Shop

Arrow Right

My Cart

Arrow Right

Apa Itu Job Hopping? Kelebihan dan Kekurangannya Untuk Karier!

Kamu sering berpindah-pindah tempat kerja? Jika iya, mungkin kamu sedang melakukan job hopping. Yuk kita simak penjelasan apa itu job hopping di artikel ini!

MyEduSolve menyediakan ujian sertifikasi internasional dan pelatihan resmi untuk keperluan individu, perusahaan, serta institusi pendidikan.

Posted: Monday, Sep 26, 2022

Ditinjau oleh MyEduSolve

Share:

Apa Itu Job Hopping? Kelebihan dan Kekurangannya Untuk Karier! cover

Job hopping, atau kebiasaan sering berganti pekerjaan dalam waktu singkat, telah menjadi fenomena yang semakin populer, terutama di kalangan generasi muda seperti Milenial dan Gen Z.


Di dunia kerja yang terus berkembang, banyak orang memilih untuk pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain dalam mencari pengalaman baru, peluang karier yang lebih baik, atau peningkatan gaji. Meskipun demikian, job hopping juga memiliki sisi negatif yang perlu dipertimbangkan.


Dalam artikel ini, MyEduSolve akan membahas mengenai definisi job hopping, kelebihan yang bisa didapatkan, serta kekurangan yang harus diwaspadai bagi mereka yang memutuskan untuk sering berpindah pekerjaan. Simak sampai habis ya!

Apa yang Dimaksud dengan Job Hopping?

Menurut Indeed, job hopping adalah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kebiasaan seseorang sering berpindah pekerjaan dalam waktu singkat, biasanya kurang dari dua tahun.


Seseorang yang sering berpindah pekerjaan atau job hopping disebut juga dengan “job hopper”.


Fenomena ini sering terjadi di kalangan generasi muda, seperti Milenial dan Gen Z, yang cenderung lebih suka mengejar peluang baru dibanding bertahan di satu perusahaan.


Data dari Truist menunjukkan bahwa ada perbedaan besar antara generasi muda dan generasi yang lebih tua dalam hal ini. Contohnya, generasi Milenial rata-rata hanya bekerja di satu tempat selama 2 tahun 9 bulan, sedangkan generasi Baby Boomer bisa bertahan hingga 8 tahun 3 bulan.


Fenomena ini membuat generasi muda sering dianggap kurang serius dalam bekerja, meskipun sebenarnya mereka hanya ingin terus berkembang dan mencoba pengalaman baru.

Apa Penyebab Job Hopping?

Job hopping bisa terjadi karena berbagai alasan yang berkaitan dengan motivasi pribadi dan profesional. Beberapa faktor ini seringkali mendorong seseorang untuk mencari pekerjaan baru setelah beberapa waktu di tempat yang sama.


Berikut ini adalah beberapa penyebab utama terjadinya fenomena job hopping:

1. Ambisi untuk Meraih Posisi atau Tanggung Jawab yang Lebih Tinggi

Banyak karyawan muda melihat job hopping sebagai cara cepat untuk mendapatkan promosi atau peran dengan tanggung jawab lebih besar, yang mungkin sulit dicapai jika tetap di perusahaan lama.

2. Keinginan Mendapatkan Gaji yang Lebih Besar

Gaji sering jadi alasan utama orang berpindah kerja. Di perusahaan baru, seseorang biasanya punya peluang lebih besar untuk meminta gaji yang lebih tinggi daripada hanya menunggu kenaikan gaji di tempat kerja lama.


Hal ini terjadi karena perusahaan baru sering menawarkan bayaran yang lebih menarik untuk menarik karyawan berpengalaman.

3. Mencari Tantangan Baru dalam Pekerjaan

Pekerjaan yang itu-itu saja bisa membuat seseorang merasa bosan dan seperti tidak berkembang. Dengan berpindah kerja, mereka bisa mencoba hal baru yang lebih menantang dan sekaligus menambah keterampilan yang mungkin belum pernah dicoba sebelumnya.

