?

Komunikasi verbal memiliki banyak fungsi penting dalam kehidupan sehari-hari. Berikut manfaat komunikasi verbal:

1. Membantu Identifikasi

Komunikasi verbal mempermudah kamu untuk mengenali dan memberi nama pada benda, tindakan, atau orang.


Misalnya, saat kamu bertemu orang baru, kamu bisa langsung bertanya namanya untuk mengidentifikasi mereka.

2. Sarana Berinteraksi

Komunikasi verbal adalah alat utama untuk berinteraksi dengan orang lain. Baik sekedar menyapa, berdiskusi, atau berbagi cerita, semua itu memungkinkan kamu untuk membangun hubungan dan saling memahami.

3. Menyampaikan dan Menerima Informasi

Dengan komunikasi verbal, kamu bisa berbagi informasi atau mendapatkan informasi dari orang lain.


Baik melalui percakapan, tulisan, atau membaca, informasi dapat disampaikan dengan lebih jelas dan mudah dipahami.

4. Membantu Perkembangan Bahasa

Penggunaan komunikasi verbal menjaga bahasa tetap hidup dan terus berkembang.


Contohnya, bahasa Indonesia yang kini lebih santai dan kaya dengan istilah baru, berkat penggunaan aktif oleh masyarakat.

5. Menguatkan Hubungan

Komunikasi verbal yang baik bisa mencegah kesalahpahaman dalam hubungan. Baik itu dengan pasangan, teman, atau keluarga, komunikasi verbal membantu menjaga hubungan tetap harmonis dan erat.

6. Sebagai Media Belajar

Membaca adalah salah satu bentuk komunikasi verbal yang sangat bermanfaat. Dengan membaca, kamu bisa belajar hal baru, memperluas wawasan, dan mendapatkan inspirasi dari pengalaman orang lain.


Baca juga: Tips dan Trik di Dunia Komunikasi dalam Bisnis yang Penting Buat Kamu Memulai Karier

7. Menunjukkan Eksistensi Diri

Menulis adalah salah satu bentuk komunikasi verbal yang bisa kamu gunakan untuk menunjukkan identitas atau karya kamu.


Lewat tulisan, kamu bisa dikenal oleh orang banyak dan bahkan berpotensi menjadi terkenal.

8. Memperluas Kosa Kata

Bicara, membaca, dan menulis tanpa disadari membantu kamu memperkaya perbendaharaan kata. Kata-kata baru yang kamu pelajari bisa digunakan dalam komunikasi berikutnya.

9. Mengungkapkan Perasaan

Komunikasi verbal menjadi cara terbaik untuk mengekspresikan emosi atau pendapat kamu. Baik melalui kata-kata lisan maupun tulisan, kamu bisa menyampaikan perasaanmu dengan jelas kepada orang lain.

10. Berbagi Pengetahuan

Jika kamu memiliki wawasan atau keahlian di bidang tertentu, kamu bisa membagikannya kepada orang lain lewat komunikasi verbal.


Dengan begitu, pengetahuanmu bisa membantu orang lain berkembang.


Komunikasi verbal tidak hanya mempermudah interaksi, tetapi juga menjadi kunci dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari belajar hingga membangun hubungan.

Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Verbal?

Setiap orang punya gaya bicara yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor dalam hidupnya.


Berikut adalah beberapa faktor yang bisa mempengaruhi komunikasi verbal:

1. Budaya dan Bahasa

Indonesia kaya dengan keanekaragaman budaya dan bahasa. Dengan lebih dari 700 bahasa daerah, cara seseorang berkomunikasi seringkali dipengaruhi oleh budaya dan bahasa yang mereka gunakan sehari-hari.


Misalnya, seseorang mungkin berbicara dalam bahasa Indonesia tetapi tetap terdengar logat daerahnya.

2. Pengetahuan

Semakin luas wawasan seseorang, semakin menarik cara dia berkomunikasi. Orang yang memiliki banyak pengetahuan cenderung lebih lancar berbicara, tidak kehabisan bahan obrolan, dan mampu membahas berbagai topik dengan mudah.


Mereka juga biasanya bisa menyampaikan ide dengan cara yang menarik.

3. Pengalaman

Pengalaman berbicara di depan banyak orang bisa membuat kemampuan komunikasi verbal seseorang semakin baik.


Orang yang terbiasa berbicara di depan umum biasanya lebih percaya diri, mampu menarik perhatian pendengar, dan membuat orang lain lebih mudah memahami apa yang dia sampaikan.

4. Kepribadian

Kepribadian seseorang juga mempengaruhi cara mereka berkomunikasi. Orang dengan kepribadian yang lebih terbuka dan percaya diri biasanya lebih mudah berbicara di depan banyak orang dan merasa nyaman dalam situasi sosial.


Sebaliknya, mereka yang lebih cenderung pendiam atau lebih hati-hati dalam berbicara mungkin lebih memilih berbicara dengan orang-orang tertentu dan merasa lebih nyaman dalam percakapan kecil atau lebih pribadi.

5. Faktor Biologis

Kondisi biologis, seperti gangguan bicara atau pendengaran, juga mempengaruhi kemampuan komunikasi verbal.


