Ketahui 5 cara mudah membuat portofolio digital yang menarik untuk meningkatkan peluangmu mendapat tawaran kerja. Mulai bangun karier impianmu sekarang!
Isi Artikel
Saat ini industri digital marketing sedang banyak peminatnya. Bagaimana tidak, di era yang semuanya sudah serba digital membuat strategi penjualan dan promosi juga ikut berubah ke arah digital. Maka tidak heran berbagai pekerjaan di bidang digital marketing pun jadi naik daun dan gajinya pun menjanjikan.
Kalau kamu tertarik ingin berkecimpung di dunia digital marketing, sebaiknya buatlah portofolio digital untuk meningkatkan peluang kamu diterima kerja sebagai digital marketer. Artikel ini akan membahas cara membuat portofolio digital yang wajib dibaca apalagi jika kamu masih fresh graduate. Selengkapnya, baca artikel di bawah ini.
Portofolio digital adalah kumpulan dokumen dan karya yang pernah kamu kerjakan dalam bentuk digital yang bisa diakses dengan mudah melalui internet.
Tujuan pembuatan portofolio digital ini untuk menampilkan pengalaman kerja, hasil pelatihan, dan bukti keterampilan kamu dalam bidang tertentu. Di samping itu, dengan adanya portofolio akan mempermudah tim recruiter dalam menilai kemampuan kandidat.
Portofolio ada banyak macamnya. Kamu dapat menunjukkan artikel tulisanmu, gambar desain, hasil analisa dari sebuah studi kasus, atau bisa juga berupa testimoni performa dari pihak ketiga.
Melansir dari laman Indeed.com, portofolio digital terbagi ke dalam sembilan bentuk, yakni fotografi, teks, ilustrasi, technical drawing, animasi, desain grafis, spreadsheet, laman website, dan blueprints.
Akan tetapi, selain mencantumkan hasil karyamu, di dalam portofolio sebaiknya kamu juga mencantumkan deskripsi singkat tentang dirimu. Dimulai dari perkenalan diri, kemudian sebutkan keterampilan dan minatmu, lalu terakhir masukkan kontak yang bisa dihubungi.
Baca juga: Apa Itu Portofolio dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Apabila kamu belum tahu untuk membuat portofolio digital harus mulai dari mana, di bawah ini akan dijelaskan langkah demi langkah yang dapat kamu ikuti. Simak, yuk!
Sebelum kamu mulai membuat portofolio, kamu harus tahu dulu siapakah target audiens kamu. Dengan memahami target audiens, kamu jadi lebih mudah dalam menentukan konsep portofolio berdasarkan minat dan ketertarikan audiens.
Sebagai contoh, kamu ingin berkarier sebagai animator komik. Maka, kamu harus memikirkan style animasi sesuai pasar dan yang bisa menarik minat perusahaan animator untuk dimasukkan ke dalam portofolio.
Salah satu cara terbaik untuk memikat audiens dan menarik tim recruiter adalah dengan membuat narasi cerita.
Bisa dimulai dari cerita mengapa kamu memilih pekerjaanmu saat ini. Jelaskan juga perjuangan kamu selama bekerja hingga memiliki pengalaman yang cukup.
Supaya narasinya semakin menarik, kamu juga bisa memasukkan nilai-nilai dan pandangan hidupmu untuk menunjukkan karakter kamu pada pembaca. Kemudian, di akhir narasi, kamu bisa tambahkan kolom yang mencantumkan biodata kamu secara ringkas.
Metode ini cukup direkomendasikan. Sebab, apabila kamu berhasil menarik simpati audiens dengan cerita terkait perjalanan kariermu, peluang untuk mendapatkan tawaran pekerjaan jadi lebih tinggi.
Portofolio digital yang menarik tidak harus mengandung banyak ornamen visual. Cukup buat secara sederhana tapi memasukkan konten-konten penting untuk dijual. Dengan begitu, kamu akan memperlihat profesionalisme dan menunjukkan jika kamu siap bekerja dan memiliki kompetensi.
Carilah template portofolio dengan desain latar belakang tidak terlalu banyak gambar agar tim recruiter bisa fokus pada isi dan tulisan di portofolio. Lalu, pilihlah jenis huruf yang mudah dibaca. Selain itu, usahakan untuk tidak memuat terlalu banyak teks agar audiens fokus melihat sampel gambar.
Supaya bisa membuat portofolio yang mudah diakses, kamu bisa pisahkan setiap sampel karya ke dalam beberapa kategori.
Misalnya, kamu seorang penulis lepas yang pernah menulis bermacam-macam topik mulai dari kesehatan, otomotif, pendidikan, makanan, dan sebagainya.
