Shop

Arrow Right

My Cart

Arrow Right

Sejarah Perkembangan AI (Artificial Intelligence): Dari Awal Hingga Era Modern

Pelajari sejarah Artificial Intelligence dari awal hingga era modern dan temukan bagaimana sejarah perkembangan AI dapat berpengaruh pada potensi AI di masa depan.

An undergraduate Marketing Communication student with a keen interest in writing and creativity. I love to seek new experiences to optimize my skills, especially for crafting engaging content.

Posted: Friday, Nov 22, 2024

Ditinjau oleh Mentor MyEduSolve

Share:

Sejarah Perkembangan AI (Artificial Intelligence): Dari Awal Hingga Era Modern cover

Kecerdasan buatan, atau yang lebih dikenal dengan istilah AI (Artificial Intelligence), adalah bidang ilmu komputer yang bertujuan untuk menciptakan mesin atau sistem yang bisa meniru kemampuan berpikir manusia.


Sejak pertama kali diperkenalkan, AI telah berkembang pesat, dari konsep awal yang sederhana hingga teknologi canggih yang kita kenal sekarang.


Dimulai dengan ide untuk menciptakan mesin yang bisa berpikir seperti manusia, AI telah mengalami berbagai inovasi penting, seperti pembelajaran mesin (machine learning) dan deep learning, yang memungkinkan mesin untuk belajar dan mengambil keputusan sendiri. 


Artikel ini akan mengulas perjalanan sejarah Artificial Intelligence (AI), dari awal mula hingga dampaknya yang besar dalam berbagai industri modern. Simak artikel ini sampai habis ya!

Apa Itu Teknologi AI?

Kecerdasan Buatan Artificial Intelligence adalah teknologi yang dibuat agar komputer bisa berpikir dan bertindak seperti manusia. AI membantu komputer meniru cara manusia menggunakan akal, seperti berpikir, belajar, atau mengambil keputusan.


Tujuan utama AI diciptakan adalah untuk meniru aktivitas yang biasanya dilakukan manusia seperti belajar, berpikir, membuat keputusan, dan memperbaiki kesalahan sendiri.


Selain itu, AI juga dirancang supaya bisa bertindak seperti manusia, berpikir seperti manusia, berpikir secara logis, dan bertindak dengan cara yang masuk akal.


Cara kerja AI adalah dengan menggunakan data yang dimasukkan sebagai sumber pengetahuan. Data tersebut diproses oleh AI untuk memberikan hasil yang dibutuhkan oleh pengguna. Setelah itu, AI mencari pola, menganalisis hubungan, dan membuat keputusan berdasarkan data tersebut.


Semakin banyak data yang dipelajari, AI akan menjadi lebih pintar dan akurat. Menariknya, hal ini mirip dengan cara otak manusia bekerja. Semakin banyak kita belajar dan membaca, semakin banyak pengetahuan yang kita miliki.

Apa Sejarah AI?

Setelah mengetahui pengertian dan cara AI bekerja, penting untuk mengetahui perkembangan AI dari awal hingga kini.


Sejak dulu, manusia sudah membayangkan adanya mesin yang bisa berpikir dan bertindak seperti mereka. Konsep ini ada dalam cerita-cerita kuno, seperti patung perunggu hidup bernama Talos dari mitologi Yunani dan golem dalam kisah budaya Yahudi. Walaupun teknologi belum ada, ide tentang kecerdasan buatan sudah muncul di pikiran manusia sejak lama.


Alan Turing, seorang ahli matematika jenius, adalah salah satu tokoh penting dalam perkembangan kecerdasan buatan. Pada tahun 1950, ia menciptakan Uji Turing, yaitu tes untuk melihat apakah sebuah mesin bisa bertingkah laku seperti manusia hingga sulit dibedakan. Tes ini menjadi langkah awal dalam pengembangan teknologi AI.


