Shop

Arrow Right

My Cart

Arrow Right

Inquiry Learning: Pengertian, Jenis-Jenis, Manfaat, dan Cara Menerapkannya!

Inquiry Learning adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana siswa aktif terlibat dalam proses penemuan dan penyelidikan untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan.

A journalism graduate now navigating the SEO landscape, I blend journalistic insight with a witty, engaging style, ensuring content is as captivating as it is search-optimized.

Posted: Monday, Sep 02, 2024

Ditinjau oleh Mentor MyEduSolve

Share:

Inquiry Learning: Pengertian, Jenis-Jenis, Manfaat, dan Cara Menerapkannya! cover

Inquiry learning merupakan metode pembelajaran yang terbilang modern. Metode inquiry learning ini memiliki konsep belajar yang cukup unik, yakni mendorong siswa untuk lebih aktif dan mandiri selama proses belajar, termasuk tidak malu bertanya, terlibat dalam eksperimen, dan menyelesaikan suatu permasalahan.

Artikel ini akan membahas apa itu inquiry learning, apa manfaatnya, dan tips cara menerapkannya di kelas. Maka dari itu, simak artikel berikut ini, ya!

Pengertian Inquiry Learning

Inquiry learning adalah metode belajar yang berorientasi pada siswa. Berbeda dari metode pembelajaran tradisional yang berfokus pada guru, inquiry learning ini menekankan pada keaktifan siswa.

Dalam metode satu ini, siswa akan diajak untuk berpartisipasi aktif selama kelas dan guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali rasa penasaran mereka. Jadi, anak akan lebih banyak bertanya, mengobservasi, bereksperimen, dan mencoba menyelesaikan masalah.

Metode inquiry learning dapat menjembatani siswa dengan pengetahuan yang mereka peroleh di kelas dengan kasus di dunia nyata. Selain itu, metode inquiry learning juga mengasah kemampuan berpikir kritis, problem solving, dan kreativitas pada anak.

Lalu, apa perbedaan discovery learning dengan inquiry learning? Metode inquiry learning lebih bertujuan melatih kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah berdasarkan pengetahuan dan observasi.

Di sisi lain, metode discovery learning bertujuan untuk melatih siswa dalam menyimpulkan konsep dan teori dari kumpulan data dan informasi yang diperoleh melalui eksperimen atau pengamatan.

Jadi, bisa disimpulkan jika tujuan dari inquiry learning adalah untuk mempertajam intelektual dan mengasah perkembangan mental dari siswa.

Contoh-contoh model pembelajaran yang menerapkan metode inquiry learning adalah kerja kelompok, debat, field trip, eksperimen sains, dan membuat project work.

Baca juga: Kenali Business Development, Posisi yang Sedang Dicari Banyak Perusahaan

Jenis-Jenis Inquiry Learning

Berdasarkan teorinya, metode pembelajaran inquiry learning ini terbagi ke dalam empat kategori yang masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut.

  1. The Structure Inquiry Approach

The structure inquiry approach adalah metode belajar yang membantu siswa cara mengajukan pertanyaan dan mengidentifikasi kasus-kasus permasalahan di dunia nyata. Umumnya tipe ini sering diterapkan pada mata pelajaran berbasis sains yang menuntut siswa menjawab studi kasus berdasarkan penyelidikan masalah dan cara menemukan solusinya berdasarkan kajian ilmiah.

  1. The Open Ended Inquiry Approach

Pendekatan selanjutnya adalah the open ended inquiry approach yang merupakan metode belajar yang lebih ‘bebas’. Dalam arti, siswa akan diberi kebebasan untuk mengeksplorasi minatnya dan dapat bertanya pada guru tentang mata pelajaran yang dipelajari.

The open ended inquiry approach lebih sering digunakan di mata pelajaran berbasis humaniora, karena siswa lebih banyak diminta mengeksplorasi sebuah topik tertentu secara mendalam dan terbuka bagi siswa untuk menyampaikan pendapatnya jika terdapat pandangan lain.

  1. The Problem Based Inquiry Approach

Kemudian, the problem based inquiry approach adalah jenis inquiry learning yang berorientasi pada pemecahan masalah. Jadi, guru akan lebih sering memberikan siswa studi kasus yang mirip di dunia nyata dan siswa diminta menemukan solusinya dengan mengaplikasikan wawasan dan pengetahuan yang sudah mereka pelajari.

Kebanyakan guru menerapkan pendekatan ini pada mata pelajaran matematika dan teknik.

  1. The Guided Inquiry Approach

Terakhir, the guided inquiry approach merupakan pendekatan inquiry learning yang meminta guru untuk membimbing proses belajar siswa. Peran guru sebagai pembimbing dan pendukung agar siswa berani mengajukan pertanyaan-pertanyaan hingga berhasil menemukan solusi terhadap studi kasus yang diberikan. Pengaplikasian pendekatan ini lebih cocok untuk siswa tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah.

Baca juga: Digital Branding: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Melakukannya

Manfaat Inquiry Learning

Tentu saja inquiry learning memiliki banyak sekali manfaat secara pedagogis untuk siswa. Kira-kira apa saja manfaat inquiry learning yang bisa diperoleh?

