Mengenal Bjorka dan Pentingnya Cyber Security Nasional

Hacker Bjorka sedang menjadi pembicaraan hangat di masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, perbuatannya tidak hanya menimbulkan kepanikan bagi warga sipil, tetapi juga pemerintah yang hingga saat ini sedang mencari tahu keberadaan Bjorka. Sebenarnya, apa yang Bjorka telah perbuat dan mengapa kamu harus peduli? MyEduSolve akan berikan jawabannya di bawah ini!

Siapa Hacker Bjorka?

Menurut laporan Detik, keberadaan serta orang asli Bjorka sampai saat ini belum bisa dipastikan. Bjorka saat ini telah mengklaim punya informasi 1.3 Miliar data SIM Card prabayar dari seluruh penduduk Indonesia. Kemudian Bjorka telah menyebarkan data pribadi milik Menkominfo, Johnny G. Plate, seperti NIK, alamat, nomor vaksin, dan lain-lain ke grup Telegram-nya, Bjorkanism. Bahkan, Bjorka juga mengklaim untuk telah mendapatkan dokumen rahasia negara Indonesia dan telah membocorkannya. 

Baca Juga: Ingin Berkarier di Bidang IT? Kenali Apa Itu Sertifikasi IT Specialist

Bahaya Data Pribadi di Retas Hacker

Kebocoran data yang nantinya bisa diakses oleh hacker akan sangat berbahaya untuk pribadi. Webroot menjelaskan bahwa selama kamu punya akses internet, hacker dapat meretas beberapa data pribadi kamu seperti:

1. Membajak username dan password

2. Mencuri uang dan membuka rekening bank atas nama kamu

3. Dapat melakukan pembelian tanpa sepengetahuanmu

4. Menggunakan dan menyalahgunakan nomor Jaminan Sosial kamu

5. Menjual informasi kamu kepada pihak lain yang nantinya dapat digunakan untuk aktivitas illegal

Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mengamankan data pribadi kamu dari serangan hacker? 

​​Baca Juga: Apa itu Sertifikasi Microsoft Certified Fundamentals?

Mengenal Cyber Security

Dilansir TechTarget, Cyber Security adalah perlindungan sistem yang terhubung oleh internet seperti hardware, software, serta data dari kejahatan dunia maya atau hacker. Cyber Security sangat berguna untuk melawan serangan hacker karena:

1. Perlindungan untuk data dan jaringan

2. Pencegahan akses pengguna yang tidak sah

3. Perlindungan bisnis terhadap serangan siber serta pelanggaran data

4. Meningkatnya waktu pemulihan data dan jaringan setelah terjadinya peretasan

5. Perlindungan untuk end user dan perangkat endpoint

Khusus di Indonesia, beberapa perusahaan menurut riset dari Palo Alto Networks pada tahun 2020 menunjukan ketertarikan terhadap penggunaan Cyber Security sebanyak 44%. Hal ini dilandasi karena laporan dari National Cyber Security Index (NCSI) per Juni 2022 menunjukan, bahwa Indonesia ada di peringkat 6 di Asia Tenggara serta peringkat ke-83 dari 160 negara secara global untuk penggunaan Cyber Security. Fakta ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat dan perusahaan di Indonesia mengenai Cyber Security sudah mulai beranjak.