Computational thinking merupakan sebuah proses yang sering diperlukan untuk mengidentifikasi masalah, dan memecahkannya melalui media program dari komputer. Simak selengkapnya mengenai kemampuan ini!
Posted: Wednesday, Nov 01, 2023
Share:
Isi Artikel
Pernahkah kamu mendengar istilah computational thinking? Ternyata computational thinking merupakan keterampilan yang berhubungan dengan pemecahan masalah dan cara mempelajari topik di berbagai bidang keilmuan.
Yuk, kenalan lebih dalam dengan computational thinking dan manfaatnya untuk kebutuhan industri yang akan dijelaskan di artikel ini. Simak sampai habis, ya!
Computational thinking adalah proses yang harus dilalui sebelum mulai ke tahap pemrograman. Proses computational thinking akan memecahkan masalah dan mengubahnya menjadi langkah sederhana supaya komputer dapat memahami instruksi yang diberikan user.
Penyederhanaan instruksi ini menjadi penting karena komputer hanya dapat memproses instruksi secara harfiah. Jadi, jika user tidak memberikan instruksi secara tepat dan rinci pada komputer, sistem komputer akan memberikan hasil pekerjaan yang kurang sesuai.
Lalu, mengapa computational thinking menjadi ilmu yang penting untuk dipelajari? Computational thinking menjadi soft skill yang dapat membantu seseorang dalam berpikir kritis, penalaran, dan pemecahan masalah.
Seorang anak yang menguasai kemampuan computational thinking akan terbantu dalam menguasai berbagai cabang ilmu, seperti sains dan teknologi, ilmu sosial, dan bahasa. Bahkan mengutip dari laman Teach Your Kids Code, keterampilan computational thinking memiliki korelasi dengan kecerdasan non-verbal.
Computational thinking diprediksi menjadi kemampuan yang dimiliki oleh para jobseeker karena sangat dibutuhkan di berbagai industri, terutama industri teknologi.
Baca juga: Mengenal Bjorka dan Pentingnya Cyber Security Nasional
Apabila kamu ingin menguasai computational thinking, kamu wajib menguasai empat keterampilan, yaitu dekomposisi (decomposition), mengenali pola (pattern recognition), abstraksi (abstraction), algoritma (algorithm). Supaya kamu bisa memahami keempat keterampilan tersebut, yuk simak penjelasan di bawah ini.
Dekomposisi adalah proses penguraian masalah yang kompleks menjadi masalah sederhana, sehingga mudah untuk diselesaikan. Keterampilan dekomposisi ini memungkinkan seseorang untuk menilai masalah dan mencari cara yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah tugas yang hendak dicapai.
Keterampilan dekomposisi bisa dilatih dengan menunjukkan hasil proyek yang sudah selesai. Kemudian, berikan peserta seluruh perlengkapan yang diperlukan tanpa instruksi. Dengan begitu, mereka akan mencari cara untuk menyelesaikan tugas.
Keterampilan mengenali pola secara sederhana merupakan keterampilan untuk mengamati pola dan memikirkan solusi atau cara menyelesaikan masalahnya.
Jadi ketika kamu sudah menguasai keterampilan ini dan mengulang langkah-langkah tertentu saat sedang mengerjakan sesuatu, kamu cenderung akan belajar cara menyelesaikan instruksi dengan cepat dan belajar dari kesalahan di percobaan sebelumnya.
Contoh sederhana pengaplikasian keterampilan ini adalah ketika seorang sedang bermain puzzle atau menyusun mainan lego.
Abstraksi adalah kemampuan yang membantu seseorang untuk belajar mengidentifikasi suatu objek secara rinci. Keterampilan abstraksi ini berkaitan erat dengan kemampuan problem solving.
Mengidentifikasi informasi penting dalam suatu masalah dan memilah informasi yang kurang relevan menjadi salah satu bagian tersulit ketika belajar skill abstraksi.
Contoh penerapan kemampuan abstraksi adalah permainan escape room. Dalam permainan ini peserta harus dapat keluar dari ruangan dengan menyelesaikan teka-teki. Sementara itu, untuk dapat menjawab teka-teki, peserta harus bisa memilah petunjuk yang relevan di antara banyaknya petunjuk yang tidak relevan.
Algoritma adalah kemampuan untuk menentukan langkah-langkah instruksi yang perlu diikuti agar mencapai hasil sesuai harapan. Instruksi sekecil apapun akan sangat mempengaruhi hasil akhir. Oleh karena itu, instruksi wajib dibuat serinci mungkin.
Cara paling mudah untuk melatih kemampuan algoritma dalam computational thinking adalah dengan mempraktekkan sesuatu, misalnya memasak nasi goreng, kemudian menulis langkah-langkahnya dari awal sampai akhir.