4. Rasa Bosan atau Tidak Puas dengan Kondisi Kerja Saat Ini

Lingkungan kerja yang kurang nyaman, kebijakan perusahaan yang tidak sesuai, atau kurangnya apresiasi dapat mendorong seseorang untuk mencari tempat kerja yang lebih baik.


Baca juga: Rahasia Sukses Mencari Pekerjaan dan Tips Optimalkan Potensi Diri

Apa Saja Kelebihan Job Hopping?

Job hopping menawarkan berbagai keuntungan yang dapat membantu kamu mengembangkan karier dan memperbaiki kualitas hidup kerja. Dari mendapatkan pengalaman yang lebih beragam hingga kesempatan untuk naik gaji, ada banyak hal positif yang bisa kamu peroleh dengan berpindah pekerjaan.


Berikut ini beberapa kelebihan yang bisa didapatkan melalui job hopping:

1. Pengalaman Kerja yang Lebih Beragam

Jika kamu sering pindah pekerjaan, kamu punya kesempatan untuk mencoba berbagai jenis tugas dan tanggung jawab. Misalnya, pada awalnya kamu bekerja di bidang pemasaran di satu perusahaan, lalu beralih ke pengelolaan proyek di perusahaan lain.


Dengan begitu, kamu belajar banyak hal baru, seperti cara kerja yang berbeda dan bagaimana menyelesaikan masalah dengan cara yang unik. Semakin banyak pengalaman, semakin luas kemampuan yang kamu miliki.

2. Peluang untuk Mengembangkan Karier

Di perusahaan baru, kamu punya kesempatan lebih besar untuk naik jabatan atau mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar. Jika di tempat lama kariermu terasa sulit berkembang, pindah pekerjaan bisa jadi cara untuk mempercepat pertumbuhan kariermu.


Misalnya, di perusahaan baru, kamu bisa langsung mendapatkan posisi manajerial yang biasanya butuh waktu lebih lama untuk dicapai di tempat kerja sebelumnya.

3. Peluang Mendapatkan Gaji yang Lebih Tinggi

Setiap kali kamu pindah pekerjaan, ada peluang untuk menegosiasikan gaji yang lebih tinggi. Di tempat baru, kamu bisa meminta kenaikan gaji berdasarkan pengalaman dan networking (jaringan) yang sudah kamu bangun.


Banyak orang yang memanfaatkan job hopping sebagai cara untuk mendapatkan pendapatan lebih cepat daripada hanya mengandalkan kenaikan gaji tahunan di perusahaan lama.

4. Peluang Mendapatkan Lingkungan Kerja yang Lebih Baik

Jika suasana kerja di tempat lama tidak nyaman, seperti atasan yang tidak mendukung atau rekan kerja yang kurang ramah, pindah kerja bisa menjadi solusi.


Di tempat baru, kamu mungkin akan menemukan lingkungan yang lebih ramah, mendukung, dan sesuai dengan kepribadianmu, sehingga bekerja menjadi lebih menyenangkan.

5. Belajar untuk Cepat Beradaptasi

Setiap kali kamu bekerja di tempat baru, kamu harus menyesuaikan diri dengan aturan, budaya, dan cara kerja yang berbeda. Ini membantu kamu menjadi lebih fleksibel dan percaya diri dalam menghadapi situasi baru.


Keterampilan ini sangat berguna, terutama ketika kamu menghadapi perubahan besar di masa depan. Misalnya, kamu akan lebih siap jika harus pindah ke negara lain atau bekerja di industri yang berbeda.

Apa Saja Kekurangan Job Hopping?

Meskipun job hopping dapat memberikan banyak keuntungan, ada juga beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. 


Beberapa tantangan ini bisa mempengaruhi karier dan reputasi kamu, terutama dalam jangka panjang.


