Senjelin, desainer muda berbakat dari Jakarta, berpartisipasi dalam Design Challenge 2024 untuk mengasah kreativitasnya. Dengan gaya desain khas yang terinspirasi dari anime dan aeroengineering, ia mengembangkan keterampilan untuk mengejar cita-citanya sebagai desainer game.
Isi Artikel
Senjelin, seorang remaja berusia 18 tahun asal Jakarta, telah menunjukkan minat dan bakat besar dalam dunia desain visual sejak kecil.
Kini, ia tengah berusaha untuk mengasah keterampilannya lebih jauh melalui berbagai kesempatan, salah satunya dengan mengikuti Design Challenge, sebuah kompetisi desain dari MyEduSolve yang mengajak para kreator muda Indonesia untuk menunjukkan karya terbaik mereka.
Di balik karya-karyanya, terdapat cerita perjalanan yang penuh semangat dan harapan.
Minat Senjelin terhadap desain dan seni visual sudah muncul sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Mulai dari menggambar kartun dan anime, ia merasa seni adalah cara terbaik untuk melarikan diri dari rutinitas sekolah yang terkadang membosankan.
Terinspirasi oleh keluarganya, terutama kakeknya yang juga seorang penggemar seni, Senjelin semakin termotivasi untuk terus menggambar.
“Dari kecil, saya sudah sering menggambar, dan saya merasa gambar-gambar itu memberi saya kebebasan. Kakek saya juga sering menggambar, itu sangat menginspirasi saya untuk lebih dalam di bidang ini,” ungkap Senjelin.
Memilih jurusan seni sebagai pilihan studi adalah langkah pertama Senjelin untuk mengembangkan passion-nya menjadi karier yang lebih serius.
Tidak hanya mengandalkan bakat, Senjelin juga aktif mengembangkan kemampuan desainnya dengan cara yang lebih terstruktur. Ia sering mengikuti kompetisi desain dan berbagai lomba seni lainnya untuk mengasah keterampilan teknisnya.
Selain menggambar, ia juga belajar fotografi dan desain grafis, memperluas pengetahuannya dalam dunia seni.
“Kegiatan sekolah juga banyak membantu saya berkembang. Saya sering terlibat dalam proyek-proyek desain di sekolah, baik itu untuk acara atau kompetisi internal,” kata Senjelin.
Dengan mengikuti kompetisi, Senjelin berharap bisa terus menantang dirinya untuk menciptakan karya yang lebih baik dan lebih orisinal.
Senjelin tertarik untuk berpartisipasi dalam Design Challenge karena melihat kesempatan besar yang ditawarkan, terutama dalam memperoleh sertifikasi yang dapat mendukungnya untuk melanjutkan studi di kampus impian.
Tema Hari Kemerdekaan: Mengukir Kreasi Indonesia Barumu yang diangkat dalam kompetisi ini memberi ruang baginya untuk mengekspresikan kreativitas dengan cara yang sangat personal.
"Saya ingin mendapatkan sertifikasi sebagai modal untuk kuliah. Saya juga tertarik dengan Design Challenge ini karena diselenggarakan oleh kampus yang saya impikan," jelasnya.
Dalam mengerjakan poster untuk Design Challenge, Senjelin menghabiskan waktu sekitar seminggu. Proses awal dimulai dengan riset materi untuk memastikan setiap elemen dalam desainnya relevan dengan tema yang diangkat. Ia juga mendapatkan bantuan dari guru seni rupa di sekolah yang membimbingnya dalam aspek teknis desain.
Senjelin menggunakan IbispaintX, sebuah aplikasi desain di tablet, untuk membuat poster tersebut. Meskipun tantangan menggunakan aplikasi mobile dengan perangkat tablet dan jari cukup melelahkan, ia tetap menikmati proses tersebut dan merasa puas dengan hasil akhirnya.
Tantangan terbesar dalam proses pembuatan desain adalah keterbatasan perangkat. Menggunakan tablet dan jari untuk mendesain sering kali terasa melelahkan dan memakan waktu lebih lama.
Namun, Senjelin berhasil mengatasi hambatan ini dengan terus fokus pada tujuan akhir, yaitu menghasilkan desain yang terbaik.
"Saya merasa prosesnya cukup lancar, meskipun tantangan terbesarnya adalah menggunakan tablet dan jari. Kadang jadi lebih lelah dan butuh waktu lebih lama," tambah Senjelin.
Ketika diminta untuk menjelaskan sumber inspirasi dalam desain poster yang ia kirimkan, Senjelin menyebutkan bahwa ia terinspirasi oleh aeroengineering dan minatnya pada dunia anime.
Desain poster tersebut mencerminkan ketertarikannya pada bidang tersebut, dengan sentuhan gaya visual yang khas dari anime.
Ia juga sering mencari inspirasi melalui Pinterest untuk menemukan ide-ide kreatif yang dapat diterapkan pada desainnya.
Dalam perjalanan mengembangkan keterampilannya, Senjelin memutuskan untuk mengejar sertifikasi Adobe Photoshop.
Menurutnya, banyak ilustrator profesional yang menggunakan Photoshop karena kepraktisannya. Meskipun Senjelin belum memiliki pengalaman langsung dengan aplikasi ini, ia menggunakan kesempatan untuk belajar melalui GMetrix, dan merasa lebih siap untuk menguasai program desain ini.
"Setelah riset, saya sadar bahwa banyak desainer grafis yang menggunakan Adobe Photoshop. Saya ingin menguasainya dan menjadikannya bagian dari gaya desain saya," kata Senjelin.
Sertifikasi ini juga menjadi langkah penting untuknya dalam mengejar impian berkuliah di kampus impian dan membangun karier di industri kreatif.
Senjelin memiliki impian besar untuk masa depannya. Ia bercita-cita menjadi seorang desainer game atau bahkan creative director di perusahaan game atau animasi. Ia ingin menciptakan karya-karya yang tidak hanya menarik tetapi juga dapat menginspirasi orang lain.
"Saya ingin bekerja di industri game atau animasi. Jadi, saya bisa memberikan dampak positif melalui karya saya," harapnya.
Senjelin berharap Design Challenge MES dapat terus memberikan kesempatan bagi para kreator muda seperti dirinya untuk berkembang. Menurutnya, kompetisi ini adalah batu loncatan yang sangat berarti dalam kariernya.
“Jika tidak ada Design Challenge ini, saya mungkin tidak akan mendapat kesempatan sebesar ini. Saya berharap acara seperti ini bisa terus membantu banyak orang untuk maju,” tutup Senjelin.
Posted: Thursday, Jan 30, 2025
Updated: Friday, Feb 21, 2025
157
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.