DISC test adalah salah satu metode psikotest yang umum digunakan, khususnya untuk memahami kepribadian seseorang dan sering digunakan dalam seleksi bekerja.
Posted: Wednesday, Sep 06, 2023
Share:
Isi Artikel
Psikotes menjadi salah satu tahapan yang harus dilalui pelamar dalam proses recruitment. Setiap perusahaan memiliki metode psikotes yang berbeda-beda, tetapi salah satu metode psikotes yang cukup umum dipakai untuk proses seleksi adalah DiSC test. Yuk, kenalan dengan DiSC test yang akan diulas lengkap di artikel ini.
DiSC test adalah jenis psikotes yang digunakan untuk menilai kemampuan seseorang dalam melakukan kerja tim, komunikasi, dan produktivitas di tempat kerja.
Selain itu, DiSC test juga dijadikan penilaian perilaku yang bertujuan untuk membantu perusahaan memahami model leadership yang dimiliki pelamar.
Metode DiSC test juga sangat membantu perusahaan dalam meningkatkan kepekaan, keterampilan customer service dan pelayanan pada diri karyawan.
Setelah pelamar melakukan DiSC test, nantinya akan keluar sebuah laporan yang menampilkan skor kepribadian. Tidak hanya itu saja, hasil tes juga akan memberikan saran untuk menambah efektivitas karyawan dalam bekerja.
DiSC test memberikan banyak keuntungan dan manfaat bagi perusahaan, jadi tidak heran kalau saat ini psikotes model DiSC test banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan dalam proses seleksi karyawan.
Asesmen kepribadian model DiSC test ini dibentuk oleh William Moulton Marston di tahun 1928. Pada tahun tersebut, Marston mempublikasikan sebuah buku berjudul Emotional of Normal People.
Di dalam buku itu terdapat teori psikologi mengenai empat perilaku manusia, yaitu dominasi (dominance), mempengaruhi (influence), kaku (steadiness), dan berhati-hati (conscientiousness). Keempat perilaku utama tersebut akan membentuk kata DiSC, sehingga teori psikologi dari Marston ini selanjutnya dikenal dengan teori DiSC.
Setiap orang ada kecenderungan untuk memiliki salah satu dari empat sifat tersebut yang dipengaruhi oleh relasinya di keluarga dan lingkungan sosial. Menurut Marston, dengan memahami kecenderungan perilaku tersebut, akan mudah bagi seseorang untuk memaksimalkan keterampilan dan potensi pada dirinya.
Baca juga: Thought Leadership Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Cara Memaksimalkan
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Moulton Marston memiliki teori psikologi tentang empat perilaku utama pada manusia, yakni dominance (D), influence (I), steadiness (S), dan conscientiousness (C).
Setiap perilaku tersebut memiliki ciri khas serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan singkat di bawah ini.
Orang yang cenderung punya sifat dominan selalu ingin menciptakan lingkungan yang menantang untuk mencapai target. Mereka sangat menghargai kepercayaan diri dan kerja keras dari bawah.
Sifat: Orang yang punya karakter dominan umumnya bersifat terus terang, berkemauan keras, kerja cepat, percaya diri, dan kuat.
Kebiasaan: Orang yang dominan punya kebiasaan untuk melihat sesuatu secara luas sehingga tidak fokus pada detail. Kemudian, mereka suka menghadapi tantangan dan tidak suka basa-basi.
Gaya Kepemimpinan: Di lingkungan kerja, orang berkarakter dominan memiliki peran sebagai pemimpin, pemberi perintah, tegas, dan inisiator.
Kekurangan: Meski memiliki banyak kelebihan, tetapi orang dengan sifat dominan memiliki kekurangan, yakni kurang sensitif, tidak sabar, tidak suka memperhatikan hal-hal kecil, dan kurang mendengar pertimbangan orang lain.
Seseorang yang punya sifat alami mempengaruhi selalu ingin membentuk lingkungannya dengan memberikan pengaruh pada orang lain. Orang dengan tipe ini menghargai keterbukaan, hubungan pertemanan, dan jalinan relasi dengan orang lain.
Sifat: Orang dengan karakter mempengaruhi secara alami punya sifat optimis, antusias, hangat, bisa dipercaya, dan punya kemampuan membujuk.
Kebiasaan: Mereka senang bersosialisasi, sehingga lebih suka bekerja dalam tim.