Baca juga: 5 Manfaat Artificial Intelligence dalam Aktivitas Manusia

1. Masa Optimisme: Tahun 1950-an hingga 1970-an

Sejarah kecerdasan buatan (AI) dimulai dari sebuah konferensi di Dartmouth College, Amerika Serikat, pada tahun 1956. Acara ini digagas oleh John McCarthy, seorang ahli komputer dari MIT (Massachusetts Institute of Technology).


John McCarthy adalah orang yang menciptakan istilah "Artificial Intelligence" atau kecerdasan buatan. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan usaha membuat komputer dan program yang bisa melakukan tugas-tugas seperti manusia.


Walaupun konferensi ini tidak langsung menghasilkan teknologi besar, namun, konferensi tersebut menjadi langkah awal penting dalam penelitian dan pengembangan AI di masa depan. Konferensi Dartmouth pun dianggap sebagai awal mula perkembangan AI.


Lalu, apa yang menjadi fokus utama penelitian AI pada periode 1960-an hingga 1970-an? Fokus penelitian pada masa tersebut yaitu para ilmuwan yang berusaha membuat program komputer yang bisa memahami simbol dan bahasa seperti manusia.


Shakey the Robot

Source: Wired


Pada tahun 1961, Allen Newell dan Herbert A. Simon menciptakan program bernama "Logic Theorist" yang bisa membuktikan rumus matematika dengan cara mirip manusia. Lalu, pada tahun 1969, di Stanford Research Institute, dibuat robot bernama Shakey. Shakey adalah robot beroda pertama yang menggunakan kecerdasan buatan untuk bergerak dan mengambil keputusan.

2. AI Winter: Tahun 1970-an hingga 1980-an

Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pengembangan AI sempat membawa harapan besar. Namun, teknologi yang dihasilkan tidak sesuai dengan ekspektasi tinggi saat itu.


Contohnya, sistem penerjemah bahasa belum bekerja dengan baik, dan program pemecah masalah masih sangat terbatas. Akibatnya, pemerintah dan industri mulai kehilangan minat untuk mendanai proyek-proyek AI.


Salah satu masa sulit pertama dalam sejarah AI terjadi ketika penelitian tentang pemrosesan bahasa alami mengalami banyak hambatan. Pemrosesan bahasa alami adalah teknologi yang memungkinkan komputer memahami, menafsirkan, dan menggunakan bahasa manusia, seperti bahasa Indonesia atau Inggris.


Misalnya, komputer mencoba menerjemahkan kalimat dari satu bahasa ke bahasa lain atau menjawab pertanyaan yang kita tulis. Pada masa itu, teknologi ini masih sangat terbatas sehingga komputer sering salah memahami kata-kata atau susunan kalimat, sehingga hasilnya tidak akurat.


Inilah yang membuat penelitian di bidang ini menghadapi banyak masalah dan dianggap belum berhasil. Teknologinya tidak menghasilkan hasil yang memuaskan, sementara biaya penelitian sangat tinggi.


Hal ini membuat banyak orang mulai meragukan masa depan AI. Akibatnya, banyak proyek dihentikan, laboratorium penelitian tutup, dan pendanaan pun berkurang secara drastis.

3. Masa Kebangkitan: Tahun 1980-an hingga 2000-an

Pada tahun 1993, terjadi yang disebut “AI Spring,” yaitu periode kebangkitan dan meningkatnya minat terhadap Kecerdasan Buatan (AI) setelah masa “AI Winter” yang suram.


Selama AI Spring, penelitian dan teknologi AI mulai berkembang lagi, dan banyak industri serta masyarakat kembali tertarik untuk mengembangkan teknologi ini.


Meski “AI Spring” membawa kembali perhatian dan investasi di bidang AI, masalah teknis dan harapan yang terlalu tinggi masih menjadi tantangan. Namun, periode ini memberikan dorongan baru yang membuat AI terus berkembang dalam beberapa dekade berikutnya.


Salah satu pencapaian besar terjadi pada tahun 1997, ketika komputer Deep Blue milik IBM berhasil mengalahkan juara catur dunia, Garry Kasparov. Kemenangan ini menunjukkan bahwa mesin dapat mengalahkan manusia dalam permainan catur yang sangat rumit.


