Shop

Arrow Right

My Cart

Arrow Right

Pahami dan Pelajari Materi Ujian Sertifikasi Autodesk Fusion 360

Pelajari materi ujian sertifikasi Autodesk Fusion 360 dan persiapkan dirimu dengan fitur dan tools penting dalam software Fusion 360 yang akan muncul dalam ujian sertifikasi.

An undergraduate Marketing Communication student with a keen interest in writing and creativity. I love to seek new experiences to optimize my skills, especially for crafting engaging content.

Posted: Thursday, Nov 28, 2024

Ditinjau oleh Mentor MyEduSolve

Share:

Pahami dan Pelajari Materi Ujian Sertifikasi Autodesk Fusion 360 cover

Autodesk Fusion 360 adalah software berbasis cloud yang digunakan untuk membuat desain 2D dan 3D, melakukan simulasi, merancang proses manufaktur, hingga membuat model seperti mainan, alat, atau bagian mesin. Program ini juga mendukung desain PCB (Printed Circuit Board), desain animasi, dan CNC Machining.


Software ini banyak digunakan dalam bidang bisnis dan manufaktur karena mampu menghasilkan desain yang detail dan membantu proses produksi dengan lebih efisien.


Untuk memastikan bahwa kamu benar-benar ahli menggunakan software ini, kamu perlu mengikuti ujian sertifikasi Autodesk Fusion 360 yang nantinya akan memvalidasi kemampuanmu dengan kepemilikan sertifikasi.


Jika kamu ingin mengerjakan ujian sertifikasi Autodesk Fusion 360 dengan maksimal dan lulus dengan satu kali tes, kamu perlu mempelajari beberapa materi ujian sertifikasi ini.


Dalam artikel ini, MyEduSolve akan memberikan beberapa materi ujian sertifikasi Autodesk Fusion 360. Simak sampai habis ya!


Baca juga: Autodesk Fusion 360: Pengertian, Fitur-Fitur, dan Keunggulannya

Apa Manfaat Mengambil Ujian Sertifikasi Autodesk Fusion 360?

Jika kamu mengikuti ujian sertifikasi Autodesk Fusion 360, kamu akan mendapatkan beberapa manfaat. Berikut beberapa manfaat yang akan kamu dapatkan:

1. Pengakuan Sebagai Ahli

Dengan sertifikasi, kemampuanmu dalam menggunakan Fusion 360 akan diakui secara resmi yang menunjukkan bahwa kamu memahami cara membuat desain 3D, simulasi, hingga proses manufaktur dengan baik.


Sertifikasi ini bisa jadi bukti nyata keahlianmu, baik untuk melanjutkan studi maupun bekerja.

2. Meningkatkan Peluang Karier

Sertifikasi membantu kamu tampil lebih unggul saat melamar pekerjaan atau mencari proyek. Banyak perusahaan, terutama di bidang desain, teknik, dan manufaktur, lebih memilih orang yang sudah tersertifikasi karena dianggap lebih siap bekerja dan memiliki pengetahuan mendalam.

3. Pemahaman Mendalam Software Fusion 360

Mengikuti ujian sertifikasi membuat kamu mempelajari semua fitur penting Fusion 360, termasuk yang jarang digunakan.


Dengan pemahaman ini, kamu akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan dalam desain, mulai dari membuat model sederhana hingga yang sangat kompleks.

4. Bersaing dengan Profesional

Sertifikasi membuatmu bisa bersaing dengan desainer dan teknisi profesional. Meski masih muda atau baru belajar, sertifikasi bisa membuktikan bahwa kamu memiliki keahlian yang setara dengan mereka.

5. Membangun Kepercayaan Diri

Setelah mendapatkan sertifikat, kamu akan lebih percaya diri dalam menunjukkan hasil desainmu, baik sebagai portofolio atau bahkan calon klien. Hal ini juga memberi motivasi untuk terus belajar dan berkembang di bidang desain.

Siapa Saja yang Harus Mengikuti Ujian Sertifikasi Ini?

Ujian sertifikasi Autodesk Fusion 360 cocok untuk kamu yang sudah memahami dasar-dasar dan memiliki pengalaman menggunakan software Fusion 360 selama kurang lebih 150 jam.


Sertifikasi ini cocok untuk kamu yang memiliki kompetensi di tingkat pemula industri dan sedang bersiap untuk memasuki dunia kerja.


Peserta yang ideal untuk mengikuti ujian sertifikasi ini adalah peserta yang sudah familiar dengan fitur utama Fusion 360, seperti Design, Render, dan Drawing. Kamu juga harus bisa menyelesaikan tugas seperti membuat model komponen dan assembly dengan sedikit bantuan dari rekan, dokumentasi produk, atau layanan dukungan. Selain itu, kamu perlu memahami cara kerja proyek desain dan tahu tujuan akhirnya.