Meski begitu, dengan latihan dan pembiasaan, kesulitan ini bisa diatasi, dan komunikasi tetap dapat berlangsung dengan baik.


Semua faktor di atas menunjukkan bahwa cara seseorang berkomunikasi adalah gabungan dari berbagai aspek dalam hidupnya. Dengan memahami faktor-faktor ini, kamu bisa lebih menghargai gaya komunikasi setiap individu.

Apa Perbedaan Komunikasi Non-Verbal dan Verbal?

Komunikasi verbal dan non-verbal memiliki perbedaan mendasar meskipun keduanya sama-sama penting dalam berkomunikasi.


Berikut ini adalah perbedaan komunikasi non-verbal dan verbal:

1. Definisi

  • Verbal: Komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tertulis, untuk menyampaikan informasi atau pesan.

  • Non-verbal: Komunikasi yang menggunakan isyarat, gerakan tubuh, ekspresi wajah, atau nada suara tanpa menggunakan kata-kata untuk menyampaikan perasaan, sikap, atau niat.

2. Konten

  • Verbal: Menyampaikan informasi yang lebih langsung, seperti fakta, ide, atau instruksi.

  • Non-verbal: Menyampaikan perasaan, sikap, atau niat yang memberikan makna tambahan pada pesan yang diucapkan atau ditulis.

3. Penggunaan Bahasa

  • Verbal: Bergantung pada kata, tata bahasa, dan struktur kalimat untuk membentuk pesan.

  • Non-verbal: Tidak melibatkan kata-kata dan menggunakan isyarat visual, gerakan tubuh, atau suara.

4. Kekhususan

  • Verbal: Lebih langsung, jelas, dan terstruktur.

  • Non-verbal: Sering kali lebih tersirat, bergantung pada konteks dan interpretasi individu.

5. Kontrol

  • Verbal: Pesan lebih mudah dikendalikan, karena bisa disusun dan disampaikan dengan hati-hati.

  • Non-verbal: Lebih sulit dikendalikan, karena sering muncul secara alami dan spontan.

6. Cara Mempelajari

  • Verbal: Memerlukan pembelajaran kata dan bahasa secara khusus.

  • Non-verbal: Bisa dipelajari secara alamiah melalui kebiasaan dan interaksi sosial.

7. Pemrosesan di Otak

  • Verbal: Diproses di otak kiri yang terfokus pada analisis bahasa.

  • Non-verbal: Diproses di otak kanan yang berfokus pada pengenalan ekspresi visual dan pemahaman emosional.

8. Berlanjut atau Tidak

  • Verbal: Berhenti ketika percakapan selesai atau komunikator berhenti berbicara.

  • Non-verbal: Dapat berlanjut meskipun percakapan telah selesai, seperti ekspresi wajah atau gerakan tubuh yang tetap mengkomunikasikan perasaan.

Bagaimana Cara Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Verbal?

Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi verbal, kamu dapat mengikuti beberapa langkah mudah berikut ini:

1. Baca dan Tulis Lebih Banyak

Komunikasi verbal berhubungan dengan penggunaan kata-kata. Dengan banyak membaca, kamu bisa mempelajari cara pemilihan kata yang tepat.


Membaca juga membantu memperkaya kosakata, yang berguna saat menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan tepat.


Selain itu, menulis juga penting karena dapat melatih kamu untuk menyusun ide dengan baik. Latihan menulis membantu merencanakan apa yang ingin kamu katakan secara lebih terorganisir.

2. Siapkan Pesan dengan Matang

Sebelum berbicara, kamu perlu memikirkan pesan yang akan disampaikan. Persiapan ini akan memastikan komunikasi yang dilakukan efektif dan menghindari kesalahpahaman.


Menyesuaikan kata-kata dengan situasi dan perasaan lawan bicara juga penting. Misalnya, saat berbicara dengan seseorang yang sedang berduka, pilih kata-kata yang sopan dan menghibur.

3. Latihan Berbicara

Kepercayaan diri sangat penting dalam berbicara. Untuk mengatasi rasa cemas atau gugup, kamu bisa melatih diri berbicara di depan cermin atau tanpa teks.


Latihan berbicara secara teratur akan membantu meningkatkan keterampilan komunikasi verbal dan membuat kamu lebih percaya diri saat berbicara di depan orang lain.


Baca juga: Pengertian dan Jenis-Jenis dari Communication Skill


Itulah penjelasan mengenai komunikasi verbal yang dapat membantu kamu memahami cara efektif berkomunikasi dan meningkatkan keterampilan berbicara dalam berbagai situasi.


Sekarang saatnya kamu meningkatkan kemampuan komunikasi kamu lewat program sertifikasi Professional Communication di MyEduSolve untuk memperluas peluang kariermu!


Ada banyak penawaran program sertifikasi lainnya juga di shop MyEduSolve yang bisa kamu pilih sesuai dengan bidang karier yang ingin kamu tekuni.


Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web MyEduSolve. Semoga bermanfaat!

Tags terkait

contoh komunikasi verbal
komunikasi verbal adalah
komunikasi verbal

16,905

Suggest a Topic

What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.