Pelajari beberapa pengetahuan dasar dalam dunia design dan layouting, khususnya bleed. Simak apa pengertian bleed, dan cara mengaturnya di Adobe InDesign!
Posted: Tuesday, Sep 26, 2023
Share:
Beberapa orang masih awam dengan istilah bleed. Tapi bagi orang yang bekerja di bidang media dan percetakan mungkin sudah mengerti apa itu bleed. Sebuah buku membutuhkan area bleed agar buku dapat diterima di tangan konsumen dengan hasil potongannya rapi dan bentuknya sempurna. Artikel ini akan membahas tentang cara membuat bleed di Indesign. Yuk, simak sampai habis, ya!
Bleed adalah area tambahan yang melebihi tepi halaman atau trim edge (garis potong). Rata-rata lebar bleed dibuat sebesar 3mm dari trim edge. Namun, pada halaman majalah, lebar bleed dapat mencapai 5mm.
Fungsi dari bleed ini untuk menghindari munculnya kesalahan di percetakan. Sebab, terkadang terjadi kesalahan atau human error saat proses pemotongan yang menyebabkan bentuk dokumen atau buku jadi tidak rapi dan simetris.
Di samping itu, saat proses cetak tak jarang juga ada kesalahan cetak, seperti konten buku yang ternyata melebihi trim edge. Dengan keberadaan bleed pada halaman dokumen, dapat mengantisipasi hal tersebut agar konten tidak terpotong dan tetap terlihat di buku secara utuh.
Maka dari itu, bleed ini sangat penting dibuat di dokumen yang akan dicetak supaya hasil akhir produk tampak sempurna dan meminimalisir kesalahan di percetakan terutama saat proses pemotongan.
Namun ada lagi alasan pentingnya membuat bleed, yaitu kelembaban udara mempengaruhi kondisi kertas dan konten media yang dicetak.
Ruang di gudang percetakan biasanya panas dan lembab, sehingga menyebabkan penyusutan atau pemuaian pada kertas. Maka, bleed berperan untuk mengatur gambar akan dicetak melebihi ukuran kertas yang tersedia di gudang agar hasil akhir produk tetap sesuai standar yang diharapkan.
Baca juga: Apa itu Adobe InDesign? Yuk Pelajari 3 Tools Khas Miliknya!
Sebuah bleed sangat penting dibuat jika kamu nantinya ingin mencetak dokumen untuk keperluan profesional ataupun komersial.
Mengutip dari website resmi InDesign, jika kamu hanya mencetak dokumen sebanyak satu halaman saja, kamu perlu membuat bleed di sekeliling dokumen.
Namun, apabila kamu hendak mencetak dokumen berbentuk buku yang memerlukan halaman depan, maka kamu tidak perlu membuat bleed lagi di tepi bagian dalam halaman dokumen, karena nantinya area tersebut akan dijilid.
Di sisi lain, bleed juga tidak perlu ditambahkan jika kamu hendak mencetak kertas dokumen berwarna putih. Sebab, fungsi dari bleed ini agar tidak ada area putih di pinggir buku. Oleh karena itu, bleed biasanya ditambahkan untuk dokumen yang memuat ilustrasi penuh hingga ke pinggir buku.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Adobe InDesign Adalah Platform Layouting Terbaik
Setelah mengetahui pengertian dan fungsi dari bleed, saatnya kamu membaca rangkuman tutorial membuat bleed sendiri menggunakan software InDesign dari Adobe yang ternyata sangat mudah dipelajari oleh pemula. Penasaran? Simak, yuk!
Buka software Adobe InDesign yang sebelumnya sudah kamu unduh di perangkat komputer.
Klik tab File.
Pilih New Document.
Nanti akan muncul dialog box untuk mengatur ketentuan halaman.
Atur halaman depan dokumen dengan memilih ukuran halaman, memilih orientasi halaman, mengisi jumlah kolom, mengisi tinggi dan lebar cover, serta mengatur ukuran margin.
Setelah itu, klik Bleed and Slug yang terdapat di kolom paling bawah. Kamu bisa mengisi ukuran bleed pada halaman depan dokumen yang terdiri dari top, bottom, inside, dan outside.
Jangan lupa centang preview untuk melakukan pratinjau apakah bleed yang kamu atur sudah sesuai keinginan atau belum.
Apabila pengaturan halaman depan dan bleed sudah sesuai, klik OK.
Selanjutnya, area bleed otomatis akan muncul di halaman dokumen.
Setelah kamu selesai mengatur desain dokumen, klik tab File.
Pilih opsi Adobe PDF Presets atau Export.
Simpan dokumen dalam format PDF.
Nanti akan muncul jendela baru yang perlu kamu isi untuk finalisasi bleed pada dokumen sebelum disimpan.
Isi kolom Adobe PDF Preset dengan ‘AD-VantageMarketing’ atau ‘Press Quality’.
Lalu klik menu Marks and Bleeds.
Centang opsi Crop Marks, sedangkan opsi lain dibiarkan dalam default setting.
Terakhir dan yang paling penting adalah jangan lupa centang opsi Use Document Bleed Settings. Jika kamu tidak mencentang opsi ini, nantinya pengaturan bleed tidak akan tersimpan di dokumen.
Klik Export.
Dokumen akan langsung tersimpan di perangkat komputer dalam format PDF.
Akan tetapi, dalam membuat bleed tidak terbatas menggunakan software InDesign by Adobe saja. Kamu bisa membuat bleed menggunakan beragam program besutan Adobe yang lainnya. Contohnya menggunakan Adobe Photoshop, Adobe Acrobat, dan Adobe Illustrator.
Maka, sebaiknya kamu juga pelajari sedikit-sedikit cara memakai program lain dari Adobe. Semakin banyak program yang dapat kamu kuasai, maka semakin baik untuk penilaian kompetensi di dunia kerja.
Baca juga: Cara Membuat Daftar Isi di Indesign untuk Pemula!
Itu dia tutorial cara membuat bleed di InDesign dari Adobe. Bagaimana? Ternyata membuat bleed sangat mudah, ya? Kamu bisa coba praktekkan di rumah agar hasil cetakan buku atau dokumen kamu bisa sempurna.
Software InDesign memiliki banyak sekali kegunaan yang berguna di dunia pekerjaan terutama kalau kamu berkarir di bidang media dan penerbitan.
Yuk, tambah keterampilan kamu dalam mengoperasikan InDesign by Adobe dengan mendaftarkan diri ke program sertifikasi InDesign dari MyEduSolve yang sudah diakui secara global.
Jika kamu mengikuti sertifikasi dari MyEduSolve ini kamu akan mendapatkan sertifikasi internasional asli dari Adobe dengan masa berlaku tiga tahun. Dapatkan informasi lebih lanjut dengan mengunjungi laman MyEduSolve!
Sumber:
https://www.indesignskills.com/
https://printondemand.co.id/
https://ad-vantagemarketing.com/
https://blog.ironmarkusa.com/
Posted: Tuesday, Sep 26, 2023
Updated: Sunday, Dec 22, 2024
2,107
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.