IBM Deep Blue

Source: Phamox Tech


Selain itu, dengan berkembangnya internet dan akses ke data besar, AI semakin maju. Algoritma pembelajaran mesin yang lebih canggih memungkinkan komputer belajar dari data dengan cara yang lebih pintar dan lebih cepat, yang akhirnya membawa AI ke banyak bidang kehidupan, seperti pencarian di internet dan pengenalan wajah.

4. Masa Modern: Tahun 2010-an hingga Kini

Pada masa ini, teknologi AI berkembang pesat di banyak bidang. Salah satunya adalah penggunaan deep learning untuk memproses data besar atau big data. Deep learning adalah metode AI yang memungkinkan komputer belajar dari data besar untuk mengenali pola kompleks, seperti gambar atau suara.


Pada masa tersebut juga ada perbincangan tentang kemungkinan tercapainya Artificial General Intelligence (AGI), yaitu kecerdasan buatan yang setara dengan manusia. Di masa itu, AI mulai digunakan di berbagai bidang kehidupan dan menjadi topik penting dalam diskusi ilmiah, etika, dan budaya.


Artificial General Intelligence (AGI) adalah kecerdasan buatan yang bisa berpikir dan menyelesaikan tugas seperti manusia. Meskipun AGI merupakan tujuan jangka panjang dan sangat rumit, pembicaraan tentang potensi dan tantangan AGI masih terus berkembang.


Pada awal 2010-an, kemajuan dalam deep learning memungkinkan komputer untuk memproses data yang sangat rumit dan membuat keputusan yang semakin tepat dalam berbagai tugas.


Jaringan saraf dalam skala besar digunakan untuk membantu komputer mengenali gambar, memahami bahasa, mendengarkan suara, dan banyak hal lainnya. Di sini, big data berperan penting karena data yang besar dan berbeda-beda dapat membantu komputer mempelajari pola yang lebih tepat dan menghasilkan hasil yang lebih akurat.


Baca juga: Daftar Sertifikasi Artificial Intelligence dan Prospek Kerjanya

Kapan AI mulai berkembang di Indonesia?

Perkembangan AI di Indonesia dimulai pada tahun 1980-an di beberapa universitas terkemuka, dengan fokus pada bidang-bidang seperti pengolahan bahasa alami (language processing), pembelajaran mesin (machine learning), dan pemrosesan gambar (image processing).


Namun, pada dekade berikutnya, perkembangannya terhambat karena kurangnya dukungan dari pemerintah dan keterbatasan sumber daya manusia yang terampil.


Baru pada awal 2000-an, perkembangan AI kembali meningkat dengan adanya dukungan dari pemerintah dan akademisi. AI mulai digunakan oleh berbagai sektor, termasuk perbankan, manufaktur, serta perusahaan teknologi.


Pemerintah Indonesia mulai menyadari potensi AI untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan merancang strategi nasional untuk menjadikan Indonesia pusat inovasi AI.


Dalam tiga tahun terakhir, riset dan pengembangan AI semakin pesat, didorong oleh kebijakan nasional yang diterbitkan pada tahun 2020. Kebijakan ini mendorong perguruan tinggi untuk membuka program studi AI dan perusahaan teknologi untuk mengembangkan produk dan layanan berbasis AI.


Meskipun AI sudah berkembang di Indonesia, masih ada tantangan besar seperti kurangnya tenaga ahli dan akses terbatas ke teknologi. Pendidikan belum sepenuhnya siap untuk mempersiapkan ahli AI, dan infrastruktur seperti internet yang tidak stabil juga menjadi hambatan.


Untuk mengatasinya, perlu ada kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan universitas, serta investasi di riset dan teknologi. Regulasi yang jelas, peningkatan literasi AI, dan dukungan untuk inovasi juga penting untuk mempercepat perkembangan AI di Indonesia.

Bagaimana Pengaruh AI di Masa Depan?

Seiring teknologi AI terus berkembang, dampaknya di masa depan akan sangat terasa di berbagai aspek kehidupan.


