Butuh persiapan sebelum ikut ujian sertifikasi IT Specialist Cloud Computing? Simak kisi-kisi soal tes yang akan diuji dari artikel ini!
Isi Artikel
Cloud computing menjadi salah satu bidang IT yang memiliki banyak peminat. Dengan besarnya minat industri terhadap perkembangan cloud computing, maka mulai banyak institusi kredensial yang membuka kelas sertifikasi cloud computing untuk menyiapkan tenaga ahli profesional di bidang tersebut.
Jika kamu tertarik mengikuti programnya, pastikan kamu tidak melewatkan kisi-kisi materi ujian sertifikasi cloud computing berikut agar bisa lulus ujian dalam satu kali percobaan. Maka dari itu, simak baik-baik artikel ini!
Selama beberapa tahun terakhir ini teknologi cloud computing memang sedang gencar-gencarnya dikembangakan.
Terbukti saat ini pengguna bisa mengintegrasikan aplikasi dengan software cloud computing seperti Google Drive, Microsoft Cloud Storage, dan iCloud secara cepat.
Cloud computing adalah sebuah software penyimpan data dengan kapasitas penyimpanan yang cukup besar.
Dibandingkan perangkat penyimpanan lain seperti hard disk atau flash disk, menyimpan data di cloud computing dinilai lebih efisien. Sebab, pengguna tak perlu membawa perangkatnya secara fisik yang rawan hilang atau rusak.
Pengguna bisa mengakses cloud computing kapan saja dan di mana saja asalkan terhubung dengan jaringan internet yang stabil.
Di samping itu, cloud computing juga menawarkan kemudahan akses. Siapa saja dapat mengakses file yang tersimpan di cloud computing secara bersamaan hanya melalui sebuah tautan.
Dikarenakan fleksibilitasnya yang tinggi tersebut, akhirnya mendorong banyak perusahaan untuk beralih menggunakan cloud computing dan berinvestasi di sana.
Sebuah perusahaan biasanya akan merekrut tenaga IT yang ahli di bidang cloud computing yang bertugas mengontrol sistem dan memastikan keamanan data yang tersimpan di sistem cloud perusahaan.
Dikarenakan perannya yang cukup kritis dalam pengelolaan dan menjamin keamanan data perusahaan, industri membutuhkan banyak ahli IT di bidang cloud computing yang berkualitas dan terampil.
Baca juga: Apa Itu Cloud Computing dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Melihat kebutuhan industri pada ahli IT di bidang cloud computing cukup tinggi, sebuah institusi sertifikasi internasional Certiport pun menginisiasi program sertifikasi cloud computing.
Nah, di bawah ini akan dijelaskan rangkuman materi ujian sertifikasi computing cloud yang akan keluar di tes untuk kamu cermati dan bisa dijadikan panduan belajar. Simak, yuk masing-masing poinnya!
Peserta akan diuji kemampuannya dalam problem solving untuk menangani masalah-masalah pada sistem cloud. Kemampuan yang diuji meliputi:
Menjelaskan keunggulan yang diberikan oleh cloud kepada pemangku kepentingan.
Mendeskripsikan infrastruktur cloud.
Membedakan antara IaaS, PaaS, dan SaaS.
Menunjukkan bagaimana cloud memungkinkan pembangunan aplikasi lebih murah daripada model tradisional.
Menunjukkan bagaimana cloud memungkinkan pembangunan aplikasi lebih cepat daripada model tradisional
Menjelaskan biaya kepada pemangku kepentingan yang meliputi:
Mengidentifikasi kasus penggunaan (pengembangan baru atau transisi produk atau layanan yang ada).
Mengidentifikasi sumber daya yang akan dibutuhkan untuk membangun layanan atau produk menggunakan komponen yang di-hosting cloud (termasuk biaya komputasi, data, dan jaringan).
Mengidentifikasi rencana dukungan yang akan diperlukan untuk memenuhi kriteria kinerja, ketersediaan, skalabilitas, dan keandalan (PASR).
Mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian investasi.
Menjelaskan kinerja kepada pemangku kepentingan yang meliputi beberapa hal berikut:
Mengidentifikasi kriteria kinerja.
Mempertimbangkan solusi mana yang memenuhi kriteria tersebut.
Menilai biaya dan ketersediaan keahlian teknis.
Menjelaskan keandalan kepada pemangku kepentingan seperti:
Mengidentifikasi kriteria keandalan, termasuk kecepatan jaringan.
