Shop

Arrow Right

My Cart

Arrow Right

Content Pillar: Definisi, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Kamu bekerja terkait produksi konten? Mengetahui content pillar social media akan berguna untuk mempermudah kerja kamu!

Posted: Friday, Dec 16, 2022

Share:

Content Pillar: Definisi, Manfaat, dan Cara Membuatnya cover

Bagi kamu yang bekerja di dunia produksi konten, pastinya sudah tidak asing dengan yang namanya content pillar.


Content pillar bisa menjadi pedoman buat kamu agar konten di social media yang dibuat sesuai dengan branding perusahaan serta sesuai dengan target audiens.


Untuk menjelaskan lebih detail, kali ini MyEduSolve akan memberikan informasi tentang definisi, manfaat, serta cara membuat content pillar.


Mari simak penjelasannya berikut ini.


Definisi Content Pillar

Menurut Sendible, content pillar adalah kumpulan tema atau topik yang bisa digunakan untuk brand perusahaan dalam membuat konten postingan.


Tema tersendiri bisa disebut sebagai bucket, yang bertujuan untuk mencerminkan konten yang paling populer dan relevan bagi audiens perusahaan.


Penting untuk digarisbawahi bahwa content pillar harus mencakup serta konsisten kepada tujuan, value, tone of voice, positioning, dan punya nuansa estetika di social media.


Jadi, pada intinya content pillar digunakan sebagai strategi content marketing yang berisikan tema atau kategori dengan fungsi menjadi panduan dalam membuat konten.


Baca juga: AIDA: Pengertian dan Cara Menerapkannya


Manfaat Content Pillar

Banyak manfaat yang bisa kamu raih dengan mengimplementasikan content pillar ke dalam strategi content marketing perusahaan, seperti:


  1. Membuat konten lebih terencana

Menggunakan content pillar bisa membantu kamu untuk menggali ide baru untuk konten selanjutnya.


Misalkan, jika kamu sudah kehabisan ide, kamu bisa melihat kembali tema atau kategori dari content pillar, kemudian riset topik baru.


  1. Relevan dengan audiens

Content pillar bisa membantu kamu untuk mengetahui target audiens perusahaan.


Sehingga, kamu bisa mengetahui apa tren atau minat konsumen perusahaan mulai berubah dan kamu bisa menyesuaikannya dengan konten yang relevan.


  1. Brand identity perusahaan semakin kuat

Content pillar dipakai sebagai panduan untuk kamu membuat sebuah konten yang mencerminkan brand identity perusahaan.

Salah satu cara agar brand identity semakin kuat, yaitu membuat konten yang konsisten dengan brand perusahaan.


Jika tidak, audiens akan bingung dan lambat laun akan meninggalkan brand kamu serta sulit mengingatnya.


  1. Meningkatkan konversi

Salah satu jenis content pillar tertentu bisa kamu maksimalkan agar bisa meningkatkan konversi.


Terlebih lagi, jika didukung dengan CTA yang menarik maka strategi content marketing kamu bisa efektif.


Baca juga: CTA: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya


Cara Membuat Content Pillar

Setelah mengetahui apa pengertian dan manfaat dari content pillar, sekarang saatnya kamu untuk mengetahui bagaimana caranya untuk membuat content pillar, yaitu:


  1. Market research

Untuk mengetahui target pasar kamu, kamu bisa mulai riset pasar dengan berbagai metode yang ada.


Misalkan, kamu bisa menggunakan metode survei atau memanfaatkan market research tools yang tersedia secara gratis.


  1. Riset tren industri

Setelah mendapatkan data dari target pasar atau audiens perusahaan, kamu bisa memulai untuk meriset tren industri yang ada.


Melakukan riset tren sangat penting karena masyarakat lambat laun akan mengikuti perubahan tren, sehingga perusahaan harus melakukan strategi agar konten tetap relevan dengan tren audiens.


  1. Riset kompetitor

Jika sudah melakukan market research dan riset tren industri, yang kamu bisa lakukan berikutnya adalah riset kompetitor.


Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengetahui apakah content pillar yang sudah kamu buat kurang menarik atau sudah pernah dibuat oleh kompetitor.


Hal ini dapat membantu kamu untuk mengetahui apa kekurangan dan kelebihan kompetitor, sehingga bisa diaplikasikan ke content pillar yang lebih baik.


  1. Social media audit

Langkah berikutnya adalah untuk meriset kembali konten-konten yang ada di social media perusahaan dan evaluasi mana saja postingan yang performanya bagus.


Jika sudah menganalisis konten mana saja yang performanya bagus, kamu bisa langsung sesuaikan temuannya ke dalam content pillar.

  1. Mulai membuat content pillar

Langkah terakhir yang bisa kamu lakukan adalah mulai menyusun content pillar sesuai dengan hasil riset yang dilakukan sebelumnya.


Dalam pembuatannya, sebenarnya tidak ada peraturan yang baku tentang bagaimana content pillar harus dibuat.


Namun, hal terpenting yang harus kamu pastikan adalah content pillar harus sesuai dengan brand perusahaan dan target audiens.


Demikian informasi tentang content pillar, MESFriend! Jika kamu punya pertanyaan seputar karier dan kesehatan mental namun bingung harus bertanya ke siapa, bisa kamu ceritakan secara anonim ke HR Profesional dan Psikolog MyEduSolve lewat #TalkToDIAN, ya!

Related Tags

Content Pillar

3,060

Suggest a Topic

What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.