Kenali Alya Nur Sabrina, desainer muda berbakat dari Design Challenge! Kisah inspiratifnya penuh dedikasi, kreativitas, dan impian besar dalam dunia seni visual.
Isi Artikel
Alya Nur Sabrina, mahasiswi semester 7 jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) di Universitas Internasional Semen Indonesia, adalah sosok yang penuh dedikasi dalam dunia seni visual.
Selain kesibukannya sebagai mahasiswa, Alya juga aktif sebagai ilustrator freelance, mengerjakan berbagai proyek untuk jaringan dan teman-teman dekatnya.
Perjalanan kreatifnya dipenuhi cerita penuh semangat, kerja keras, dan cita-cita besar.
Menariknya, Alya tidak selalu menyukai seni visual. Ketika SMA, ia justru merasa kurang tertarik pada aktivitas menggambar hingga akhirnya bergabung dengan ekstrakurikuler seni. Lingkungan yang suportif di ekskul ini membuka pintu baginya untuk aktif dalam lomba-lomba desain, mengubah perspektifnya sepenuhnya.
“Awalnya saya nggak suka menggambar, tapi ekskul seni di SMA saya benar-benar mengubah itu. Saya mulai ikut lomba-lomba, dan dari situ saya sadar, ini bidang yang saya sukai,” kenangnya.
Setelah lulus SMA, Alya memutuskan untuk mengambil gap year demi belajar desain secara otodidak. Keputusannya ini terbayar manis ketika ia berhasil mendapatkan beasiswa dari BUMN untuk melanjutkan studi di bidang desain.
Setiap tahun, Alya selalu mencari tantangan desain untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI, dan tahun ini ia menemukan MES Design Challenge sebagai wadah yang tepat. “Saya ikut Design Challenge ini karena ingin ikut merayakan HUT RI melalui karya. Kompetisi ini memberi saya ruang untuk berbicara sebagai desainer,” ungkap Alya.
Selain itu, ia melihat ajang ini sebagai peluang besar untuk terus menantang dirinya sendiri, sekaligus membangun portofolio yang lebih kuat.
Untuk poster yang dikirimkan ke Design Challenge, Alya memulai dengan pendekatan design thinking, metode yang ia pelajari di bangku kuliah. Langkah awalnya adalah riset dan empati, yang ia lakukan dengan mencermati permasalahan mobilitas di Gresik, Jawa Timur, tempat ia merantau dari Jakarta.
“Saya merasa transportasi umum di Jawa Timur cukup sulit dibandingkan dengan Jakarta. Ini jadi inspirasi utama saya dalam membuat poster,” jelasnya.
Diberi judul Polusi Rampung, Nusantara Terhubung, posternya menggunakan palet warna hangat untuk menciptakan kesan kehangatan dalam bermasyarakat.
Proses pengerjaannya berlangsung selama beberapa hari, dengan fokus besar pada riset di awal. Meski ide awal membutuhkan waktu cukup lama, tahap menggambar dan pewarnaan hanya memakan waktu dua hari.
Meski berhasil menyelesaikan karya tepat waktu, Alya menghadapi tantangan besar dalam mengatur waktu. Sebagai mahasiswa semester akhir yang sedang mengerjakan skripsi, membagi waktu antara studi dan kompetisi bukanlah hal yang mudah.
“Kesulitan terbesar ada di waktu. Deadline-nya nggak lama, sementara saya juga harus fokus sama skripsi. Tapi saya selalu mencoba menyelesaikan semuanya tepat waktu,” tambahnya.
Sebagai seorang desainer, Alya memahami pentingnya memiliki kredibilitas dalam industri kreatif. Baru-baru ini, ia berhasil mendapatkan sertifikasi Adobe Illustrator, aplikasi yang telah ia gunakan sejak SMA.
“Dulu saya hanya menggunakan Illustrator tanpa tahu banyak soal teori dan fungsi-fungsinya. Setelah belajar melalui materi GMetrix, saya jadi lebih paham dan percaya diri,” jelas Alya.
Sertifikasi ini memberikan dampak besar dalam perjalanan kariernya, terutama untuk meningkatkan kepercayaan klien dalam proyek freelance.
“Sertifikasi ini jadi bukti kalau skill saya sudah terverifikasi. Dalam dunia desain yang sangat subjektif, sertifikasi seperti ini memberikan nilai lebih,” ungkapnya.
Alya memiliki impian besar untuk menjadi seorang desainer poster film. Inspirasi ini muncul dari kecintaannya pada film-film Disney dan Wicked. “Saya ingin menciptakan poster yang bukan hanya menarik secara visual, tapi juga menyampaikan cerita yang kuat,” katanya penuh semangat.
Alya menutup ceritanya dengan pesan untuk MyEduSolve, penyelenggara Design Challenge. Ia berharap kompetisi seperti ini terus diadakan untuk mendukung para kreator muda Indonesia.
“Kompetisi seperti ini sangat berarti bagi saya. Semoga MyEduSolve terus memberikan ruang bagi kami untuk berkembang,” tutupnya.
Posted: Wednesday, Jan 08, 2025
Updated: Wednesday, Jan 22, 2025
33
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.