Mulai dari peningkatan efisiensi dan produktivitas, hingga peran pentingnya dalam mengatasi tantangan global. AI tentunya akan mengubah cara kita bekerja, berinteraksi, dan bahkan menyelesaikan masalah besar dunia.


Berikut adalah beberapa pengaruh AI di masa depan:

1. Efisiensi dan Produktivitas yang Meningkat

AI akan membuat pekerjaan lebih cepat dan murah, sehingga manusia bisa fokus pada hal-hal kreatif. AI dapat menggantikan tugas-tugas rumit di bidang manufaktur, pertanian, dan jasa dengan mengurangi kesalahan dan menjaga kualitas.


Selain itu, AI juga akan menciptakan pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan dalam analisis data dan kreativitas.

2. Peningkatan Keamanan dan Privasi

AI akan membantu menjaga keamanan di dunia maya dengan mendeteksi ancaman lebih cepat. AI juga akan melindungi data pribadi kita dengan sistem yang lebih aman.


Namun, kita masih perlu waspada terhadap potensi penyalahgunaan teknologi ini dan memastikan ada aturan yang jelas untuk melindungi semua orang.

3. Otomatisasi dan Pengambilan Keputusan Berbasis Data

AI akan membantu mengambil keputusan yang lebih cepat dan lebih akurat dengan menganalisis data besar. Di bidang bisnis, pemerintah, dan kesehatan, AI akan menyediakan informasi yang tepat untuk pengambilan keputusan.


AI juga akan membantu diagnosis penyakit lebih cepat dan memberikan pengobatan yang lebih sesuai.

4. Inovasi Teknologi di Masa Depan

AI akan mendorong inovasi di berbagai bidang, seperti mobil autopilot yang dapat mengurangi potensi kecelakaan, dan teknologi medis yang dapat mempercepat diagnosis. AI juga bisa membantu dalam eksplorasi luar angkasa dan perkembangan teknologi baru yang belum kita bayangkan.


AI juga akan mengubah cara kita belajar. Di masa depan, pendidikan akan semakin disesuaikan dengan kebutuhan dan cara belajar setiap siswa. Dengan sistem pembelajaran berbasis AI, materi pelajaran bisa disesuaikan dengan kecepatan dan pemahaman masing-masing siswa, hal ini membuat belajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

5. Tantangan Etis dan Sosial di Masa Depan

Walaupun AI mampu mempermudah pekerjaan di beberapa sektor pekerjaan, namun, AI dapat menggantikan pekerjaan manusia. Hal ini tentunya bisa menyebabkan pengangguran jika tidak dikelola dengan baik. 


Penting juga untuk membuat aturan yang memastikan AI digunakan dengan bijak dan tidak merugikan orang lain.

6. AI dan Tantangan Global

AI akan membantu mengatasi masalah besar seperti perubahan iklim dan krisis energi. Misalnya, AI bisa mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam dan membantu menciptakan solusi energi yang lebih ramah lingkungan.


AI juga bisa meningkatkan kualitas hidup di kota-kota pintar dengan mengelola air, listrik, dan transportasi lebih efisien.


Baca juga: Berikut Produk dan Teknologi AI di Indonesia dan Dampaknya di Berbagai Sektor


Demikian penjelasan tentang sejarah perkembangan AI yang menunjukkan betapa pesatnya kemajuan teknologi ini, dari konsep awal hingga penggunaannya yang semakin luas di berbagai sektor.


Kamu juga bisa mempelajari AI secara mendalam sekaligus membuktikan kemampuanmu dengan mengikuti program sertifikasi Generative AI Foundations dari MyEduSolve.


Selain itu, kamu juga bisa melihat penawaran program sertifikasi di bidang lainnya yang sesuai dengan bidang karier yang sedang kamu tekuni di shop MyEduSolve!


Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web MyEduSolve. Semoga membantu!

Related Tags

sejarah perkembangan ai
literasi digital

290

Relevant Certifications

Suggest a Topic

What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.