Shop

Arrow Right

Mengenal Software Statistik SPSS dan Cara Uji Normalitas di SPSS

Software SPPS adalah salah satu alat yang banyak digunakan dalam pengolahan kuantitatif dan alat uji dalam penelitian. Simak cara mudah untuk uji normalitas di SPSS!

A journalism graduate now navigating the SEO landscape, I blend journalistic insight with a witty, engaging style, ensuring content is as captivating as it is search-optimized.

Posted: Friday, Jul 19, 2024

Ditinjau oleh Mentor MyEduSolve

Share:

Mengenal Software Statistik SPSS dan Cara Uji Normalitas di SPSS cover

SPSS adalah salah satu software statistik yang sering digunakan untuk menganalisa data. Dalam penelitian statistika, terdapat sebuah metode bernama uji normalitas yang umum dipakai untuk menguji asumsi analisis data.

Nah, metode uji normalitas ini dapat menggunakan software SPSS. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan artikel berikut yang akan mengulas tentang cara uji normalitas di SPSS.

Pengenalan Aplikasi SPSS

Software SPSS adalah perangkat lunak yang berguna secara spesifik untuk menganalisis data statistik. Para profesional banyak yang menggunakan SPSS untuk mengerjakan analisis statistik karena sangat multifungsi. Fungsi dari SPSS beberapa di antaranya:

  1. Untuk mengolah dan mendokumentasikan data.

  2. Mengerjakan analisis statistik.

  3. Representasi data statistik.

  4. Membuat data statistik integral.

  5. Survei.

  6. Membuat riset untuk kepentingan pemasaran.

  7. Data mining.

Selain deretan fungsi di atas, alasan SPSS banyak digunakan oleh para profesional adalah fitur-fiturnya terbilang lengkap. Berikut ini fitur-fitur andalan SPSS:

  1. Data Editor

Fitur data editor adalah fitur untuk mengolah data. Kamu bisa memasukkan data, mengedit, hingga mengatur tampilan data di spreadsheet.

  1. Viewer

Selanjutnya, fitur viewer dipakai untuk memudahkan pengguna melakukan pratinjau dari hasil pemrosesan, memantau data yang ingin dihilangkan atau ditambah, atau memeriksa output data.

  1. Multidimensional Pivot Table

Multidimensional pivot table adalah fitur untuk memperlihatkan output pengolahan data yang dikerjakan oleh sistem SPSS. Dengan fitur ini, memungkinkan pengguna mengatur kolom, layer, dan baris spreadsheet.

  1. High Resolution Graphics

SPSS menyediakan tampilan visual dengan resolusi tinggi, sehingga visual dari grafik, pie chart, diagram, histogram, atau grafik 3D jadi terlihat lebih menarik. Pengguna pun akan merasa lebih nyaman saat memakainya.

  1. Database Access

SPSS terbuka pada akses ke database, sehingga memudahkan pengguna dalam mengimpor data atau membuka kembali data lama melalui database wizard.

  1. Data Transformation

Fitur data transformation bisa mendukung pengguna dalam memperoleh data yang akan dianalisis dan melakukan berbagai hal, seperti mengatur data, menyatukan data, mengelompokkan data, menambah data, membagi data ke dalam kategori, dan berbagai perintah lainnya.

  1. Electronic Distribution

Electronic distribution adalah fitur yang bisa digunakan pengguna untuk mendistribusikan laporan data lewat internet atau mengekspor tabel data ke dalam format HTML.

  1. Online Help

Terakhir, fitur online help disediakan untuk memberikan instruksi secara rinci pada pengguna yang masih kebingungan dalam mengoperasikan software. Jadi, jika kamu masih belum mahir menjalankan SPSS, kamu dapat memanfaatkan fitur ini.

Baca juga: Profesi Primadona di Bidang Data: Data Analyst dan Data Scientist

Definisi Uji Normalitas dalam Penelitian Statistika

Apa itu metode uji normalitas data? Uji normalitas data adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu statistika untuk menguji persyaratan atau asumsi analisis data. Uji normalitas ini dapat membuktikan sampel data diambil dari populasi dengan distribusi normal atau distribusi tidak normal.