Maka, kamu dapat membuat portofolio tulisan dan memisahkan setiap dokumen berdasarkan kategori topiknya. Cara ini akan sangat membantu jika kamu sudah memiliki banyak portofolio.
Salah satu cara meyakinkan HRD untuk merekrutmu adalah dengan menunjukkan karya terbaikmu sebagai fokus utama portofolio.
Umpamanya kamu pernah punya pengalaman membuat konten di akun media sosial perusahaan. Dari konten yang kamu buat tersebut, kamu berhasil menaikkan angka impresi dan pengikut di akun media sosial perusahaan. Nah, pencapaian seperti itu bisa kamu cantumkan di dalam portofolio
Baca juga: 5 Cara Membuat Portofolio untuk Fresh Graduate
Ada beberapa manfaat yang bisa kamu rasakan jika memiliki portofolio digital. Beberapa di antaranya:
Sebagai bukti valid atas usaha dan pencapaian kerja.
Membuat personal branding.
Menunjukkan keterampilan dan keunggulan daripada kompetitor.
Bingung saat membuat portofolio umum dialami para fresh graduate yang belum punya banyak pengalaman. Lalu, kira-kira apa saja isi website portofolio? Berikut daftarnya.
Pada bagian pembuka portofolio bisa diisi dengan deskripsi diri. Isinya meliputi ketertarikan, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan. Pada kolom deskripsi diri ini kamu juga dapat memasukkan alasan pemilihan kariermu saat ini.
Selanjutnya, masukkan keterampilan yang kamu kuasai. Misalnya kamu dapat mengoperasikan tools Microsoft Office, Google Workspace, Google Trends, Meta Ads, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan keterampilan-keterampilan yang kamu kuasai, akan menarik minat tim HRD dan bisa membuka peluang diberikan tawaran pekerjaan.
Jangan ragu-ragu untuk memasukkan hasil karya terbaikmu ke dalam portofolio. Lebih baik kamu tampilkan secara visual agar lebih mencolok. Kemudian, berikan deskripsi singkat berisi proses pembuatan di balik layar.
Akan lebih baik lagi jika kamu juga menampilkan dokumentasi ketika kamu sedang dalam proses pengerjaan sebagai bukti jika karya tersebut memang hasil jerih payahmu.
Tambahkan juga sertifikasi atau piagam jika kamu memilikinya. Tujuannya untuk menunjukkan legitimasi atas kemampuanmu dan meyakinkan tim recruiter.
Dengan begitu tim recruiter dapat menilai kamu sebagai kandidat yang kompeten dan berkualifikasi.
Pada bagian akhir portofolio, sertakan kontak pribadimu agar tim HRD yang tertarik merekrutmu bisa langsung menghubungi. Kamu dapat mencantumkan kontak WhatsApp, e-mail, atau nomor telepon.
Kamu juga diperbolehkan menyertakan akun sosial media. Justru akan sangat dianjurkan jika kamu juga menunjukkan portofolio di akun media sosial.
Apabila kamu masih bertanya-tanya platform manakah yang tepat untuk membuat portofolio, kamu dapat menggunakan aplikasi Canva atau Notion. Bahkan, kamu juga dapat membuat portofolio dalam bentuk PPT dengan Microsoft PowerPoint.
Baca juga: 6 Tips Membuat Portofolio yang Menarik dan Dilirik Rekruter
Itulah penjelasan mengenai cara membuat portofolio digital. Apakah kamu masih bingung dan belum menentukan arah karier selepas lulus kuliah? Yuk curahkan keluh kesahmu dengan berkonsultasi pada profesional. Kamu bisa manfaatkan fitur #TalkToDIAN dari MyEduSolve yang
menawarkan konsultasi gratis dengan para profesional secara anonim.
Sumber:
5 Contoh Portofolio Digital Marketing dan Cara Membuatnya https://www.cakeresume.com/resources/contoh-portofolio-digital-marketing?locale=id (Diakses Maret 2024)
How To Make a Digital Portfolio in 5 Steps (Plus Tips)https://www.indeed.com/career-advice/finding-a-job/how-to-make-digital-portfolio (Diakses Maret 2024)
Posted: Thursday, Mar 21, 2024
Updated: Wednesday, Oct 30, 2024
941
Pengembangan Skill
5 Alasan Kenapa Kamu Harus Mengikuti Webinar Gratis
Posted: 3 years ago
6 Min Read
Literasi Digital
Konsep 4C dalam Pembelajaran Abad 21 dan Cara Melatihnya
Posted: 2 years ago
7 Min Read
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.