Mempertimbangkan solusi mana yang memenuhi kriteria tersebut.
Memahami perjanjian tingkat layanan (SLA) dengan penyedia cloud.
Mempertimbangkan rencana pemulihan bencana dan cadangan (termasuk redundansi atau faktor replikasi cadangan).
Menjelaskan ketersediaan kepada pemangku kepentingan seperti:
Mengidentifikasi kasus penggunaan (pengembangan baru atau transisi produk atau layanan yang ada).
Mengidentifikasi SLA hulu atau hilir yang akan mengatur persyaratan ketersediaan.
Menetapkan metrik ketersediaan.
Menilai SLA yang ditawarkan oleh solusi yang di-hosting cloud.
Menjelaskan skalabilitas kepada pemangku kepentingan yang meliputi:
Mengidentifikasi kasus penggunaan (pengembangan baru atau transisi produk atau layanan yang ada).
Memahami bahwa aturan dapat ditetapkan untuk menyesuaikan sumber daya berdasarkan kebutuhan.
Merekomendasikan solusi off-the-shelf (OTS) atau kustom sesuai kebutuhan seperti:
Mengidentifikasi kasus penggunaan (pengembangan baru atau transisi produk atau layanan yang ada).
Mengevaluasi apakah penawaran OTS yang ada memenuhi kebutuhan kinerja, ketersediaan, skalabilitas, dan keandalan.
Menilai usaha teknis yang dibutuhkan untuk solusi kustom.
Menilai apakah solusi kustom dapat melampaui OTS pada kriteria PASR.
Peserta akan diuji pengetahuan mereka soal bagaimana mengembangkan arsitektur cloud. Pertanyaan-pertanyaan yang akan muncul di soal meliputi beberapa topik di bawah.
Memilih antara implementasi cloud publik, privat, dan hibrida yang akan membahas tentang:
Mengidentifikasi persyaratan keamanan dan privasi untuk solusi (berfokus pada opsi jaringan yang disediakan).
Mempertimbangkan batasan yang diberlakukan oleh penyewaan dalam berbagai implementasi cloud.
Menggambar diagram arsitektur dalam bentuk flowchart seperti:
Memecah solusi yang diusulkan menjadi komponen komputasi, data, dan jaringan.
Menghasilkan pengelompokan logis untuk komponen-komponen tersebut.
Menandai aliran data antara komponen-komponen (termasuk protokolnya).
Mengidentifikasi batas sistem dan komponen (termasuk model tanggung jawab).
Mendefinisikan persyaratan dengan topik-topik berikut:
Memutuskan apakah akan memvirtualisasikan server, jaringan, penyimpanan, dan desktop.
Mengetahui pola desain.
Mempertimbangkan infrastruktur jaringan, perangkat penyimpanan, memori, dan perangkat pengguna akhir yang diperlukan.
Mengidentifikasi bagaimana layanan berkomunikasi melalui antarmuka pemrograman aplikasi (API) seperti:
Mengidentifikasi layanan dengan mana aplikasi perlu berintegrasi.
Berinteraksi menggunakan API.
Membuat mesin virtual yang meliputi:
Menentukan sistem operasi untuk mesin virtual.
Memilih ukuran yang sesuai untuk mesin virtual.
Memutuskan pengaturan geografis untuk mesin virtual (latensi, persyaratan hukum).
Mengatur opsi (misalnya, batasan waktu, penskalaan, cadangan) untuk mesin virtual.
Mengidentifikasi persyaratan penyimpanan data sebagai berikut:
Membedakan antara data terstruktur dan tidak terstruktur.
Menentukan jumlah penyimpanan yang dibutuhkan.
Mempertimbangkan lokasi penyimpanan.
Mempertimbangkan keamanan penyimpanan.
Ahli IT computing cloud tentu harus tahu siklus pada sistem pengembangan cloud. Maka dari itu, peserta akan diuji pengetahuannya tentang beberapa topik berikut.
Membuat konten di lingkungan virtual yang meliputi:
Memahami bahwa sistem manajemen kode sumber perlu diatur.
Menginstal dan mengkonfigurasi paket prasyarat di lingkungan virtual.
Menyimpan perubahan dan melacak kode dalam sistem manajemen kode sumber (seperti Github).