Kalau kamu sudah bisa membaca gambar teknik dan punya pengetahuan dasar tentang standar drafting, ujian ini sangat cocok untukmu. Sertifikasi ini ideal untuk siapa saja yang ingin mengembangkan karier di bidang desain dan teknik.


Sebelum mengikuti ujian sertifikasi Autodesk Fusion 360, peserta ujian diharapkan memiliki beberapa pemahaman dasar mengenai hal-hal berikut: 


  1. Navigasi Workspace: Peserta harus mengetahui cara mengakses berbagai bagian di Fusion 360, seperti panel data dan toolbar, serta mengatur tampilan model menggunakan tools seperti “Orbit”, “Zoom”, dan “ViewCube”.


  1. Pembuatan dan Pengeditan Sketch: Peserta perlu mengetahui cara membuat dan mengedit sketsa menggunakan tools seperti “Line”, “Circle”, dan “Rectangle”, serta cara memberi dimensi dan constraints agar sketsa presisi.


  1. Membuat dan Memodifikasi Model 3D: Peserta harus tahu cara membuat model 3D dari sketsa menggunakan tools seperti “Extrude”, “Revolve”, dan “Sweep”, serta cara mengubah model dengan tools seperti “Fillet” dan “Chamfer”.


  1. Membuat dan Mengelola Assembly: Peserta harus bisa membuat assembly dengan menghubungkan komponen menggunakan “Joints” (seperti “Rigid” atau “Revolute”) dan memanipulasi komponen menggunakan tools untuk memindahkan dan merotasi objek.


  1. Pembuatan Dokumentasi Teknik: Peserta perlu mengetahui cara membuat gambar teknik dengan tools seperti “Dimension”, “Text”, dan “Parts List”, serta menambahkan dimensi dan anotasi untuk menjelaskan desain secara detail.


Baca juga: Ketahui dan Pelajari Materi Ujian Sertifikasi Autodesk AutoCAD

Apa Saja Materi Ujian Autodesk Fusion 360?

Sebelum mengerjakan ujian sertifikasi Autodesk Fusion 360, kamu perlu mempelajari beberapa materi mengenai software Fusion 360 agar kamu dapat mengerjakan ujian dengan maksimal. Berikut beberapa materi yang perlu kamu pahami:

1. Workspace dan Navigation

1.1 Langkah Awal (Memahami/Mengaplikasikan)

  • Menjelaskan format file Autodesk Fusion 360, seperti Fitur Proyek, Cloud Organization, Akses Versi, dan Berbagi Proyek.

  • Menavigasi Data Panel untuk mengelola file dan proyek.

  • Menggunakan tools “Orbit”, “Zoom”, “Pan”, dan “Look At” untuk mengorientasi tampilan model.

  • Menggunakan tools “ViewCube” untuk mengatur pandangan model.


1.2 Navigasi Workspace dan Fitur-Fitur (Memahami/Mengaplikasikan)

  • Menggunakan fitur “Browser” untuk mencari komponen seperti sketches, components, joints, dan lain-lain.

  • Menampilkan atau menyembunyikan komponen sesuai kebutuhan.

  • Menggunakan fitur “Timeline” untuk mengakses dan mengedit fitur yang telah dibuat sebelumnya.

  • Menyesuaikan tampilan model dengan menggunakan “Display Settings” (misalnya, “Visual Style”, “Camera”, “Environment”).


1.3 Menggunakan Fitur-Fitur

  • Membuat dan menggunakan bidang kerja seperti “Offset”, “Midplane”, “Tangent” untuk mendukung pembuatan model.

  • Membuat dan menggunakan sumbu (Axis) untuk menambahkan referensi pada model 3D.

2. Sketch

2.1 Membuat dan Mengedit Sketch (Memahami/Mengaplikasikan)

  • Memilih alat sketsa yang sesuai untuk tugas.

  • Membuat sketsa di bidang kerja.

  • Mengontrol tipe elemen sketsa dan properti tampilan sketsa menggunakan “Sketch Palette”, seperti jenis garis, grid sketsa, dan pengaturan snap.

  • Menambahkan geometri dari objek yang sudah ada ke dalam sketsa menggunakan “Project Geometry”.

  • Mengedit sketsa menggunakan fitur “Move”, “Copy”, “Trim”, “Extend”, “Offset”, “Mirror”, “Fillet”, “Chamfer”, “Break”, dan “Patterns”.

  • Menambahkan teks ke dalam sketsa yang digunakan dengan “Insert Text”.