Berikut adalah beberapa kekurangan yang mungkin muncul akibat sering berganti pekerjaan:

1. Rekruter Mungkin Ragu untuk Mempekerjakan Kamu

Jika kamu terlalu sering berganti pekerjaan, rekruter atau perekrut bisa merasa ragu untuk mempekerjakanmu. Mereka khawatir kamu akan cepat pindah kerja lagi setelah diterima.


Perusahaan ingin karyawan yang dapat bertahan dan berkembang dalam jangka panjang, jadi jika mereka melihat riwayat pekerjaan yang tidak stabil, mereka biasanya memilih kandidat lain yang lebih terlihat berkomitmen.

2. Kesulitan Mendapatkan Pekerjaan

Pindah pekerjaan dalam waktu singkat atau job hopping bisa membuatmu kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan berikutnya. Banyak perusahaan yang lebih memilih melamar kandidat dengan riwayat pekerjaan yang lebih konsisten dan menunjukkan komitmen jangka panjang.


Jika kamu terlalu sering berganti pekerjaan, ini bisa membuat calon pemberi kerja merasa kamu tidak cukup berdedikasi atau siap untuk tinggal lebih lama di perusahaan mereka.

3. Dianggap Tidak Loyal dengan Perusahaan

Job hopping bisa memberi kesan bahwa kamu tidak setia kepada perusahaan tempat kamu bekerja. Banyak perusahaan yang lebih menghargai loyalitas, karena mereka ingin karyawan yang tidak hanya bekerja keras, tetapi juga bertumbuh bersama perusahaan.


Jika kamu sering berganti pekerjaan, perusahaan mungkin berpikir bahwa kamu tidak akan bertahan lama dan akan pindah lagi setelah beberapa waktu.

4. Pengalaman Kerja yang Tidak Konsisten

Jika kamu berpindah pekerjaan terlalu sering, pengalaman kerja yang kamu miliki bisa terlihat tidak konsisten. Setiap kali kamu berpindah, kamu mungkin mulai dari awal lagi, dan itu bisa membuatmu kesulitan untuk menunjukkan bagaimana kamu berkembang dalam pekerjaan yang sama.


Rekruter atau manajer perekrutan mungkin merasa sulit untuk melihat apakah kamu benar-benar berkembang dalam keahlian tertentu atau hanya berpindah tanpa memperoleh keahlian yang lebih mendalam.

5. Kurangnya Spesialisasi di Karier Tertentu

Pindah pekerjaan terus-menerus dapat membuatmu kesulitan untuk menguasai satu bidang pekerjaan secara mendalam. Jika kamu tidak bertahan cukup lama di satu tempat kerja, kamu mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk mengembangkan keahlian khusus dalam satu bidang.


Hal ini bisa menjadi masalah jika kamu ingin bekerja di bidang yang memerlukan keahlian khusus atau mendalam, karena keahlian tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dikuasai.


Baca juga: Wajib Tahu! Tips Agar Karyawan Baru Cepat Beradaptasi

Bagaimana Strategi Sukses dalam Job Hopping?

Untuk mencapai kesuksesan dalam job hopping, ada beberapa strategi yang perlu kamu pertimbangkan.


Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantumu memaksimalkan manfaat dari setiap perpindahan pekerjaan, tanpa mengorbankan reputasi atau tujuan karier jangka panjang:

1. Pelajari Kontrak Pegawai

Banyak perusahaan tidak punya aturan resmi soal mencari pekerjaan baru saat kontrak masih berjalan. Namun, sebagian besar perusahaan memperbolehkan karyawan mengundurkan diri asalkan memberi pemberitahuan satu bulan sebelumnya atau istilahnya adalah “One Month Notice


"One Month Notice" berarti kamu harus memberi pemberitahuan tertulis kepada perusahaan setidaknya 30 hari sebelum kamu berhenti. Meski begitu, ada juga perusahaan yang mengenakan denda atau penalti jika karyawan resign sebelum kontrak kerja selesai.