  1. Mengasah Pemikiran Kritis

Inquiry learning bermanfaat untuk mengasah pemikiran kritis siswa. Sebab, dalam proses belajar siswa akan didorong untuk berpikir kritis. Siswa akan distimulasi dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan setiap memperoleh sebuah informasi. Dengan begitu, diharapkan keterampilan problem solving dan critical thinking siswa dapat terasah.

  1. Meningkatkan Kemampuan dalam Mencari Solusi

Selanjutnya, inquiry learning juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan mencari solusi.

Ketika siswa diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi masalah-masalah yang ada di dunia nyata, siswa akan terlatih berpikir kreatif untuk mencari solusi terbaik.

Keterampilan ini sangat penting untuk dilatih karena dapat membantu mereka saat nanti bekerja di industri.

  1. Merangsang Ide-Ide Kreatif

Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu skill bertahan hidup yang wajib dimiliki setiap orang, terutama jika sudah berkecimpung di dunia kerja. Inquiry learning ini dapat merangsang siswa untuk berpikir kreatif, inovatif, bahkan imajinatif karena siswa diberi kebebasan untuk berpikir dan berpendapat. Dari ide-ide kreatif tersebut, siswa dapat menerapkannya untuk menyelesaikan masalah mereka secara mandiri.

  1. Mengasah Keterampilan Komunikasi

Kemudian, inquiry learning juga bermanfaat untuk melatih keterampilan komunikasi siswa. Kemampuan komunikasi ini juga termasuk skill penting yang wajib dikuasai ketika bekerja. Dengan kemampuan komunikasi yang efektif, siswa dapat menyelesaikan masalah dan menjelaskan pemikiran mereka pada orang lain dengan baik.

  1. Membantu Siswa Mempelajari Dunia Nyata

Inquiry learning dapat menjembatani siswa untuk mempelajari dunia nyata. Apabila siswa diberikan kesempatan menghadapi berbagai masalah yang ada di dunia nyata, siswa dapat mempelajari cara mengaplikasikan ilmu mereka untuk menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, siswa juga jadi memahami jika teori yang mereka pelajari di sekolah bukan sekadar teori, tetapi sebagai pengetahuan yang relevan diterapkan di dunia nyata.

  1. Siswa Dapat Memahami Topik yang Rumit

Terakhir, metode belajar inquiry learning juga membantu siswa memahami topik-topik rumit dengan cara yang sederhana. Sebab, selama proses belajar, guru akan mempersilakan siswa memperdalam topik-topik yang diminati, sehingga mereka jadi lebih antusias dalam belajar dan proses belajar pun jadi lebih efektif.

Baca juga: Pahami Apa Itu Behavioral Targeting untuk Digital Marketing!

Langkah-Langkah Inquiry Learning

Lalu, bagaimana tips atau langkah-langkah menerapkan inquiry learning di kelas secara efektif? Yuk, ikuti tutorial singkatnya di bawah ini.

  1. Pengajar memulainya dengan sesi orientasi. Pada tahap ini pengajar perlu menjelaskan silabus materi, tujuan pembelajaran, dan hasil pembelajaran yang diharapkan kepada siswa.

  2. Langkah selanjutnya adalah mulai merumuskan masalah. Pengajar akan memancing siswa dengan studi kasus atau teka-teki sederhana dan meminta siswa menyelesaikannya.

  3. Kemudian, pengajar mengarahkan siswa pada perumusan hipotesis. Setiap siswa diberikan kesempatan untuk memaparkan hipotesis mereka dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pengajar. Dari situ siswa akan terdorong untuk berpikir dan mencari hipotesis sementara.

  4. Langkah keempat adalah mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan untuk membuktikan hipotesis. Proses ini dapat menguji mentalitas dan perkembangan intelektual siswa.

  5. Berikutnya, pengajar memberikan kesempatan pada siswa untuk menguji hipotesis mereka masing-masing. Tujuannya agar siswa dapat menentukan jawaban yang paling tepat. Proses pengujian hipotesis dibuktikan dari data-data dan informasi yang sudah dikumpulkan sebelumnya.

  6. Terakhir adalah perumusan kesimpulan. Pengajar akan meminta siswa menjelaskan hasil penemuan mereka dari pengujian hipotesis tersebut. Pada tahap ini, pengajar berperan untuk menilai keakuratan pada kesimpulan yang diberikan siswa.

Itu dia rangkuman tentang inquiry learning mulai dari pengertian, manfaat, dan tips menerapkannya. Kemampuan critical thinking dan problem solving sangat penting di dunia kerja. Oleh karena itu, kamu perlu mengasahnya sedini mungkin. MyEduSolve menawarkan kelas Program Corporate Training yang akan membantu kamu melatih kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Dapatkan informasi lebih lanjut di halaman MyEduSolve.

Sumber:

THE DIFFERENCE STUDENT LEARNING OUTCOMES USING DISCOVERY LEARNING AND INQUIRY LEARNING IN ELEMENTARY SCHOOL http://www.eajournals.org/wp-content/uploads/The-Difference-Student-Learning-Outcomes-Using-Discovery-Learning-and-Inquiry-Learning-in-Elementary-School.pdf (Diakses Agustus 2024)

What Is “Inquiry-Based Learning”?: Types, Benefits, Examples https://www.splashlearn.com/blog/what-is-inquiry-based-learning-a-complete-overview/  (Diakses Agustus 2024)

Related Tags

Inquiry learning
pengembangan diri

121

Recommended Articles

Suggest a Topic

What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.