Baca juga: 5 Skill ini Membantu Kamu Untuk Bekerja Profesi Sebagai IT
Seseorang yang sudah memiliki kemampuan computational thinking secara umum akan menunjukkan beberapa karakteristik berikut:
Dapat menganalisis dan mengorganisir data secara teratur.
Mampu melakukan visualisasi data melalui tahap abstraksi, pemodelan, dan simulasi.
Bisa merumuskan masalah dengan cara tertentu agar komputer dapat menyelesaikannya.
Tidak kesulitan melakukan identifikasi, analisa, dan mengimplementasikan solusi terhadap suatu masalah secara efektif dan efisien.
Secara otomatis memakai cara berpikir algoritma (sesuai instruksi) dalam menyelesaikan suatu masalah.
Computational thinking sangat diperlukan di era modern, karena keterampilan ini sangat dibutuhkan oleh berbagai perusahaan. Kemampuan computational thinking ini terbukti berperan untuk kepentingan beberapa pekerjaan. Apa saja?
Seseorang dengan profesi data analyst sangat memerlukan kemampuan computational thinking untuk mengerjakan tugas dengan pola repetitif, misalnya untuk membersihkan dan mengelompokkan data set yang besar. Mereka harus bisa menguraikan tugas menjadi instruksi sederhana demi efisiensi waktu.
Siapa sangka jabatan manager logistik membutuhkan orang yang memiliki kemampuan computational thinking untuk optimasi armada pengiriman. Dengan melakukan abstraksi pada suatu masalah, seorang manajer logistik akan dapat menentukan rute perjalanan yang paling efisien demi menekan anggaran transportasi dan menghemat waktu.
Bekerja sebagai customer service membutuhkan kemampuan computational thinking yang baik agar bisa membantu menyelesaikan keluhan pelanggan secara cepat dan tepat. Caranya dengan menganalisa pola pada keluhan pelanggan, kemudian mereka akan membuat respon berdasarkan algoritmanya.
Pekerjaan product design membutuhkan keterampilan computational thinking agar bisa menyempurnakan tampilan desain di produk mereka. Untuk memahami kebutuhan pelanggan secara tepat, seorang product design perlu menggunakan penalaran logis.
Jika bekerja sebagai analis keuangan memerlukan kemampuan computational thinking agar bisa memprediksi tren pasar. Dalam memprediksi tren pasar, seorang analis keuangan akan menganalisa data historis dan mengidentifikasi pola agar bisa menghasilkan prediksi yang akurat.
Computational thinking bisa diartikan sebagai proses formulasi dan pemecahan masalah menjadi langkah-langkah sederhana. Apabila kamu menguasai kemampuan computational thinking ini, kamu diharapkan bisa menyelesaikan masalah yang lebih rumit di masa depan.
Kemampuan computational thinking dalam seseorang dapat diamati dari caranya dalam mengambil keputusan, menghitung aritmatika dasar, dan memecahkan masalah. Nah, berikut ini contoh-contoh kegiatan cara mempraktekkan computational thinking dalam kehidupan sehari-hari.
Memakai algoritma untuk menemukan rute perjalanan terbaik saat kondisi lalu lintas macet atau terdapat konstruksi yang menghalangi jalan.
Seseorang memutuskan untuk merencanakan suatu kegiatan berdasarkan prediksi cuaca.
Mengikuti resep membuat makanan.
Menyusun furnitur berdasarkan buku instruksi.
Merencanakan anggaran keuangan dengan mengetahui pola atau kebiasaan belanja ketika di supermarket atau mall.
Baca juga: Harus Tahu! Berikut 3 Manfaat Sertifikasi IT Specialist
Itu dia penjelasan lengkap seputar computational thinking yang wajib kamu ketahui. Keterampilan computational thinking menjadi skill yang dibutuhkan banyak industri di masa depan. Yuk latih kemampuan computational thinking agar kamu bisa bersaing di dunia kerja! Ikuti kelas sertifikasi IT Specialist: Computational Thinking dari MyEduSolve. Dapatkan informasi lebih lanjut di halaman MyEduSolve.
Sumber:
Science Direct, Computational Thinking (Diakses Oktober 2023)
Teach your kids code, What is Computational Thinking? (Diakses Oktober 2023)
Structural Learning, Computational Thinking (Diakses Oktober 2023)
Posted: Wednesday, Nov 01, 2023
Updated: Sunday, Nov 17, 2024
1,116
Pengembangan Diri
Confirmation Bias Adalah: Definisi, Tipe, dan Cara Menguranginya
Posted: 2 years ago
12 Min Read
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.