Impostor syndrome adalah sesuatu yang bisa menimpa siapa saja dan berakibat buruk ke kesehatan mental serta fisik. Pola pikir ini akan membuatmu sulit untuk percaya dengan kemampuan dan pencapaianmu. Ketahui lebih lanjut soal penyebab dan ciri-ciri impostor syndrome dari artikel ini!
Posted: Wednesday, Oct 27, 2021
Updated: Monday, Oct 02, 2023
Posted: Wednesday, Oct 27, 2021
Share:
myedusolve
Saat melihat kata ‘impostor’, yang pertama kali muncul di kepalamu pastinya adalah impostor yang ada di game ‘Among Us’. Tapi, berbeda dengan game populer tersebut, impostor syndrome tidak menjadikanmu alien pembunuh, tapi membuatmu menjadi tidak percaya diri!
Impostor syndrome bisa menimpa siapa saja dan cukup sering dialami oleh banyak orang dalam dunia kerja. Tapi, sebenarnya apa itu impostor syndrome? Ketahui jawabannya melalui artikel di bawah ini!
Impostor syndrome merupakan sebuah keyakinan kalau kamu tidak sekompeten atau seahli yang orang lain pikirkan. Rasanya kamu seolah-olah menjadi seorang penipu atau pembohong karena kamu merasa tidak memiliki performa sebaik yang orang lain lihat.
Jika kamu memiliki impostor syndrome, kamu akan melihat semua pencapaianmu hanyalah sebuah kebetulan atau keberuntungan belaka. Padahal, belum tentu demikian. Orang yang mengalami impostor syndrome seakan-akan buta dengan kemampuan dan pengalaman yang dia miliki, meskipun sudah diperlihatkan bukti kalau dia sebenarnya memiliki kemampuan yang mumpuni.
Orang yang merasakan impostor syndrome akan merasa kalau kemampuannya tidak sebanding atau bahkan lebih buruk dari orang lain. Impostor syndrome tidak hanya muncul di aspek pekerjaan saja, tapi bisa juga di area pendidikan, pencapaian, ataupun pengalaman.
Untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman tersebut, orang yang memiliki impostor syndrome akan berusaha untuk menaikkan standarnya dan terus menekan dirinya agar berusaha lebih keras lagi. Pada akhirnya ini akan berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mentalnya.
Pekerja yang memiliki impostor syndrome selalu merasa cemas jikalau atasan atau rekan kerjanya menaruh ekspektasi yang lebih kepadanya. Mereka khawatir akan mengecewakan orang-orang di sekitarnya karena tidak mampu memenuhi target yang diminta.
Biasanya, orang yang mengalami impostor syndrome akan menahan dirinya untuk tidak meraih pencapaian atau promosi yang lebih tinggi. Akhirnya, mereka akan memilih untuk mengejarkan apa yang menjadi bagiannya dan tidak termotivasi untuk mengambil tugas-tugas lainnya.
Untuk bisa mengatasinya tentunya kamu perlu mengetahui ciri-ciri impostor syndrome. Biasanya saat seseorang memiliki impostor syndrome, maka orang tersebut akan:
Sumber: 1388843 di Pixabay
Banyak hal yang bisa mempengaruhi seseorang mengalami impostor syndrome, seperti orangtua yang terlalu menekankan pencapaian atau lingkungan baru yang membuat seseorang merasa tidak mampu. Perasaan tidak cocok dalam lingkungan juga bisa menjadi penyebab impostor syndrome.
Seringnya, penyebab impostor syndrome tidak hanya satu faktor saja tapi terkadang merupakan gabungan dari banyak faktor.
Kalau kamu merasa memiliki impostor syndrome, sudah saatnya kamu menanggulanginya sebelum pola pikir ini menyabotase performa kerjamu. Berikut adalah beberapa cara mengatasi impostor syndrome yang bisa kamu lakukan:
Tidak ada manusia yang sempurna dan tahu segala hal, termasuk dirimu. Wajar kok kalau kamu melakukan kesalahan. Itu bukan tanda kalau kamu lemah tetapi kesempatan untuk belajar. Salah satu cara mengatasi impostor syndrome adalah dengan mengingatkan dirimu untuk menerima kelemahan dan kelebihanmu.
Baca juga: Pengembangan Diri Adalah Aspek Kehidupan yang Penting di Zaman Now
Kamu tidak perlu memendam semua perasaanmu seorang diri. Coba ceritakan apa yang kamu rasakan dengan teman yang bisa dipercaya. Kamu juga bisa minta masukan atau saran mengenai kemampuan dan pencapaianmu.
Sering kali hal ini terjadi saat kamu sedang scrolling di sosial media. Padahal, belum tentu orang itu lebih baik ataupun lebih buruk dari dirimu. Tiap orang memiliki talentanya masing-masing.
Jangan tekan emosi yang kamu rasakan, terima semua perasaan itu dan akui keberadaannya. Setelah itu, telaah pola pikir negatifmu. Cari bukti realistis yang bisa membantah pemikiran tersebut.
Misalnya, saat kamu merasa pencapaianmu tidak ada apa-apanya, coba telusuri lagi apakah orang lain merasa demikian. Kamu bisa coba bertanya ke orang terdekatmu untuk mengumpulkan fakta-fakta yang realistis.
Kamu punya masalah seputar pekerjaan atau punya uneg-uneg soal karier? Langsung cerita dengan Dian! MyEduSolve memiliki program Talk to Dian yang tersedia untuk mendengarkan keluh kesahmu dan membantu memberikan saran tentang permasalahan kerjamu.
Kamu tidak perlu khawatir karena kamu bisa menyampaikan keluhan atau pertanyaanmu secara anonim. Kamu bisa langsung berbagi cerita di situs web MyEduSolve!
Baca juga: 10 Cara Mengembangkan Potensi Diri di Masa Pandemi
Referensi:
Leonard, J. (2020). How to handle impostor syndrome. Medical News Today. Diakses pada 23 November 2021.
Cuncic, A. (2021). What Is Imposter Syndrome?. Verywell Mind. Diakses pada 23 November 2021.
Raypole, C. (2021). You're Not a Fraud. Here's How to Recognize and Overcome Imposter Syndrome. Heatlhline. Diakses pada 23 November 2021.
myedusolve
Posted: Wednesday, Oct 27, 2021
Updated: Monday, Oct 02, 2023
Share:
4,453
No Available Bundling Promo
Pengembangan Diri
Mengenal Manajemen Waktu dan Cara Melakukannya
Posted: a year ago
6 Min Read
Kenanga Admin
Pengembangan Skill
Wajib Tahu! Cara Membuat Mockup di Photoshop dengan Mudah
Posted: 6 months ago
6 Min Read
Kenanga Admin
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.