Gaya Kepemimpinan: Individu yang punya karakter mempengaruhi sangat cocok menjadi pemimpin, karena punya bakat untuk memotivasi, sebagai inisiator, dan mampu mendukung bawahannya.
Kekurangan: Orang yang punya sifat mempengaruhi punya kekurangan, yaitu tidak suka diabaikan, takut kehilangan pengaruh, tidak terus terang, dan terlalu cepat menilai.
Baca juga: 7 Tips Ampuh Agar Kamu Kembali Produktif Setelah Libur Lebaran
Selanjutnya, orang yang punya karakter steadiness atau teguh ingin berada di lingkungan yang siap melaksanakan tugas. Mereka akan menghargai nilai ketulusan, kerja sama, dan ketergantungan.
Sifat: Biasanya orang dengan karakter teguh punya sifat tenang, sabar, penuh pertimbangan, konsisten, dan suka menolong.
Kebiasaan: Orang yang berkarakter teguh sangat senang memberi dukungan pada orang-orang di sekitarnya.
Gaya Kepemimpinan: Seseorang dengan sifat teguh bisa menjadi pemimpin yang rendah hati, mendukung bawahannya, dan merangkul semua orang tanpa pandang bulu.
Kekurangan: Beberapa kekurangannya adalah cenderung menghindari perubahan, tidak suka ditekan, menghindar dari masalah, sulit beradaptasi, dan tidak bisa multitasking.
Seseorang yang punya sifat hati-hati cenderung ingin berada di lingkungan yang stabil dan penuh kepastian. Orang dengan karakter ini menghargai keterampilan, kompetensi, dan penilaian yang objektif.
Sifat: Umumnya orang yang hati-hati punya sifat yang analitis, penuh perhitungan, waspada, sistematis, diplomatis, dan taktis.
Kebiasaan: Mereka punya kebiasaan untuk menjaga semuanya tetap stabil, penuh asumsi, dan memperhatikan hal kecil.
Gaya Kepemimpinan: Jika seorang dengan sifat conscientiousness menjadi pemimpin, mereka akan memimpin dengan rendah hati, mempertimbangkan bawahannya, tapi tetap tegas.
Kekurangan: Beberapa hal yang menjadi kekurangannya adalah anti kritik, takut salah, kurang nyaman bekerja dalam tim, tidak bisa berkompromi, dan mengambil keputusan secara impulsif.
Baca juga: Confirmation Bias Adalah: Definisi, Tipe, dan Cara Menguranginya
Sama dengan metode psikotes lainnya, asesmen kepribadian DiSC test juga mengharuskan peserta menjawab soal yang disertai pilihan ganda.
Hasil penilaian perilaku dari DiSC test akan berupa persentase. Berdasarkan jawaban tersebut, DiSC test akan memprediksi dua perilaku yang paling dominan dalam diri pelamar. Selain itu, DiSC test juga bisa mengukur nilai prioritas dari masing-masing peserta.
Kira-kira apa saja yang akan didapatkan dari hasil penilaian DiSC test?
Kemampuan pelamar dalam menghadapi tantangan.
Kemampuan pelamar dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Kelebihan dan kekurangan pelamar mengenai perilakunya di lingkungan kerja dan sosial.
Saran dan strategi untuk memaksimalkan sifat yang dimiliki pelamar agar memberikan keuntungan pada lingkungan kerja.
Rangkuman kelebihan pelamar yang berperan pada produktivitas perusahaan.
Strategi terbaik untuk mendekati pelamar sesuai dengan hasil analisis perilakunya.
Itu dia ulasan lengkap mengenai metode psikotes DiSC test yang sering digunakan perusahaan besar pada proses seleksi karyawan. Kira-kira yang mana personaliti kamu?
Kalau kamu butuh saran dan bimbingan untuk mempersiapkan proses seleksi kerja, kamu bisa membagi cerita serta keluhanmu di #TalkToDIAN secara anonim dan tentunya gratis.
Sumber:
https://www.businessnewsdaily.com
https://www.uschamber.com
Posted: Wednesday, Sep 06, 2023
Updated: Thursday, Nov 21, 2024
4,498
MyEduSolve Update
Memajukan Skill Pendidik Bersama Conference for Educators
Posted: 2 years ago
4 Min Read
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.