Shop

Arrow Right

My Cart

Arrow Right

7 Contoh Personal Branding, Manfaat, dan Cara Membangunnya dengan Efektif

Personal branding adalah cara membangun citra diri yang kuat agar lebih dikenal dan dipercaya. Ketahui contoh personal branding, manfaatnya, dan cara membangunnya secara efektif untuk memperkuat reputasi dan peluang karier kamu!

An undergraduate Marketing Communication student with a keen interest in writing and creativity. I love to seek new experiences to optimize my skills, especially for crafting engaging content.

Posted: Monday, Feb 24, 2025

Ditinjau oleh Mentor MyEduSolve

Share:

7 Contoh Personal Branding, Manfaat, dan Cara Membangunnya dengan Efektif cover

Personal branding adalah kunci utama agar kamu lebih mudah dilirik perusahaan saat melamar kerja.


Bahkan, menurut LinkedIn, 70% perekrut menganggap personal branding yang kuat lebih penting daripada sekadar resume.


Dengan personal branding yang baik, peluang kamu untuk berkembang di dunia kerja pun semakin besar.


Namun, personal branding bukan hanya soal eksistensi di media sosial, tapi juga tentang bagaimana kamu membangun citra diri yang kuat dan konsisten agar dikenal sesuai dengan keahlian dan nilai yang kamu miliki.


Dalam artikel ini, MyEduSolve akan membahas berbagai contoh personal branding, manfaatnya, serta cara membangunnya secara efektif. Simak sampai habis, ya!


Baca juga: Pentingnya Mempelajari Growth Mindset untuk Jadi Pribadi Tangguh

Apa Itu Personal Branding?

Personal branding adalah cara kamu membangun citra diri agar dikenal sesuai dengan keahlian, karakter, dan nilai yang kamu miliki.


Dengan personal branding yang kuat, orang lain akan lebih mudah memahami siapa kamu, apa keahlianmu, dan apa yang membuatmu berbeda dari orang lain.


Dalam dunia kerja, personal branding menjadi faktor penting yang bisa memengaruhi bagaimana HR atau klien menilaimu. Jika kamu berhasil membangun citra yang positif dan profesional, peluang untuk mendapatkan pekerjaan atau klien pun semakin besar.


Personal branding bisa kamu bentuk melalui berbagai cara, seperti cara berbicara, berpakaian, berinteraksi di media sosial, hingga gaya hidup yang kamu jalani.


Konsistensi adalah kunci utama dalam membangun personal branding yang kuat. Semakin sering kamu menunjukkan nilai dan keahlianmu, semakin mudah orang lain mengenal dan mengingatmu.

Apa Manfaat Personal Branding?

Personal branding memiliki banyak manfaat, baik untuk kehidupan pribadi maupun profesional.


Dengan membangun citra diri yang kuat, kamu bisa lebih mudah dikenali, dipercaya, dan mendapatkan berbagai peluang baru.


Berikut beberapa manfaat personal branding yang perlu kamu ketahui:

1. Menonjolkan Keunikan Diri

Personal branding membantu kamu menemukan dan menampilkan keunikan yang membedakanmu dari orang lain.


Dalam dunia kerja, memiliki ciri khas yang kuat bisa membuat kamu lebih mudah diingat oleh HR dan meningkatkan peluang lolos seleksi kerja.

2. Meningkatkan Daya Tarik di Pasar Kerja

Dengan personal branding yang baik, kamu bisa menunjukkan keahlian dan nilai diri yang membuatmu lebih menarik di mata perusahaan.


Hal ini juga membantumu membangun koneksi dengan orang-orang yang dapat membuka peluang karier baru.

3. Membangun Kredibilitas dan Reputasi

Ketika kamu secara konsisten menunjukkan kemampuan dan pengalamanmu, orang lain akan melihatmu sebagai seseorang yang kompeten dan dapat diandalkan.


Hal ini bisa meningkatkan kredibilitas dan reputasimu, baik di dunia kerja maupun bisnis.

