Confirmation bias dapat membuat kita terjebak dalam persepsi yang sempit dan tidak objektif. Mari ketahui apa yang dimaksud dengan confirmation bias lewat artikel ini!
Isi Artikel
Sebagai manusia, sering kali kita merasa senang jika ada teman atau rekan kerja yang memvalidasi dan mendukung pendapat kita. Secara alami, kita cenderung lebih menyukai informasi yang mendukung keyakinan yang kita yakini.
Dalam ilmu psikologi, perasaan ini dikenal sebagai confirmation bias. Bias adalah kecenderungan kita untuk menganggap sesuatu lebih baik dari yang lain. Bias bisa berupa prasangka atau sikap tertentu terhadap sesuatu yang mungkin kita tidak sadari.
Confirmation bias bisa berdampak negatif jika tidak ditangani dengan baik. Jadi, apa itu sebenarnya confirmation bias?
Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Confirmation bias adalah kecenderungan seseorang untuk mencari dan mengumpulkan informasi atau bukti yang mendukung keyakinan mereka sendiri. Mereka cenderung memilih informasi yang sesuai dengan keyakinan mereka, yang dapat memperkuat keyakinan tersebut dan membuatnya sulit untuk diubah.
Confirmation bias adalah bagian dari jenis cognitive bias, yaitu bias yang menyebabkan adanya ketimpangan dalam menyerap informasi.
Baca juga: 5 Tips yang Bisa Kamu Lakukan Untuk Mengatasi Menunda Pekerjaan
Ada tiga tipe confirmation bias yang mungkin pernah kamu alami, yaitu:
Jenis bias yang satu ini bisa kamu rasakan jika sedang melakukan riset untuk informasi yang mendukung teori kamu sebelumnya.
Mesin pencari seperti Google semakin mendukung perasaan confirmation bias karena hanya menampilkan informasi yang kamu cari sebelumnya.
Selanjutnya, jenis bias ini bisa dirasakan saat kamu cenderung menginterpretasikan informasi dan data dengan cara yang kamu yakini sebelumnya.
Manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan keyakinan mereka, bahkan ketika dihadapkan pada bukti atau informasi baru. Alhasil, kamu akan menginterpretasikan informasi dengan cara yang mendukung kepercayaanmu.
Bias ini mengacu kepada ingatan seseorang yang akan secara otomatis mendukung untuk sebuah ide.
Otak manusia cenderung akan menyimpan informasi yang sesuai dengan pandangan dibanding informasi lainnya.
Contohnya, kamu merasa strategi bisnis A tidak akan memberikan hasil yang baik untuk perusahaanmu, sehingga kamu tidak akan membahas strategi tersebut sama sekali.
Padahal, bisa saja strategi bisnis A memberikan hasil yang lebih baik dibanding strategi bisnis yang lain, karena ada indikator lain yang tidak kamu pertimbangkan.
Baca juga: Dijamin Ampuh! 5 Cara Bangkitkan Motivasi Kerja Karyawan
Pada umumnya, confirmation bias terjadi ketika seseorang mencari informasi yang mendukung keyakinannya dan langsung menolak informasi yang bertentangan. Berikut adalah beberapa contoh confirmation bias yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari:
Misalnya, kamu mempercayai bahwa mandi di malam hari akan membawa dampak buruk pada kesehatan, sehingga kamu cenderung mengabaikan riset lain yang berbeda dan tetap mempertahankan kepercayaanmu.
Contohnya, jika kamu yakin bahwa handphone merek A lebih bagus daripada merek lainnya. Ketika kamu melihat ulasan yang menyebutkan kelemahan handphone merek A, kamu mencari ulasan lain yang mengatakan bahwa handphone tersebut bagus dan mengabaikan ulasan yang berbeda.
Sebagai contoh, jika seseorang memiliki stereotip negatif tentang suatu kelompok, mereka mungkin cenderung menolak informasi yang berasal dari anggota kelompok tersebut, meskipun informasi tersebut valid.
Misalnya, jika kamu merasa kurang pandai dalam suatu bidang, kamu cenderung hanya mengingat momen-momen di mana kamu gagal dan mengabaikan momen-momen di mana kamu berhasil.
Contohnya, kamu yakin bahwa cara belajar yang sudah kamu terapkan selama ini adalah yang paling efektif. Ketika temanmu menyarankan teknik belajar yang berbeda, kamu merasa marah dan menolak untuk mencobanya karena merasa yakin dengan cara belajarmu sendiri.
Saat kamu memiliki kecenderungan confirmation bias, kamu akan merasakan beberapa dampak negatif berikut ini:
Tidak bisa melihat informasi secara objektif
Membuatmu memilih keputusan yang salah
Salah menafsirkan informasi
Tidak memahami informasi secara luas
Berikut adalah 3 cara yang bisa kamu lakukan agar bisa mengurangi confirmation bias, yaitu:
Mencari informasi yang akurat dan menyeluruh bisa kamu lakukan sebelum mengambil keputusan.
Kamu perlu melakukan riset lebih dalam saat menerima banyak informasi baru, lalu konfirmasi kebenarannya melalui informasi lainnya.
Kamu bisa mengajukan pertanyaan yang netral saat ingin mengambil keputusan.
Misalnya, kamu bisa mengajukan pertanyaan, “Boleh dijelaskan apa pertimbangan-pertimbangan serta manfaat menggunakan strategi bisnis A, sehingga bisa dilakukan untuk mengembangkan perusahaan kita?”
Dengan mengajukan pertanyaan yang lebih luas, peluang untuk melakukan confirmation bias akan semakin berkurang.
Melibatkan pihak ketiga bisa kamu lakukan untuk bisa memberikan pandangan yang lebih objektif.
Libatkanlah orang ketiga agar kamu bisa lebih seimbang dalam mengambil keputusan, sehingga mereka bisa memberikan feedback opini tanpa bias ke kamu.
Demikian penjelasannya. Dengan memahami apa itu confirmation bias dan cara menguranginya, kamu dapat membuat keputusan yang lebih objektif dengan pertimbangan yang matang.
Jika kamu punya pertanyaan lain seputar tips karier dan kesehatan mental namun bingung harus bertanya ke siapa, kamu bisa ceritakan secara anonim ke HR Profesional dan Psikolog MyEduSolve lewat #TalkToDIAN, ya!
MyEduSolve menyediakan berbagai program sertifikasi yang diakui secara internasional untuk mengembangkan dirimu, mengasah keterampilan dan meningkatkan nilai dirimu dalam persaingan kerja. Yuk, mulai kembangkan dirimu, hanya di MyEduSolve!
Posted: Friday, Apr 14, 2023
Updated: Friday, Nov 22, 2024
2,930
Pengembangan Diri
Wajib Tahu! Tips Agar Karyawan Baru Cepat Beradaptasi
Posted: 2 years ago
14 Min Read
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.