2.2 Menerapkan Sketsa “Constraints” dan Dimensi

  • Menambahkan sketch constraints (seperti Horizontal, Vertical, Equal) untuk mengatur bentuk 2D sesuai keinginan.

  • Menambahkan dimensi untuk memberikan ukuran yang tepat pada objek.

  • Menggunakan “Design Parameters” untuk membuat model parametrik.

3. Model

3.1 Membuat Solids dari Sketsa

  • Menggunakan alat “Extrude”, “Revolve”, dan “Loft”, untuk mengubah sketsa menjadi bentuk 3D.

  • Membuat bentuk sederhana menggunakan tools “Primitive Shapes” seperti “Box”, “Sphere”, “Cylinder”.


3.2 Memodifikasi Solid

  • Menggunakan tools “Move”, “Copy”, “Align”, “Scale”, “Fillet”, “Chamfer”, “Shell”, “Draft”, “Split”, “Combine”, dan “Press Pull” untuk memodifikasi fitur pada solid.

  • Menghapus fitur menggunakan tools untuk menghapus bagian yang tidak diinginkan pada model.

  • Mengubah properti material dan tampilan model dengan tools untuk mengatur jenis material dan tampilan visual model.

  • Menggunakan tools “Measure”, “Center of Mass”, dan “Section Analysis” untuk menginspeksi model, mengukur ukuran, massa, atau memeriksa bagian dalam model.

  • Menambahkan gambar atau stiker dengan tools “Canvas” dan “Decal” untuk menyisipkan gambar ke dalam model 3D.


3.3 Bekerja dengan Forms

  • Membuat bentuk menggunakan tools “Box”, “Plane”, “Cylinder”, “Quadball”, dan lainnya untuk membuat objek dasar dalam desain 3D.

  • Memodifikasi bentuk menggunakan “Edit Form” untuk mengubah titik, permukaan, dan tepi dari bentuk 3D yang telah dibuat.

4. Assemble

4.1 Membuat dan Mengelola Assembly dan Subassemblies


  • Mengaktifkan komponen atau sub-komponen untuk diedit, termasuk “Bodies” dan “Sketches”.

  • Memperbarui komponen ke versi terbaru menggunakan tools “Get Latest”.


4.2 Membuat Komponen dari Sebuah Bentuk (Body)

  • Membuat komponen baru dari bentuk/bagian (bodies) yang ada


4.3 Menyusun dan/atau Menempatkan Komponen dengan Sambungan (Joints)

  • Mengaplikasikan sambungan (joints) ke komponen seperti “Rigid”, “Revolute”, dan “Slider”.

  • Memahami derajat kebebasan (degrees of freedom) dan grounding pada komponen.

  • Menggerakkan dan merotasi komponen setelah diposisikan di dalam ruang kerja rakitan (assembly workspace).

  • Menentukan sudut atau jarak pergerakan sambungan (joints).


4.4 Memeriksa Interferensi Antar Komponen

  • Menggunakan alat “Interference Detection” untuk memastikan komponen tidak saling bertabrakan.

5. Document

5.1 Membuat Gambar Teknik

  • Membuat lembar gambar dengan menentukan ukuran lembar, border, dan blok judul.

  • Membuat gambar dengan beberapa lembar.

  • Menempatkan dan mengedit tampilan gambar, seperti tampilan “Base”, “Section”, “Detail”, “Break”, dan “Projected”.

  • Menyesuaikan skala, gaya visual, dan visibilitas label.


5.2 Menambahkan Dimensi dan Anotasi

  • Menambahkan dan mengedit dimensi pada elemen gambar.

  • Menambahkan dan mengedit anotasi seperti catatan (notes), tanda tengah (center marks), garis tengah (center lines), balloons, leader lines, dan lain-lain.

  • Membuat daftar komponen.


Dengan memahami materi tersebut, kamu akan lebih siap dalam mengerjakan ujian sertifikasi Autodesk Fusion 360 dan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk bekerja dengan software ini di dunia profesional.


Baca juga: Simak dan Pelajari Materi Ujian Sertifikasi Autodesk Inventor


Demikian materi ujian sertifikasi Autodesk Fusion 360 yang perlu kamu pelajari jika ingin mengerjakan ujian sertifikasi Autodesk Fusion 360 di MyEduSolve dengan maksimal dan lulus dalam satu kali tes!


Dapatkan penawaran menarik lainnya di shop MyEduSolve dan temukan program sertifikasi yang cocok dengan bidang kariermu!


Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web MyEduSolve. Semoga membantu!

Related Tags

materi ujian sertifikasi autodesk fusion 360
fusion 360

111

Recommended Articles

Relevant Certifications

Suggest a Topic

What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.