Pelajari tentang jenis-jenis ancaman cyber security yang dapat membahayakan bisnis atau kehidupan digitalmu.
Posted: Monday, May 22, 2023
Share:
Apa kabar MESFriend? Apakah kamu adalah salah satu orang yang pernah merasa khawatir tentang keamanan data pribadi yang tersimpan di komputer atau gadget? Jika iya, maka artikel ini wajib dibaca! Saat ini, ancaman cyber security semakin kompleks dan membutuhkan perhatian yang lebih serius. Ancaman cyber dapat terjadi kapan saja, di mana saja kepada siapa saja yang menggunakan teknologi internet bisa menjadi korban. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami jenis-jenis ancaman keamanan cyber agar dapat melindungi diri sendiri serta informasi pribadi yang kita miliki dari gangguan atau penyerangan yang tidak diinginkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis ancaman cyber security yang perlu diketahui agar kamu dapat lebih berhati-hati dan bisa menjaga keamanan data yang kamu miliki dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Saat ini, keamanan cyber telah menjadi topik hangat yang mulai masuk dalam diskusi warung kopi, akademisi hingga politisi. Hal ini mengingat ancaman cyber semakin banyak dan semakin berbahaya. Cyber security adalah sebuah disiplin ilmu yang mengkhususkan diri dalam melindungi sistem informasi dan jaringan dari serangan digital. Di Indonesia, isu cyber security sangat penting untuk dibahas dan karena banyak perusahaan bahkan sekelas pemerintah yang belum memiliki keamanan yang solid untuk melindungi data-data penting yang dimiliki. Oleh karena itu, penting untuk kita sebagai masyarakat memahami jenis-jenis ancaman cyber security agar kita dapat setidaknya meminimalisir dan mengurangi risiko terjadinya serangan cyber.
Keamanan data sangatlah penting bagi kamu secara pribadi hingga bisnis yang kamu miliki. Contoh kasus: data adalah salah satu aspek yang paling perlu diperhatikan dalam mengelola bisnis secara online. Data merupakan aset yang paling berharga bagi sebuah perusahaan, dan jika terjadi pencurian atau kerusakan data, maka bisnis yang kamu kelola bisa mengalami kerugian besar, pencurian saldo, pencurian akun, hack dan lain sebagainya.
Baca juga : Pentingnya Memahami Cyber Security di Era Modern
Malware adalah software yang dirancang untuk menyerang sistem komputer dan menginfeksi data. Malware dapat berupa virus, trojan, spyware, adware, ransomware, dan lain sebagainya. Serangan malware dapat menyebabkan kerusakan sistem, data hilang, atau biaya tambahan untuk membersihkan infeksi.
Phishing adalah aksi penipuan dimana seorang pelaku mengirimkan email, pesan, SMS, notifikasi palsu yang dirancang semeyakinkan mungkin (seperti bank atau e-commerce) untuk mendapatkan informasi pribadi seperti username/password atau nomor kartu kredit.
SQL Injection adalah serangan terhadap database website yang menggunakan perintah SQL untuk mengekstrak data sensitif seperti user ID dan password. Pelaku serangan dapat masuk ke backend website dan mengganggu atau corrupt database.
DDoS adalah serangan terhadap sebuah jaringan yang mencoba untuk memblokir lalu lintas dengan mengunggah jaringan dengan permintaan palsu yang bersamaan. Sebagian besar serangan ini dilakukan oleh Botnet, robot komputer yang dikendalikan oleh pelaku serangan secara remot.
Keylogger adalah software atau hardware yang dirancang untuk merekam setiap tekanan tombol pada keyboard sehingga informasi sensitif seperti password dapat diambil oleh pelaku tanpa kamu sadari.
Buffer Overflow adalah serangan yang menggunakan kode dan data yang tidak terprediksi untuk mengeksploitasi kerentanan pada sebuah sistem dengan tujuan untuk menambahkan atau memodifikasi isi dari komputer yang ditargetkan.
Social Engineering adalah taktik manipulatif yang digunakan untuk membujuk pengguna komputer untuk memberikan informasi sensitif atau membuat mereka melakukan aksi yang tidak wajar seperti mengunduh malware atau install software berbahaya.
Pencurian identitas adalah serangan dimana pelaku mengumpulkan informasi penting pribadi milik seseorang dan digunakan untuk keperluan memalsukan identitasnya atau menggunakannya untuk mengakses keamanan tertentu.
MITM (Man in the Middle) atau serangan "Man-in-the-middle" adalah teknik serangan di mana seorang penyerang memposisikan dirinya di antara dua entitas yang sedang berkomunikasi, seperti pengguna dan situs website, server dan router, atau dua perangkat dalam jaringan. Penyerang ini dapat memantau, memodifikasi, atau bahkan menghentikan aliran data antara dua entitas tersebut.
Dalam era digital yang semakin maju ini, keamanan data sangat penting untuk dilindungi dari serangan cyber crime. Oleh karena itu, selalu berhati-hati dan menjaga keamanan data yang dimiliki, jangan gegabah dan mengikuti trend mempublikasi data diri ke sosial media ataupun platform lainnya.
Di Indonesia sendiri SDM ahli untuk cyber security masih sangat kurang. Hal ini bisa menjadi tantangan dan peluang bagi kita. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi tenaga ahli dalam bidang tersebut juga akan semakin banyak dicari. Untuk itu jangan sia-siakan peluang tersebut dan mulai belajar untuk menjadi IT Specialist: Artificial Intelligence bersama MyEduSolve.com.
Di MyEduSolve kamu bisa belajar menjadi IT Specialist dengan modul resmi dari Pearson Vue. Selain itu kamu juga akan mendapat sertifikat yang dapat menunjang kebutuhan karier agar semakin sukses kedepannya.
Source:
Posted: Monday, May 22, 2023
Updated: Saturday, Nov 16, 2024
1,873
Pengembangan Diri
Shifting Career Adalah: Pengertian dan Cara Melakukannya
Posted: 2 years ago
5 Min Read
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.