KANVAS Conference yang digelar pada 26 Agustus 2025 di Komunitas Salihara Arts Center, Jakarta, telah meninggalkan kesan mendalam bagi lebih dari 347 peserta yang hadir. Dengan tema besar "Design for All", acara ini berhasil menghubungkan pemikir kreatif dan desainer dari berbagai disiplin ilmu, menciptakan ruang bagi mereka untuk saling berbagi wawasan, berkolaborasi, dan berinovasi.
Isi Artikel
KANVAS Conference yang digelar pada 26 Agustus 2025 di Komunitas Salihara Arts Center, Jakarta, telah meninggalkan kesan mendalam bagi lebih dari 347 peserta yang hadir.
Dengan tema besar "Design for All", acara ini berhasil menghubungkan pemikir kreatif dan desainer dari berbagai disiplin ilmu, menciptakan ruang bagi mereka untuk saling berbagi wawasan, berkolaborasi, dan berinovasi.
Acara yang penuh inspirasi ini tidak hanya sekadar berfokus pada pembicaraan, tetapi juga memberikan pengalaman langsung melalui workshop interaktif yang mengajak peserta untuk menggali potensi mereka.
KANVAS Conference berhasil memfasilitasi pertemuan antara berbagai kalangan dalam industri desain dan membuktikan bahwa desain bukan hanya tentang kreativitas visual, tetapi juga tentang inovasi sosial, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas disiplin.
Saat merencanakan KANVAS Conference, tujuan utama MyEduSolve adalah menciptakan sebuah "kanvas kosong" di mana para kreator dapat bertemu, mendapatkan inspirasi, dan menciptakan sesuatu yang luar biasa bersama. Untuk mewujudkan hal ini, MyEduSolve merancang berbagai kegiatan selama konferensi, mulai dari sesi utama seperti keynote kreatif, workshop, hingga tantangan desain.
Selain itu, MyEduSolve juga menciptakan zona aktivasi yang melibatkan berbagai kolaborasi. MyEduSolve bekerja sama dengan we.ra.yu untuk membuat miniatur gerobak DIY, berkolaborasi dengan Majalah Tempe untuk mendapatkan perspektif peserta tentang desain dan industri kreatif, serta menyelenggarakan klinik portofolio dengan Animale Creative dan Suka Studio. Berbagai inisiatif ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi dan menginspirasi para peserta untuk menggali potensi mereka lebih dalam.
“KANVAS Conference adalah tentang memberikan ruang bagi kreativitas untuk tumbuh tanpa batasan. Kami percaya bahwa dengan bekerja sama dengan brand yang disukai dan orang-orang yang kami kagumi, kami dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa,” kata Stephanie Seputra, Founder dan CEO MyEduSolve.
Acara ini adalah wujud komitmen kami untuk memfasilitasi kolaborasi antar kreator dan membantu mereka mewujudkan ide-ide besar yang dapat mengubah dunia desain.”
MyEduSolve percaya bahwa dengan bekerja sama dengan merek yang disukai dan orang-orang yang dikagumi, dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa. KANVAS Conference adalah ruang di mana ide-ide segar dapat berkembang, kolaborasi tercipta, dan para kreator dapat terus berkembang dalam industri desain yang semakin dinamis.
Baca juga: MyEduSolve Hadirkan KANVAS Conference, Medium Para Desainer untuk Berinovasi dan Berkolaborasi!
KANVAS Conference menawarkan rangkaian acara yang penuh dengan sesi inspiratif yang membahas berbagai topik terkini di dunia desain. Salah satu yang paling dinanti adalah Design Talks, yang mengundang pembicara dari berbagai disiplin untuk berbagi perspektif tentang tantangan dan peluang dalam industri desain.
Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah Behind the Studio Doors: The Real Journey of Building a Design Studio. Dalam sesi ini, para pembicara berbagi kisah nyata tentang perjalanan mereka dalam membangun sebuah studio kreatif. Mereka mengungkapkan tantangan yang mereka hadapi, serta keberhasilan dalam menciptakan ruang yang mendukung kolaborasi dan kreativitas. Ini memberikan wawasan langsung kepada peserta mengenai apa yang diperlukan untuk membangun dan mengelola studio kreatif yang sukses.
Selanjutnya, Design Thinking for Inclusion: Desain yang Inklusif untuk Semua Kalangan mengeksplorasi pentingnya menciptakan desain yang tidak hanya estetis, tetapi juga dapat diterima dan diakses oleh semua kalangan, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Sesi ini mengajak peserta untuk berpikir lebih terbuka dan merancang solusi yang inklusif, memberikan dampak positif bagi beragam audiens.
