Progressive Web App (PWA) adalah jenis aplikasi web yang menggunakan teknologi web terkini untuk memberikan pengalaman pengguna yang mirip dengan aplikasi mobile native. Simak selengkapnya di artikel berikut ini!
Posted: Tuesday, Nov 21, 2023
Share:
Kalau kamu ingin menaikkan traffic pada website, penting untuk melakukan optimasi agar kecepatan website bertambah. Salah satu cara untuk meningkatkan kecepatan website dengan menggunakan aplikasi PWA atau Progressive Web Apps.
PWA adalah aplikasi hybrid yang menggabungkan cara kerja aplikasi seluler dengan aplikasi website. Memangnya apa saja keunggulan aplikasi PWA? Lalu, bagaimana cara membuatnya? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel ini.
PWA (Progressive Web Apps) adalah aplikasi berteknologi platform web seperti HTML, CSS, dan JavaScript. Aplikasi PWA bekerja dengan mengoptimasi performa website, sehingga dapat meningkatkan kecepatan akses aplikasi website seperti sedang memakai aplikasi seluler.
Sebelum PWA populer, developer membuat aplikasi dengan basis Native App. Native App adalah aplikasi perangkat lunak yang dibuat khusus di sistem operasi tertentu, seperti iOS, Android, atau Windows.
Kemudian, software developer membuat PWA yang dirancang lebih modern dengan menggabungkan cara kerja di aplikasi seluler dan aplikasi website. Di dalam PWA terdapat fitur push notification, memungkinkan pengguna memakai aplikasi secara offline, dan dapat diunduh di perangkat manapun tidak terbatas oleh sistem operasinya.
Secara garis besar, aplikasi PWA merupakan penyatuan antara aplikasi seluler dan aplikasi website. Pengguna akan merasakan kemudahan akses seperti sedang menggunakan aplikasi website dan aplikasi seluler sekaligus hanya di dalam satu aplikasi. Salah satu contoh aplikasi yang memakai PWA adalah Twitter Lite dan Pinterest.
Supaya kamu lebih memahami konsep PWA, kamu harus tahu perbedaan masing-masing antara aplikasi website, aplikasi seluler, dan PWA.
Diakses melalui browser atau cross-platform.
Otomatis melakukan pembaruan.
Hanya bisa diakses jika terhubung dengan internet.
Tidak memiliki banyak fitur.
Biaya pengembangan murah.
Aplikasi dibuat hanya untuk platform tertentu berdasarkan sistem operasinya yang menggunakan bahasa pemrograman berbeda. Misalnya Swift di iOS dan Java di Android.
Pembaruan secara manual.
Bisa diakses tanpa jaringan internet.
Fitur tergolong lengkap untuk meningkatkan kenyamanan pengguna.
Biaya pengembangan mahal.
Dapat diakses melalui cross-platform dan browser.
Pembaruan secara otomatis.
Dapat diakses tanpa jaringan internet.
Menawarkan tampilan antar-muka yang intuitif dan responsif daripada aplikasi website.
Biaya pengembangan murah.
Baca juga: JavaScript Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Kelebihannya
Pada era digital seperti saat ini dengan tingkat akses website dan aplikasi yang semakin tinggi, PWA akan memberikan banyak manfaat pada pengguna. Nah, kira-kira apa saja keunggulan PWA? Yuk, simak!
Ponsel yang beredar di pasaran memiliki ukuran layar yang berbeda-beda, sehingga berpengaruh pada tampilan aplikasi di layar. Kadang-kadang jika ukuran layar terlalu lebar, tampilan aplikasi di layar jadi pecah-pecah.
Faktor perbedaan ukuran layar tersebut tentu saja memberikan tantangan pada software developer agar bisa membuat perangkat lunak yang menyediakan tampilan aplikasi terbaik di berbagai ukuran layar ponsel.
Keunggulan dari PWA ini adalah dapat menyediakan tampilan website yang mulus menyesuaikan semua ukuran layar ponsel pengguna, sehingga semua user bisa menikmati konten yang disajikan di aplikasi dengan nyaman terlepas dari ukuran layar ponsel mereka.
Kehadiran PWA memudahkan pengguna karena tampilan antar-muka yang user-friendly dan aksesnya cepat. Selain itu, PWA juga menyajikan tampilan, nuansa, dan interaksi berkualitas tinggi. Pengguna pun akan merasakan pengalaman terbaik ketika menggunakan aplikasi PWA.