4. Memperkuat Citra Diri di Lingkungan Profesional

Kamu ingin dikenal sebagai sosok seperti apa dalam dunia kerja? Dengan personal branding yang tepat, kamu bisa membangun citra diri yang kuat sebagai ahli di bidangmu, sehingga lebih mudah mendapat kepercayaan dari orang lain.

5. Membuka Banyak Peluang Baru

Personal branding yang baik bisa membawa berbagai peluang, seperti tawaran pekerjaan dari perusahaan impian, kesempatan berbicara di acara penting, hingga kolaborasi dengan profesional lain.


Semakin dikenal dan dihargai personal brand-mu, semakin besar kesempatan yang bisa kamu dapatkan.


Dengan membangun personal branding yang kuat, kamu bisa lebih percaya diri dan memiliki arah yang jelas dalam mengembangkan karier maupun bisnis.


Mulai sekarang, tunjukkan keunikan dan keahlianmu agar semakin banyak peluang terbuka untukmu!

Apa Saja Tipe Personal Branding?

Personal branding bisa dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan bagaimana seseorang membangun citra dirinya.


Berikut beberapa tipe personal branding yang umum ditemukan:

1. Altruist (Peduli Sosial)

Tipe ini berfokus pada kepedulian terhadap orang lain dan sering melakukan aksi sosial, seperti mendukung pendidikan, membantu mereka yang kurang beruntung, atau terlibat dalam kegiatan amal.


Orang dengan personal branding ini biasanya dikenal karena kebaikan dan dedikasinya terhadap masyarakat.

2. Boomerang (Pencari Kontroversi)

Tipe ini membangun personal branding dengan menciptakan perdebatan atau kontroversi.


Mereka sering membagikan opini yang memicu diskusi panas dan tidak takut menyampaikan pandangan yang berbeda dari kebanyakan orang.


Biasanya, mereka menggunakan strategi ini untuk menarik perhatian dan membangun engagement di media sosial.

3. Careerist (Ambisius di Karier)

Orang dengan tipe ini sangat fokus pada perkembangan profesional dan pencapaian dalam karier mereka.


Mereka sering berbagi wawasan, pengalaman kerja, dan pencapaian untuk memperkuat citra sebagai ahli di bidangnya.

4. Connector (Pembangun Jaringan)

Tipe ini suka membangun hubungan dan menciptakan komunitas. Mereka senang menghubungkan orang-orang, berbagi informasi, dan menciptakan peluang kerja sama yang saling menguntungkan.


Mereka biasanya memiliki kepribadian yang ramah, terbuka, dan komunikatif.

5. Hipster (Unik dan Individualis)

Orang dengan tipe ini cenderung menonjolkan keunikan dan gaya hidup mereka. Mereka sering berbagi pengalaman pribadi, tren baru, dan cara pandang yang berbeda dari kebanyakan orang.


Tipe ini banyak ditemukan di industri kreatif dan fashion, karena mereka menonjolkan orisinalitas dan inovasi dalam branding mereka.

6. Selective (Khusus untuk Audiens Tertentu)

Tipe ini sangat fokus pada segmen audiens tertentu dan hanya membagikan konten yang relevan bagi mereka.


Karena strategi yang spesifik, mereka sering kali memiliki pengikut yang loyal dan komunitas yang lebih tertarget.


Dengan memahami berbagai tipe personal branding ini, kamu bisa menentukan mana yang paling sesuai dengan kepribadian dan tujuanmu. 


Baca juga: Pelajari Cara dan Strategi Analisis SWOT Diri Sendiri

Apa Saja Contoh dari Personal Branding?

Personal branding bisa dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada bidang dan keahlian masing-masing.


Berikut beberapa contoh personal branding yang bisa kamu pelajari:

1. Membangun Branding Melalui Cerita

Bercerita atau story telling adalah cara efektif untuk membangun personal branding. Dengan berbagi pengalaman dan perjalanan hidup, kamu bisa menciptakan koneksi emosional dengan audiens, membuat mereka lebih mengenal dan memahami dirimu.