Di sisi lain, Sustainability in Design: Desain dengan Dampak Positif bagi Lingkungan membuka diskusi tentang bagaimana desain dapat menjadi alat yang kuat untuk mendukung keberlanjutan. Pembicara membahas penggunaan bahan ramah lingkungan dan penerapan proses produksi yang berkelanjutan dalam setiap proyek desain, dengan tujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Topik ini berkaitan dengan Perlindungan Hak Cipta bagi Desainer dan Kreator menjadi sesi penting yang membahas tentang bagaimana desainer dapat melindungi karya mereka melalui hak kekayaan intelektual (IP). Peserta diberi panduan mengenai cara mengelola dan mengembangkan IP yang bisa berkembang menjadi aset berharga, serta pentingnya melindungi karya dari potensi pelanggaran hak cipta.
Dalam menghadapi era digital yang semakin berkembang, sesi Survival Guide for Designers in the AI Era memberikan wawasan tentang bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat memengaruhi industri desain. Pembicara berbagi tips praktis tentang bagaimana desainer dapat memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan kreativitas dan efisiensi dalam pekerjaan mereka, tanpa kehilangan sentuhan humanistik yang menjadi ciri khas desain.
Top 3 Sessions yang paling banyak dihadiri adalah:
Creative Keynote: "More Than a Character: IP as Your Legacy"
Behind the Studio Doors: The Real Journey of Building a Creative Studio
Getting to Know Adobe Certified Professional: Career Journeys After Certification
Sesi-sesi ini memberikan wawasan mendalam yang menginspirasi peserta untuk menggali lebih dalam mengenai perjalanan karier, perlindungan hak cipta, dan tantangan baru yang dihadapi desainer di era digital.
KANVAS Conference berhasil memberikan berbagai hasil signifikan yang memperkaya peserta, baik dari segi wawasan maupun pengalaman langsung dalam dunia desain. Setiap sesi yang dihadirkan menawarkan dampak yang mendalam, terutama sesi workshop dan diskusi interaktif.
Melalui workshop seperti "Type It Yourself", peserta diajak untuk mengembangkan keterampilan tipografi mereka dengan cara yang aplikatif dan langsung, sedangkan sesi "Eco-Minded Design" memperkenalkan pentingnya keberlanjutan dalam desain, serta cara-cara praktis untuk menciptakan karya yang ramah lingkungan.
Selain itu, konferensi ini juga berperan dalam membentuk pemikiran baru dalam dunia desain, khususnya dalam hal kolaborasi dan inovasi. Dengan adanya topik-topik seperti Design Thinking for Inclusion dan Sustainability in Design, peserta diajak untuk melihat desain sebagai sebuah proses yang lebih luas, bukan hanya karya individu, namun juga hasil kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu.
Konferensi ini memberikan ruang bagi peserta untuk berpikir lebih terbuka dan mengembangkan ide-ide yang tidak hanya inovatif tetapi juga memiliki dampak positif bagi banyak orang.
Acara ini memperoleh penilaian yang sangat positif dari para peserta. Berdasarkan hasil survei, rata-rata penilaian pengalaman peserta mencapai 4.38 dari 5, yang menunjukkan bahwa sebagian besar peserta merasa puas dan terinspirasi oleh acara tersebut. Salah satu metrik yang menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi adalah Net Promoter Score (NPS), yang mencatat angka 52.94.
Hal Ini menandakan bahwa peserta tidak hanya puas dengan acara ini, tetapi juga sangat mungkin merekomendasikannya kepada orang lain. Dengan 58.82% peserta memberikan rating 9-10, acara ini jelas menyisakan kesan yang mendalam bagi banyak orang.
KANVAS Conference menarik peserta dari berbagai latar belakang dan daerah, menciptakan sebuah komunitas yang sangat beragam.
Dari 347 peserta yang hadir, sebagian besar berasal dari Jakarta (41.1%) dan Bogor (32.4%), dengan kelompok usia terbanyak adalah mereka yang berusia <18 tahun (31.1%) dan 18-20 tahun (29.5%). Ini menunjukkan bahwa acara ini berhasil menarik perhatian generasi muda yang memiliki minat besar di bidang desain dan kreativitas.
Sebagian besar peserta datang dengan latar belakang profesi yang erat kaitannya dengan dunia desain, seperti desainer grafis (29.5%) dan freelancer kreatif (16.4%), serta pengajar di bidang kreatif (12.3%).
Hal ini mencerminkan bahwa acara ini tidak hanya menarik para profesional, tetapi juga mereka yang sedang memulai karier di bidang desain, serta para pendidik yang ingin memperdalam pemahaman mereka tentang tren dan inovasi terbaru di industri desain.
KANVAS Conference memberikan banyak peluang bagi peserta untuk terhubung dengan para profesional industri dan sesama kreator. Melalui berbagai sesi dan workshop, peserta dapat memperluas jaringan mereka, bertukar ide, dan membangun hubungan yang dapat mengarah pada kolaborasi dan kemitraan baru.
Salah satu sorotan utama adalah interaksi langsung dengan pembicara dan peserta lain yang memiliki latar belakang dan minat yang serupa, membuka peluang kolaborasi dalam berbagai proyek kreatif.
Banyak cerita sukses muncul dari kesempatan ini, di mana beberapa peserta melaporkan kolaborasi yang terjalin setelah acara, baik dalam bentuk proyek desain bersama maupun pengembangan portofolio bersama.