Melakukan pengujian pada beberapa kasus berikut:
Menyediakan berbagai kasus uji, skenario uji, dan skrip uji.
Menjalankan uji coba dan melaporkan bug secara berulang.
Membangun solusi berbasis cloud secara menyeluruh mengenai kasus-kasus seperti:
Mengintegrasikan sistem dan aplikasi dalam lingkungan yang dipilih.
Mengintegrasikan sistem dan aplikasi dengan sistem warisan.
Mengintegrasikan sistem dan aplikasi dengan aplikasi pihak ketiga.
Membedakan antara kontainer dan mesin virtual.
Mengetahui kapan harus memilih kontainer daripada mesin virtual.
Menyebarkan aplikasi pada server yang meliputi beberapa tindakan berikut:
Memutuskan strategi untuk menyebarkan aplikasi baru, menggantikan aplikasi sebelumnya.
Memahami kontrol versi.
Mengidentifikasi solusi yang di-hosting cloud untuk membuat saluran kode dan data.
Mengidentifikasi praktik CI/CD yang ada
Baca juga: Pengertian Database, Ini Manfaat Serta Jenis-Jenisnya!
Pengelolaan operasi cloud termasuk keterampilan wajib yang perlu dimiliki ahli IT di bidang cloud computing. Maka, peserta wajib mempelajari hal-hal di bawah ini.
Mengelola biaya operasional terkait hal-hal berikut:
Memahami harga berbasis penggunaan.
Memperbesar dan memperkecil untuk memenuhi permintaan secara efektif biaya.
Mengembangkan kebijakan kontinuitas bisnis dan pemulihan bencana yang meliputi:
Mengidentifikasi risiko potensial dan skenario bencana.
Menetapkan strategi cadangan di lokasi vs di luar lokasi
Memberikan dukungan kepada pengguna seperti:
Mengidentifikasi kebijakan perlindungan dan keamanan untuk pengguna eksternal dan internal.
Memberikan dukungan aplikasi dan perangkat keras untuk pengguna internal.
Memberikan alat pelatihan bagi pengguna internal dan eksternal.
Memantau sistem cloud dalam beberapa hal berikut:
Merekam peristiwa.
Memantau perangkat keras dan perangkat lunak (misalnya, menginterpretasikan grafik dan dasbor).
Memahami pemberitahuan atau peringatan untuk penyediaan cadangan.
Peserta juga harus memahami alur tata kelola pada sistem cloud. Maka, peserta harus mempelajari materi di bawah ini.
Mematuhi persyaratan privasi dan regulasi seperti:
Mengidentifikasi persyaratan privasi yang relevan berdasarkan kendala geografis dan domain (misal BIPA, HIPAA, PDP, FERPA, COPPA, GDPR, CCPA, dll.) serta kebijakan organisasi khusus.
Mengidentifikasi kepatuhan penyedia cloud terhadap regulasi privasi ini.
Menilai jenis data yang dikelola dalam lingkungan tersebut.
Menilai lokasi dan penyimpanan data.
Mengetahui kerangka kerja dan standar NIST dan ISO
Mematuhi pedoman etika dalam beberapa hal berikut:
Mempertimbangkan dampak bias, kurangnya transparansi, dan kurangnya akuntabilitas.
Menjelaskan potensi bias dan tantangan transparansi dengan layanan yang sudah ada.
Mengelola keamanan cloud yang meliputi:
Memahami opsi dan konsep verifikasi identitas dan otentikasi, termasuk identitas digital dan otentikasi multifaktor.
Memahami kebijakan akses dan otorisasi (opsi akses, peran yang disediakan oleh vendor atau peran dan izin kustom, dan higienis akses, termasuk akses hak istimewa terkecil, penghapusan akses saat tidak diperlukan, menonaktifkan akun).
Memahami pentingnya keamanan data dan enkripsi.
Memahami opsi untuk melindungi terhadap akses tidak sah di lingkungan cloud (termasuk deteksi dan pencegahan intrusi, firewall).
Itu dia rangkuman materi ujian sertifikasi cloud computing yang bisa dicermati sebagai panduan belajar. Jika kamu berencana mengikuti program sertifikasi cloud computing, kamu dapat mendaftar kelas IT Specialist: Cloud Computing Certification dari MyEduSolve. Dapatkan tawaran menarik lainnya di MyEduSolve.
Posted: Wednesday, May 08, 2024
Updated: Friday, Dec 20, 2024
676
What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.