Karena setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda, sebaiknya kamu memeriksa kembali kontrak kerja yang telah kamu tandatangani untuk memastikan aturan tentang pengunduran diri di perusahaan tempat kamu bekerja.

2. Buat Perencanaan Matang

Sebelum kamu memutuskan untuk pindah kerja, pastikan kamu sudah membuat perencanaan matang. Terkadang, meskipun sudah ada rencana, hal tak terduga bisa menggagalkan semuanya.


Misalnya, setelah mendapat tawaran kerja baru, kamu resign dari tempat lama, tapi perusahaan baru tiba-tiba membatalkan lowongan karena masalah internal.


Untuk menghindari masalah ini, kamu perlu menyiapkan perencanaan yang baik, seperti dana darurat jika harus menganggur sementara.


Selain itu, evaluasi keterampilan kamu dan pertimbangkan opsi karier lain. Dengan perencanaan matang, kamu bisa lebih siap menghadapi segala kemungkinan.

3. Ketahui Waktu Terbaik untuk Pindah Kerja

Pindah kerja bisa jadi pilihan karena beberapa alasan, seperti tidak nyaman dengan atasan, bosan dengan pekerjaan, atau mendapatkan tawaran yang lebih baik. Namun, waktu terbaik untuk resign adalah ketika kamu berada dalam performa terbaikmu.


Kenapa? Karena reputasi baik yang kamu tinggalkan akan sangat membantu kariermu di masa depan. Jika kamu resign saat sudah memberikan kontribusi besar dan mencapai hasil yang baik, orang akan lebih mengingatnya dengan cara positif.


Dilansir dari Kompas.com, menurut Ina Liem, CEO Jurusanku.com, waktu ideal untuk mengembangkan karier di satu perusahaan adalah minimal tiga tahun. Jadi, kamu bisa pindah kerja setelah mengembangkan dirimu di perusahaan lama selama minimal 3 tahun.

4. Pilih Peluang Baru yang Sesuai dengan Tujuan Karier

Ketika kamu memutuskan untuk pindah kerja, sangat penting untuk memilih peluang yang sesuai dengan tujuan kariermu agar langkah tersebut benar-benar membantu perkembanganmu.


Lalu, bagaimana cara memilih peluang yang tepat? Berikut beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan:


  • Tentukan Tujuan Karier: Tentukan tujuan jangka panjangmu, seperti bidang karier yang ingin didalami atau posisi yang ingin dicapai.


  • Cari Pembelajaran dan Pengembangan: Pilih pekerjaan yang menawarkan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru.


  • Perhatikan Budaya Perusahaan: Pastikan perusahaan memiliki budaya kerja yang sesuai dengan nilai-nilai dan cara kerjamu.


  • Evaluasi Peluang Pertumbuhan: Cari pekerjaan yang menawarkan ruang untuk berkembang dan naik jabatan.


  • Pertimbangkan Keseimbangan Kerja dan Kehidupan: Pilih peluang yang memungkinkanmu menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

5. Hindari Kesan Negatif dari CV yang Terlalu Sering Berganti Pekerjaan.

CV yang mencantumkan banyak pengalaman kerja dalam waktu singkat bisa memberi kesan negatif, seperti kurangnya komitmen atau loyalitas. Namun, ada beberapa cara untuk menghindari kesan tersebut.


Berikut beberapa langkah yang bisa kamu terapkan pada CV kamu agar tidak terkesan negatif:


  • Fokus pada Keahlian dan Pencapaian: Alih-alih hanya mencantumkan pekerjaan yang sering berubah, fokuskan pada keahlian yang kamu kuasai dan pencapaian yang diraih di setiap pekerjaan. Ini menunjukkan bahwa meski sering pindah, kamu tetap memberi kontribusi yang berarti.


  • Kelompokkan Pengalaman Kerja yang Relevan: Kelompokkan pengalaman kerja berdasarkan keahlian yang sesuai dengan posisi yang kamu tuju. Ini memperlihatkan bahwa setiap langkah dalam kariermu mendukung tujuan jangka panjang.