Majalah Tempe menghadirkan Gerobak Majalah Tempe di KANVAS Conference, sebuah booth yang terinspirasi dari gerobak kaki lima Indonesia, yang dikenal sebagai tempat informal bagi orang-orang untuk berkumpul dan berbagi cerita. Booth ini tidak hanya menjadi tempat interaksi yang menyenangkan, tetapi juga sebuah ruang yang memfasilitasi kolaborasi dan diskusi santai antara para kreator dan peserta lainnya.
Tidak hanya itu, sesi Portfolio Clinic yang diselenggarakan oleh Animale Creative dan Suka Studio memberikan platform yang sempurna bagi para desainer untuk mendapatkan umpan balik langsung dari para profesional dan memperbaiki kualitas karya mereka.
Para peserta memberikan tanggapan positif terkait isi acara, workshop, dan kesempatan networking yang disediakan. Mereka merasa terinspirasi dan mendapatkan banyak manfaat dari berbagai sesi yang diselenggarakan. Beberapa testimoni yang menonjol adalah:
“Menurut saya semua sesi di acara KANVAS Conference ini berkesan buat saya, karena banyak sekali manfaatnya, insight dari para narasumber, pengalaman, relasi, bertemu desainer-desainer, panitia, tempat acara, free registrasi. Namun sesi New Media Expression Today bagi saya merupakan materi dan talk show yang baru buat saya, keren, luar biasa, project yang memerlukan banyak desainer termasuk arsitek, sebagai graphic designer saya belum pernah terlibat tentang New Media... Terima kasih.”
- Agus S.
“Sesi Built to Last: Rethinking Sustainability in Design paling berkesan karena membuka wawasan saya bahwa desain tidak hanya soal estetika, tapi juga tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.”
- Noor Faizah R.
“Saya banyak belajar dalam mengoperasikan sesuatu di bidang UI/UX, fonts, terutama dalam bidang IP (Intellectual Property). Pembicara favorit saya adalah Faza Meonk, dia menjelaskan bagaimana caranya agar karya kita dapat dikenang terus oleh orang-orang dan menjaga kualitasnya sampai orang-orang menyebut karya kita sebagai ‘legacy’ yang sangat berharga.”
- Jourghy M.
Stephanie Seputra, selaku CEO dan pendiri MyEduSolve, berbagi pengalaman dan refleksi mendalam mengenai proses penyelenggaraan KANVAS Conference. Ia mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam menyelenggarakan acara pertama kalinya adalah ketidakpastian apakah semua perencanaan akan berhasil. "Kami tidak tahu apakah itu akan berhasil, dan kami hanya tahu apa yang kami tahu. Namun, pada akhirnya, tim berhasil melewati semua itu dengan saling mengandalkan kekuatan masing-masing, bertanya, dan berkolaborasi dengan orang lain," ujarnya.
Stephanie juga menyatakan bahwa ada banyak momen spesial dalam proses ini, seperti saat mereka mendapatkan konfirmasi dari pembicara impian yang bersedia berpartisipasi, serta melihat tim dan relawan yang hadir dengan antusias meskipun harus bangun pagi-pagi sekali. "Melihat peserta yang begitu excited dan siap untuk acara ini juga sangat menyentuh hati," tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa tujuan utama di balik penyelenggaraan konferensi ini bukan hanya untuk memberikan jawaban, melainkan untuk membuka ruang percakapan yang dapat menginspirasi banyak orang. "Kami percaya bahwa percakapan bisa mengubah kehidupan dan situasi. Permulaan untuk bisa berdialog itulah kenapa kami ada di sini," tutupnya.
KANVAS Conference tidak hanya berhasil menyediakan ruang bagi para desainer untuk berkembang, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antar profesional di industri desain, memberikan dampak positif yang signifikan melalui sesi-sesi yang penuh dengan diskusi, wawasan baru, dan kesempatan untuk berkolaborasi.
KANVAS Conference 2025 tidak akan terwujud tanpa dukungan luar biasa dari para peserta, pembicara, mitra, dan sponsor. Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk kesuksesan acara ini. Terima kasih atas partisipasi aktif dan dedikasi para peserta yang telah menghadiri sesi, berkolaborasi, dan berbagi ide.
Kami juga ingin menyampaikan apresiasi khusus kepada para sponsor, pembicara, dan mitra yang telah mendukung acara ini, serta berkolaborasi untuk menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua yang hadir. Kami sangat menghargai komitmen mereka dalam memajukan industri desain dan kreativitas.
Mari bersama-sama terus mendukung dan menciptakan ruang kolaborasi yang lebih besar untuk inovasi, kreativitas, dan desain yang inklusif di masa mendatang. KANVAS Conference hanya permulaan dari perjalanan panjang kita bersama. Terima kasih atas dukungan dan partisipasi Anda!Posted: Monday, Sep 15, 2025
Updated: Sunday, Oct 05, 2025
148
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.