Contohnya yaitu Raditya Dika berhasil membangun personal branding sebagai seorang storyteller melalui berbagai media, seperti buku, YouTube, dan stand-up comedy.


Cerita-cerita yang disampaikan selalu sesuai dengan pengalaman kehidupan banyak orang, sehingga membuatnya semakin dikenal.

2. Menjaga Konsistensi dan Keaslian

Personal branding yang kuat dibangun dari konsistensi dalam menyampaikan pesan dan nilai.


Selain itu, penting untuk tetap autentik. Jika kamu berusaha menjadi seseorang yang bukan dirimu, orang lain akan segera menyadarinya dan kepercayaan pun bisa hilang.


Contohnya seperti Tasya Farasya, yang dikenal sebagai beauty influencer dengan gaya yang unik dan konsisten.


Kejujurannya dalam mengulas produk kecantikan membuat audiens percaya dan menciptakan slogan khas "Tasya Farasya Approved".

3. Memanfaatkan Media Sosial

Media sosial adalah alat yang sangat efektif untuk membangun dan memperkuat personal branding.


Dengan berbagi konten yang relevan dan aktif berinteraksi dengan audiens, kamu bisa memperluas jangkauan dan membangun komunitas yang mendukung citra dirimu.


Salah satu contoh sukses adalah Jerome Polin, yang menggunakan YouTube dan TikTok untuk membangun branding sebagai content creator di bidang pendidikan.


Konsistensinya dalam membuat konten edukasi, terutama tentang matematika, membuatnya dikenal luas oleh masyarakat.

4. Menunjukkan Keahlian dan Otoritas

Seseorang yang dikenal sebagai ahli di bidang tertentu memiliki personal branding yang kuat.


Cara untuk mencapainya adalah dengan berbagi wawasan, pengalaman, atau tips yang bermanfaat di bidang yang kamu geluti.


Langkah ini akan membuatmu semakin dipercaya oleh audiens dan memperkuat reputasi profesionalmu.


Salah satu contohnya yaitu Najwa Shihab yang dikenal sebagai jurnalis yang kritis dan cerdas.


Dengan acara Mata Najwa, ia membangun citra sebagai sosok yang berani mengungkap kebenaran dan mendalami isu-isu penting di masyarakat.

5. Membangun Identitas Visual

Visual juga menjadi elemen penting dalam personal branding. Misalnya, menggunakan warna, desain, atau gaya tertentu yang khas bisa membantu menciptakan kesan yang mudah diingat oleh audiens.


Sebagai contoh, Erika Putri, seorang pelukis dan influencer, membangun personal branding melalui gaya melukis yang penuh warna dan ekspresif.


Identitas visual ini membuat karyanya mudah dikenali dan berbeda dari seniman lainnya.

6. Memperluas Jaringan dan Membangun Hubungan

Berinteraksi dengan orang-orang yang relevan dalam industri yang kamu geluti dapat membantu memperkuat personal branding.


Membangun jaringan dan menjalin hubungan yang baik akan membuka lebih banyak peluang di masa depan.

7. Terus Beradaptasi dan Berkembang

Personal branding bukan sesuatu yang statis. Kamu perlu terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman agar tetap relevan.


Belajar hal baru dan berinovasi bisa membantumu mempertahankan branding yang kuat dalam jangka panjang.


Seperti Maudy Ayunda, yang tidak hanya sukses di dunia hiburan tetapi juga membangun citra sebagai sosok berpendidikan dengan menyelesaikan studi di Oxford dan Stanford.


Keputusannya untuk terus belajar dan berkembang membuatnya semakin dihormati.


Dengan memahami dan menerapkan contoh-contoh di atas, kamu bisa mulai membangun personal branding yang mencerminkan keunikan dan keahlian dirimu.

Bagaimana Cara Membangun Personal Branding yang Efektif?

Membangun personal branding bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dalam semalam. Personal branding merupakan proses jangka panjang yang memerlukan konsistensi dan strategi yang tepat.