Dalam ilmu statistika, distribusi normal dikenal juga dengan distribusi Gaussian (distribusi normal bell shaped atau bentuk lonceng).

Secara teori, distribusi Gaussian akan membentuk kurva lonceng yang simetris dengan nilai mean (rata-rata) berada di tengah kurva. Tinggi dan lebar kurva nantinya akan dipengaruhi dari nilai standar deviasi.

Jika kamu ingin menguji normalitas pada data, kamu dapat menggunakan beberapa teknik. Teknik yang paling umum digunakan adalah uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, uji normalitas Shapiro-Wilk, atau uji normalitas Anderson-Darling.

Metode uji normalitas ini akan menganggap distribusi populasi dalam sampel data tidak normal jika nilai asumsi menunjukkan angka nol.

Apabila hasil pengujian memperlihatkan nilai signifikan (p-value < 0.05), nilai hipotesis nol ditolak dan distribusi pada sampel data dianggap tidak normal.

Sementara itu, jika pengujian normalitas tidak memperlihatkan angka yang signifikan, nilai hipotesis nol diakui dan berasal dari populasi distribusi normal.

Baca juga: Pahami Profesi Data Analyst, Tanggung Jawab, Serta Besaran Gajinya!

Cara Uji Normalitas dengan Software SPSS

Kalau kamu ingin melakukan penelitian statistika menggunakan uji normalitas di SPSS, bisa ikuti instruksi berikut ini:

  • Buka software SPSS yang ada di perangkat komputer kamu.

  • Input data yang akan kamu uji ke dalam lembar kerja.

  • Klik menu Analyze yang dapat kamu temukan di menu bar SPSS.

  • Kemudian, klik opsi Descriptive Statistics.

  • Klik Explore.

  • Jika jendela pop up sudah muncul, kamu bisa mulai pilih variabel yang hendak diujikan di kolom ‘Dependent List’.

  • Lalu, klik Plots.

  • Pilih Normality Plots with Tests.

  • Lanjut dengan klik opsi Continue.

  • Terakhir klik OK.

  • Sistem SPSS pun akan mulai bekerja menguji normalitas di sampel data yang kamu masukkan. Nantinya sistem akan menunjukkan hasil uji normalitas, gambar grafik, dan nilai signifikansinya.

  • Apabila hasil pengujian sudah keluar, uji normalitas yang menunjukkan nilai signifikansi kurang dari 0.05 artinya tidak terdistribusi normal, sedangkan nilai signifikansi lebih dari 0.05 memiliki sampel data dari sebuah populasi yang terdistribusi normal.

Catatan: Uji normalitas hanya sekadar metode untuk menguji kumpulan data apakah terdistribusi normal atau tidak. Apabila sampel data yang kamu uji menunjukkan indikasi tidak terdistribusi normal, kamu perlu mengubah metode analisis data yang tidak berdasarkan asumsi normalitas.

Baca juga: Apa Perbedaan Data Analyst dan Data Scientist?

Itu dia rangkuman tentang perangkat lunak statistik SPSS dan cara uji normalitas di SPSS. Jika kamu ingin bekerja sebagai data analyst atau ahli di bidang statistika, sebaiknya pelajari dulu lebih dalam tentang database di kelas sertifikasi IT Specialist: Database dari MyEduSolve. Kamu bisa temukan kelas sertifikasi menarik lainnya di MyEduSolve.

Sumber:

Uji Normalitas dengan SPSS https://cattleyapublicationservices.com/?p=729 (Diakses Juli 2024)

SPSS: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya https://codingstudio.id/blog/spss-pengertian-kelebihan-dan-kekurangannya/ (Diakses Juli 2024)


Tags terkait

SPSS
Pengembangan skill

392

Sertifikasi Untukmu

Suggest a Topic

What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.