  • Jelaskan Alasan Pindah Kerja dengan Positif: Jelaskan dengan jujur tapi positif alasan berpindah kerja. Fokus pada kesempatan untuk berkembang atau mencari tantangan baru yang membantu mencapai tujuan karier.


  • Tunjukkan Loyalitas dalam Bentuk Lain: Walaupun sering berpindah pekerjaan, tunjukkan loyalitas dengan komitmen pada kualitas kerja dan hubungan baik dengan rekan kerja atau atasan.


Dengan strategi ini, kamu dapat menghindari kesan negatif dan memperlihatkan bahwa setiap langkah dalam perjalanan kariermu dilakukan dengan tujuan yang jelas dan untuk pengembangan diri yang lebih baik.

Bagaimana Etika dan Profesionalisme dalam Melakukan Job Hopping?

Job hopping sering dianggap sebagai cara untuk mengembangkan karier, tetapi penting untuk tetap menjaga etika dan profesionalisme agar tidak merusak reputasi.


Berikut adalah beberapa langkah untuk menjaga etika dan profesionalisme dalam melakukan job hopping:

1. Undurkan Diri Secara Profesional

Saat memutuskan untuk pindah pekerjaan, pastikan kamu mengundurkan diri dengan cara yang profesional. Berikan pemberitahuan minimal satu bulan (one month notice) sebelum meninggalkan pekerjaan, dan hindari meninggalkan perusahaan tanpa komunikasi yang jelas.


Hal ini akan membantu kamu menjaga hubungan baik dengan perusahaan lama dan kolega.

2. Atur Ekspektasi Perusahaan Lama Saat Pindah Kerja

Ketika kamu memutuskan untuk pindah kerja, penting untuk memberitahukan niatmu dengan cara yang baik. Cobalah untuk berdiskusi dengan atasan dan jelaskan alasan pindah secara jelas dan sopan.


Pastikan juga untuk menyelesaikan pekerjaan yang sedang kamu tangani atau menyerahkannya kepada rekan kerja dengan baik agar pekerjaanmu pada perusahaan lama tidak terbengkalai.


Dengan cara ini, perusahaan akan lebih memahami keputusanmu dan suasana hati di tempat kerja akan tetap terjaga, mengurangi potensi ketegangan.

3. Bangun Reputasi Baik di Setiap Pekerjaan

Meskipun sering berpindah pekerjaan, usahakan untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap posisi. Bangun reputasi yang baik di setiap pekerjaan, karena ini akan membantumu mendapatkan rekomendasi yang kuat dan memperluas jaringan profesional.


Dengan mengikuti prinsip-prinsip etika dan profesionalisme ini, kamu dapat menjaga citra baik dalam dunia kerja meski sering berpindah pekerjaan.


Baca juga: 5 Tips Mencari Kerja untuk Fresh Graduate, Persiapkan Dari Sekarang!


Secara keseluruhan, job hopping dapat memberikan berbagai keuntungan seperti pengalaman kerja yang lebih beragam, peluang karier yang lebih besar, dan gaji yang lebih tinggi. Namun, kebiasaan ini juga memiliki kekurangan, seperti kesulitan dalam membangun loyalitas dan reputasi yang stabil di mata pemberi kerja.


Sebelum memutuskan untuk sering berpindah pekerjaan, penting bagi kamu untuk mempertimbangkan baik buruknya, serta tujuan jangka panjang kariermu.


Jika kamu merasa bingung atau butuh panduan lebih lanjut tentang langkah-langkah karier yang tepat, cobalah untuk menceritakan kegelisahanmu kepada HR Professional MyEduSolve di #TalkToDIAN secara anonim.


Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web MyEduSolve. Semoga bermanfaat!

Related Tags

job hopping
job hopping adalah
pindah kerja

5,679

Suggest a Topic

What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.