Berikut beberapa cara efektif yang bisa kamu lakukan untuk membentuk personal branding yang kuat:

1. Tentukan Tujuan yang Jelas

Sebelum mulai membangun personal branding, tentukan dulu apa yang ingin kamu capai.


Apakah kamu ingin dikenal sebagai ahli di bidang tertentu, seorang kreator konten, atau seorang pemimpin di industri tertentu?


Dengan menentukan tujuan yang jelas, kamu bisa merancang strategi yang lebih terarah.

2. Kenali Keunikan Diri

Setiap orang punya keunikan masing-masing. Cari tahu apa yang membuat kamu berbeda dari orang lain.


Misalnya, jika kamu seorang desainer grafis, mungkin gaya desainmu memiliki ciri khas tertentu yang bisa menjadi identitas personal branding kamu.

3. Gunakan Media Sosial dengan Cerdas

Media sosial adalah alat yang sangat kuat untuk membangun personal branding. Pilih platform yang paling sesuai dengan tujuanmu.


Jika kamu ingin dikenal sebagai profesional, LinkedIn bisa menjadi pilihan utama. Jika kamu seorang kreator konten visual, Instagram atau TikTok bisa lebih cocok.

4. Bangun Konsistensi

Konsistensi adalah kunci dalam personal branding. Mulai dari cara kamu berkomunikasi, gaya konten yang kamu buat, hingga nilai-nilai yang kamu bawa, semuanya harus selaras.


Jika kamu sering berganti-ganti persona, orang akan kesulitan mengenali dan mengingat siapa kamu sebenarnya.

5. Berikan Nilai Tambah

Orang akan lebih mudah mengingat kamu jika kamu memberikan manfaat kepada mereka.


Bagikan ilmu, pengalaman, atau insight yang bisa membantu orang lain. Misalnya, jika kamu seorang digital marketer, kamu bisa berbagi tips pemasaran yang berguna bagi pemula.

6. Buat Portofolio Online

Jika kamu ingin dikenal sebagai seorang profesional di bidang tertentu, penting untuk memiliki portofolio yang menunjukkan keahlianmu.


Kamu bisa membuat website pribadi atau memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Behance, atau YouTube untuk menampilkan karya-karyamu.

7. Bangun Jaringan dan Koneksi

Personal branding juga bisa diperkuat dengan networking. Bergabunglah dengan komunitas yang relevan dengan bidangmu, hadiri acara atau seminar, dan jalin hubungan dengan orang-orang yang bisa mendukung perkembanganmu.

8. Jadilah Diri Sendiri dan Tetap Autentik

Salah satu kesalahan terbesar dalam membangun personal branding adalah mencoba menjadi orang lain.


Jadilah diri sendiri dan tunjukkan keunikanmu dengan cara yang autentik. Jika kamu terlalu berpura-pura, orang lain akan bisa merasakannya, dan itu bisa merusak kepercayaan mereka terhadapmu.

9. Mulai dari Sekarang

Jangan menunggu waktu yang "sempurna" untuk membangun personal branding. Semakin cepat kamu mulai, semakin cepat pula hasilnya terlihat.


Proses ini memang membutuhkan waktu, tapi jika dilakukan dengan konsisten, kamu akan merasakan manfaatnya di masa depan.


Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu bisa membangun personal branding yang kuat dan berpengaruh.


Baca juga: Pentingnya Pengembangan Diri, Persiapan Sebelum Memasuki Dunia Kerja


Itu dia contoh-contoh personal branding, manfaat, juga cara membangunnya yang bisa kamu terapkan untuk memperkuat citra dirimu dan mencapai tujuan yang diinginkan terutama pada dunia kerja.


Jika kamu ingin berkonsultasi mengenai personal branding atau memiliki keresahan tentang pengembangan diri dan karier, kamu bisa ceritakan keluhanmu ke HR Profesional dan Psikolog MyEduSolve secara anonim di #TalkToDIAN!


Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web MyEduSolve. Semoga bermanfaat!

Related Tags

contoh personal branding
personal branding
pengembangan diri

1

Suggest a Topic

What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.