Keunggulan lain dari PWA adalah memungkinkan pengguna tetap berinteraksi secara konsisten dengan aplikasi meski tidak terhubung dengan internet.
Contohnya, kamu tetap bisa membaca konten di Twitter meski kamu tidak terhubung internet, hanya saja kamu tidak dapat memperbarui konten di timeline.
Sebagian besar PWA merupakan situs website yang dikonversi, sehingga PWA dapat dicari di mesin pencari. Hal ini menguntungkan karena membantu meningkatkan traffic ke akun atau website pengguna.
Umpamanya, kamu ingin mencari konten memasak di Twitter. Kamu tidak perlu repot-repot mencari kontennya langsung di aplikasi Twitter, kamu bisa mencarinya lewat mesin pencari asal memasukkan keyword yang tepat.
Keunggulan PWA adalah proses unduh yang cepat. Tidak seperti aplikasi website yang harus melalui proses untuk bisa memakainya, mulai dari proses unduh, instalasi, hingga izin akses.
Pada PWA kamu cukup menambahkan situs website ke Home Screen di ponsel, aplikasi pun akan terpasang otomatis dan berjalan seperti aplikasi aslinya.
Baca juga: Inilah 5 Cara Belajar Bahasa Pemrograman untuk Pemula
Untuk membuat aplikasi PWA cukup mudah. Kamu hanya perlu mengikuti beberapa langkah berikut:
Membuat aplikasi seluler cukup memakan waktu karena kamu harus menunggu persetujuan dari Google atau Apple agar bisa merilis aplikasi buatanmu. Namun, jika kamu membuat aplikasi PWA, kamu hanya perlu memakai bantuan aplikasi Lighthouse.
Aplikasi Lighthouse akan memindai apakah website milikmu sudah mendukung PWA atau belum. Caranya:
Akses laman website dengan browser, misalnya Google Chrome.
Buka Developer Tools.
Klik opsi Audits.
Klik Run Audits.
Jika website sudah mendukung PWA, akan muncul warna hijau di kategori PWA.
Setelah itu, buatlah file JSON di Web App Manifest yang berisi nama website, warna default, home page, ikon yang dipakai, dan orientasi layar.
Kemudian, letakkan Web App Manifest di template paling bawah pada home page website agar proses instalasinya muncul di browser. Misalnya kamu bisa tambah manifest di bagian <head> template HTML.
<link rel=”manifest” href=”/static/manifest.json”>
Service Worker merupakan teks yang berjalan di belakang layar untuk memberitahukan berbagai event. Peran Service Worker untuk menjalankan fitur aplikasi tanpa harus melibatkan interaksi pengguna, seperti sinkronisasi otomatis dan push notification.
Setelah membuat Service Worker, segera proses supaya Service Worker berjalan normal. Caranya masukkan kode berikut di bagian <body> pada template HTML. Setelah itu akan muncul perubahan di log console browser.
<script>
if (!navigator.serviceWorker.controller) {
navigator.serviceWorker.register(“/sw.js”).then(function(reg) {
console.log(“Service worker has been registered for scope: ” + reg.scope);
});
}
</script>
Terakhir, bila langkah kelima sudah selesai, sebarkan PWA. Kamu bisa menggunakan aplikasi seperti Netlify dan kamu pun bisa langsung mencoba memakai PWA buatanmu sendiri.
Baca juga: Web Developer Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Menjadi Web Developer
Itulah informasi seputar PWA yang perlu diketahui, mulai dari definisi, keunggulan, hingga cara membuatnya. Jika kamu tertarik membuat PWA sendiri, kamu bisa praktekkan tutorial yang dijelaskan di atas. Kamu juga bisa tingkatkan kemampuan dan pengetahuanmu dalam JavaScript dengan mengikuti kelas sertifikasi IT Specialist JavaScript Certification dari MyEduSolve. Dapatkan informasi menarik lainnya di laman resmi MyEduSolve.
Sumber:
Progressive web apps https://developer.mozilla.org/en-US/docs/Web/Progressive_web_apps (Diakses Oktober 2023)
What is a PWA? Progressive Web Apps for Beginners https://www.freecodecamp.org/news/what-are-progressive-web-apps/ (Diakses Oktober 2023)
Posted: Tuesday, Nov 21, 2023
Updated: Friday, Nov 22, 2024
1,178
Pengembangan Skill
5 Cara Membuat Logo di Photoshop, Mudah untuk Pemula!
Posted: 2 years ago
7 Min Read
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.