Apakah kamu ingin bekerja sebagai penulis? Jika iya, maka kamu perlu mengetahui berbagai jenis gaya penulisan lewat artikel ini!
Jika kamu bekerja sebagai penulis, memahami berbagai jenis gaya penulisan tidak hanya meningkatkan kemampuan menulis, tetapi juga keterampilan verbal.
Memahami gaya penulisan yang berbeda dapat membantu kamu berkomunikasi dengan lebih efektif. Komunikasi yang efektif tersebut akan tercapai dengan penggunaan gaya penulisan yang sesuai dengan tujuan.
Maka dari itu, kali ini MyEduSolve akan menjelaskan kepadamu pengertian hingga berbagai jenis gaya penulisan apa saja yang wajib kamu kuasai sebagai penulis. Simak penjelasannya berikut ini, ya!
Baca juga: Apa Itu UX Writer dan Skill yang Harus Dimiliki
Menurut Indeed, gaya penulisan adalah teknik yang digunakan untuk menyampaikan maksud tulisan sehingga pembaca dapat memahaminya dengan baik.
Pada umumnya, setiap penulis memiliki ciri khasnya masing-masing dalam menulis, namun penting untuk menyesuaikan gaya penulisan agar isi dan pesan tetap dapat tersampaikan dengan efektif kepada pembaca.
Penulis harus menyesuaikan gaya penulisan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, ketika perusahaan tempatmu bekerja meluncurkan produk baru, kamu sebagai penulis perlu menggunakan gaya penulisan persuasif untuk meyakinkan konsumen agar membeli produk tersebut.
Untuk menentukan gaya penulisan yang tepat, kamu perlu memahami target pembaca dan tujuan tulisanmu.
Berikut adalah beberapa jenis gaya penulisan yang bisa kamu kembangkan sebagai penulis:
Gaya penulisan naratif berfungsi untuk menceritakan kisah atau pengalaman. Dalam gaya ini, penulis menyusun cerita dengan elemen seperti plot (alur), karakter, dan setting (latar). Penulis membangun alur cerita yang jelas dari awal hingga akhir untuk menarik perhatian pembaca.
Tujuan penulisan naratif adalah untuk menghibur dan membuat pembaca terlibat dengan cerita. Biasanya, penulis menyertakan kilas balik dan dialog untuk memperdalam pengalaman pembaca.
Contoh gaya penulisan naratif meliputi:
Biografi
Skenario film
Puisi naratif
Novel
Cerpen
Selanjutnya adalah gaya penulisan deskriptif. Gaya penulisan deskriptif berfokus untuk memberikan rincian mendetail tentang seseorang, tempat, benda, atau peristiwa. Tujuannya adalah menciptakan gambaran yang jelas dan nyata di benak pembaca, sehingga mereka dapat membayangkan atau merasakan apa yang digambarkan.
Penulis menggunakan kata sifat, perbandingan, dan pengandaian untuk menciptakan deskripsi yang detail, sehingga pembaca dapat memvisualisasikan dan merasakan pengalaman dengan lebih jelas.
Berikut adalah contoh gaya penulisan deskriptif:
Puisi
Diary
Jurnal pribadi
Ekspositori (atau eksposisi) bertujuan untuk menjelaskan, menguraikan, dan menyajikan fakta atau informasi secara jelas dan objektif, tanpa menyertakan opini atau argumen pribadi.
Penulis menggunakan data dan fakta untuk membantu pembaca memahami topik dengan lebih baik.
Contoh gaya penulisan ekspositori diantaranya:
Artikel pendidikan
Koran
Buku instruksi atau resep
Tulisan ilmiah
Gaya penulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik yang dibahas, dengan penjelasan yang runtut dan mudah dipahami.
Gaya penulisan persuasif bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar setuju dengan suatu ide atau argumen. Penulis menggunakan bukti, analisis, dan penekanan emosional untuk membujuk pembaca mengambil tindakan atau pandangan tertentu.
Gaya ini efektif untuk memasarkan produk, membuat proposal, atau mempromosikan ide. Penulis biasanya menambahkan alasan dan bukti yang kuat agar pesan lebih relevan dan meyakinkan bagi pembaca.
Contoh gaya penulisan persuasif meliputi:
Brosur
Periklanan
Proposal bisnis
Surat lamaran kerja (cover letter)
Surat rekomendasi (recommendation letter)
Ulasan produk/jasa
Gaya penulisan reflektif melibatkan penulis untuk berbagi pengalaman, perasaan, dan pemikiran pribadi dalam tulisannya.
Melalui gaya ini, penulis mengungkapkan emosi dan wawasan yang didapat, sehingga pembaca bisa ikut merasakan dan memahami pengalaman tersebut dengan lebih mendalam.
Berikut merupakan contoh gaya penulisan reflektif:
Jurnal pribadi
Blog pribadi
Esai
Catatan harian
Selanjutnya adalah gaya penulisan ilmiah. Gaya penulisan ilmiah biasanya digunakan dalam dunia akademik dan penelitian. Gaya ini menekankan ketepatan, objektivitas, dan formalitas. Penulis menyajikan data dan temuan secara terstruktur dan jelas.
Tujuannya untuk memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Penulisan dengan gaya ilmiah sering kali disertai referensi dan kutipan sebagai pendukung.
Contoh gaya penulisan ilmiah meliputi:
Artikel jurnal akademik
Makalah penelitian
Laporan laboratorium
Buku teks akademik
Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Skill Komunikasi di Tempat Kerja
Itulah penjelasan mengenai berbagai gaya penulisan yang perlu kamu ketahui. Dengan memahami dan mengimplementasikan gaya-gaya penulisan ini, kamu dapat menjadi penulis yang lebih kompeten di dunia kerja!
Jika kamu memiliki pertanyaan tentang tips karier dan tidak tahu harus bertanya ke siapa, kamu bisa mengajukan pertanyaan secara anonim kepada HR Professional MyEduSolve melalui #TalkToDIAN.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web MyEduSolve. Semoga bermanfaat!
Posted: Friday, Apr 21, 2023
Updated: Saturday, Oct 12, 2024
5,187
Pengembangan Diri
Six Thinking Hats: Definisi dan Kegunaannya
Posted: 2 years ago
6 Min Read
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.